Peperangan Telah Merenggut Masa Depan Anak-Anak Gaza
Opini
Peperangan telah memutus kesempatan anak-anak Gaza
mengenyam pendidikan sebagai bekal untuk membangun peradaban
Penulis Dewi Jafar Sidik
Tim Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Peperangan telah menimbulkan derita yang berkepanjangan bagi anak-anak Gaza. Penderitaan tampaknya masih akan terus menghantuinya. Tidak hanya mendapat ancaman rudal dan bom, mereka juga terancam kedinginan, kelaparan, kematian, bahkan kehilangan masa depannya.
Dilansir dari VIVA.co.id, 16-1-2025. Kondisi di Gaza makin mengkhawatirkan setelah serangan baru Israel yang menewaskan sedikitnya 82 orang dalam beberapa jam terakhir. Sumber medis memberitahukan bahwa angka korban terus bertambah, meskipun sebelumnya pada Rabu 15-1-2025 malam, Hamas dan Israel menyatakan bahwa mereka telah mendapat kesepakatan gencatan senjata.
Serangan bom dan rudal Israel selama peperangan telah menghancurkan bangunan-bangunan di Palestina. Serangan terhadap fasilitas pendidikan dan rumah sakit pun telah menjadi hal yang biasa. Pertanyaannya, bagaimana anak-anak Gaza bisa belajar dengan optimal sementara sarana dan prasarana pendidikannya rusak?
Dunia Hanya Mengecam
Siapa pun yang melihat penderitaan warga muslim Gaza, termasuk anak-anak di sana, akan mendapati bahwa apa yang telah dilakukan entitas Yahudi itu tampaknya sudah di luar batas kemanusiaan. Kejahatan yang dilakukannya selama puluhan tahun dan makin sering dilakukan dalam dua tahun terakhir ini, tentu sangat sulit untuk bisa dimaafkan.
Peperangan telah memutus kesempatan anak-anak Gaza mengenyam pendidikan sebagai bekal untuk membangun peradaban. Mirisnya, dunia dan lembaga internasional hanya bisa mengecam meski mengetahui jumlah korban dan kerusakan sarana pendidikan begitu besar. Dunia seakan-akan abai terhadap nasib dan masa depan peradaban Palestina.
Sebagai seorang muslim tentunya tidak akan memilih diam dan menyerah. Di sinilah pentingnya mengetahui akar permasalahan yang menimpa muslim Palestina dan apa solusi hakikinya. Masa depan anak-anak Palestina hanya akan terselamatkan jika bisa mengalahkan entitas Yahudi.
Untuk melawannya dibutuhkan tegaknya Khilafah dan jihad. Oleh karenanya, umat wajib berjuang menyeru para pemimpin negeri muslim untuk mengirimkan pasukan tentaranya untuk berjihad membebaskan Palestina.
Solusi Hakiki
Mengusir entitas Yahudi dari bumi Palestina dan menghentikan segala bentuk penyerangan yang mereka lakukan adalah satu-satunya solusi untuk menyelamatkan muslim Palestina dari segala macam penderitaan. Membebaskan seluruh bumi Palestina, mulai dari daratan, sungai hingga lautnya, dan memberantas habis penjajah sampai tidak tersisa lagi kekuatannya di bumi Palestina, merupakan solusi yang dituntun oleh syariat.
Allah Swt. berfirman, “Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian.” (QS. Al-Baqarah: 191)
Satu-satunya solusi untuk menyelesaikan masalah Palestina adalah dengan jihad. Jihad merupakan ajaran Islam. Jihad adalah perang melawan kaum kafir untuk menegakkan agama Allah Swt.. Sesungguhnya berdasarkan dalil di atas, ketika ada saudara muslim diperangi, maka umat muslim wajib untuk membela dan menolongnya.
Namun, berharap pada para pemimpin negeri-negeri muslim untuk mengirimkan tentaranya demi mengenyahkan tentara penjajah dari bumi Palestina hanya akan menjadi harapan saja. Bagaimana tidak? Penguasa negeri-negeri muslim hari ini seolah telah menjadi antek Barat. Demikian tampaknya mereka, terutama di kawasan Timur Tengah akan terus melayani kepentingan Barat.
Oleh karenanya, yang bisa melakukan aktivitas jihad dengan visi politik sahih hanyalah kaum muslim di bawah pimpinan khalifah, penguasa dalam Khilafah Islamiah. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya imam/khalifah adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung.” (HR. Muslim)
Maka dari itu, keberadaan Khilafah di tengah umat saat ini menjadi perkara yang sangat penting. Khilafah akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia, menjaga kedudukan umat Islam, mempertahankan keberlangsungan kehidupan umat Islam, dan akan mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad.
Terlebih, sistem Islam memandang anak adalah cikal bakal generasi di masa yang akan datang, yang harus dijaga keselamatan, kesejahteraan, juga dipenuhi hak-haknya. Islam telah menuntun pemenuhan hak-hak anak tersebut dan mewajibkan hadirnya negara sebagai pengurus rakyat (raa'in) dan pelindung umat (junnah).
Wujud negara sebagai raa'in dan junnah, negara wajib menjaga jiwa dan raga setiap insan, termasuk anak-anak. Islam mewajibkan negara menjamin pemenuhan hak anak yang hakiki, mulai dari hak hidup dan tumbuh kembang, pemenuhan kebutuhan pokoknya, pendidikan, kesehatan, dan keamanannya.
Sistem pendidikan Islam menjamin pendidikan yang berkualitas dan gratis bagi generasi sehingga akan lahir generasi berkepribadian Islam, menguasai ilmu agama, sains dan teknologi. Mereka akan berkiprah di dunia internasional dan membangun peradaban Islam yang agung.
Khatimah
Kehadiran Khilafah dengan peraturan Islam yang diterapkannya akan menyatukan negeri-negeri muslim untuk mengarahkan kaum muslim kepada perlawanan hakiki melawan penjajah. Saat itulah anak-anak kaum muslim akan merasakan kebahagiaannya, ketenangan, serta harapan masa depannya yang cemerlang.
Demikianlah dengan penerapan Islam secara kafah dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiah, kehidupan umat akan terjaga dari segala bentuk penjajahan. Umat akan hidup damai sejahtera dan kemuliaannya akan terwujud kembali. Wallahualam bissawab. [SJ/MKC]