Darurat Kekerasan terhadap Anak
Opini
Kapitalisme sekularisme telah nyata menimbulkan berbagai persoalan dan tekanan hidup
yang makin meningkat serta menjauhkan tuntunan agama dari kehidupan masyarakat
_______________________________
Penulis Sri Haryati
Tim Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Tragis, seorang bocah perempuan (7) ditemukan dengan kondisi memprihatinkan pada Rabu (11-06-2025) di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Korban berinisial MK pertama kali ditemukan oleh Petugas Satpol PP Kebayoran Lama, Eko Iswahyudi. Saat itu MK terbaring di depan emperan toko yang beralaskan kardus bekas, ia mengaku dianiaya dan ditelantarkan ayahnya. Nampak bekas luka bakar di wajahnya, matanya lebam bekas ditonjok, dan luka bacok sekitar 5-6 cm di kakinya. (idntimes.com, 11-06-2025)
Sadis dan biadab, bagaimana bisa seorang ayah berbuat demikian kejam pada anaknya sendiri? Di mana hati nurani dan akalnya? Hewan saja yang tidak berakal memperlakukan anaknya dengan kasih sayang. Lantas, bagaimana bisa seorang ayah yang bertanggung jawab melindungi, mendidik, dan menyayangi anaknya malah berperilaku kejam?
Indonesia Darurat Kekerasan terhadap Anak
Kasus kekerasan terhadap anak, baik fisik maupun seksual yang terjadi di Indonesia sangatlah tinggi. Bahkan, bisa dikatakan Indonesia darurat kekerasan terhadap anak. Dikutip dari kaltimedia.com, (17-06-2025) Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengatakan Indonesia masuk dalam kategori darurat kekerasan terhadap anak.
Menurut Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni) tercatat sebanyak 11.850 kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di Indonesia. Data tersebut diperoleh dari Januari sampai 12 Juni 2025. Dengan jumlah korban mencapai sekitar 12.000 orang. Bahkan, kekerasan seksual menempati tempat tertinggi dan terbanyak berada di lingkungan keluarga. Tragis, keluarga yang seharusnya menjadi tempat ternyaman dan teraman justru menjadi tempat yang sangat rawan.
Kapitalisme Sekularisme Biang Kekerasan terhadap Anak
Kekerasan di lingkungan keluarga dipengaruhi oleh banyak faktor. Di antaranya faktor ekonomi, emosi yang tak terkendali, kerusakan moral, lemahnya iman, penggunaan gadget, minimnya pemahaman akan fungsi dan peran sebagai orang tua, lingkungan sosial, dan negara.
Ideologi kapitalisme sekularisme yang diterapkan di Indonesia menjadi biang kekerasan terhadap anak. Kapitalisme sekularisme mengakibatkan hilangnya nilai-nilai ketakwaan dalam individu. Perilaku amoral, bejat, hingga sadis seperti kasus di atas menjadi salah satu buktinya.
Impitan ekonomi kapitalisme telah merusak peran dan fungsi keluarga. Peran ayah hanya sebatas mencari nafkah tanpa ikut berperan mendidik keluarganya. Begitu pun sosok ibu yang terpaksa bekerja untuk membantu suami agar terpenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Walhasil, ia meninggalkan peran utamanya sebagai pendidik atau madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Ideologi kapitalisme yang menyebabkan masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial sangat berdampak dalam kehidupan masyarakat. Kapitalisme sekularisme telah nyata menimbulkan berbagai persoalan dan tekanan hidup yang makin meningkat serta menjauhkan tuntunan agama dari kehidupan masyarakat. Akibat tekanan hidup sering dijadikan alasan orang tua untuk menyiksa dan menelantarkan anak, hingga melakukan kekerasan seksual.
Negara tidak hadir sebagai periayah umat sehingga orang tua harus berjuang keras untuk mendapatkan kehidupan yang layak untuk keluarganya. Negara hanya hadir sebagai regulator dan fasilitator bagi kepentingan kapitalis, baik asing maupun aseng.
Faktor lain penyebab kekerasan terhadap anak adalah tayangan media yang bebas tanpa filter serta abainya peran negara dalam melindungi tontonan yang layak dan bermanfaat untuk masyarakat. Alhasil, banyak tayangan media yang tidak bermanfaat dan tak bermoral yang justru dijadikan tuntunan oleh masyarakat.
Lingkungan dalam sistem ini pun membuat hubungan sosial antar-masyarakat menjadi kering dan individualis. Tidak adanya rasa peduli terhadap sesama sehingga tidak melakukan amar makruf nahi mungkar. Alhasil, kekerasan terhadap anak makin marak.
Islam Solusi Kekerasan terhadap Anak
Islam satu-satunya solusi yang mampu mengatasi kekerasan terhadap anak juga problematika umat saat ini. Ketika Islam diterapkan secara sempurna dalam kehidupan, keberadaannya justru menjamin terwujudnya berbagai hal penting dalam kehidupan. Di antaranya terciptanya kesejahteraan, ketenteraman jiwa, terjaganya iman dan takwa kepada Allah Swt.. Sebab, Islam merupakan satu-satunya ideologi (sistem hidup) yang sesuai fitrah manusia dan memuaskan akal.
Dalam Islam, fungsi dan peran orang tua adalah sebagai pelindung dan pendidik anak-anaknya. Peran ayah tidak hanya sebatas pencari nafkah, tetapi juga sebagai pilar utama dalam membentuk kepribadian Islam terhadap anak-anaknya.
Seorang ibu dalam Islam memiliki peran yang sangat mulia yaitu sebagai ummu wa rabbatul bait (ibu dan pengatur rumah suaminya). Sebagai ibu tugas utamanya adalah mendidik anak-anaknya agar menjadi saleh dan salihah, juga sebagai pengatur rumah suaminya.
Sebagaimana hadis Rasulullah saw., “Setiap kalian adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya, seorang perempuan memimpin rumah suami dan anak-anaknya. Ia akan ditanya tentang kepemimpinannya.“ (HR. Bukhari)
Selain itu, Islam memiliki sistem pendidikan yang berasaskan akidah Islam, disediakan negara secara murah bahkan gratis. Tujuan utamanya tidak sekadar menciptakan generasi cerdas secara intelektual, tetapi menanamkan keimanan dan ketakwaan sehingga menghasilkan generasi yang bertanggung jawab dan beradab.
Selain menyediakan pendidikan Islam yang berasaskan akidah Islam, negara juga berperan dalam menjaga moral masyarakat. Negara memiliki tanggung jawab besar untuk mengatur tayangan publik, memberantas pornografi, pinjol, miras, dan prostitusi, serta adanya sanksi hukum yang tegas bagi pelaku kejahatan dan kekerasan lainnya.
Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Dengan penerapan Islam secara kafah tentu akan membawa kebaikan tak hanya untuk umat Islam tetapi juga untuk nonmuslim. Allah Swt. berjanji ketika Islam diterapkan secara kafah dalam bingkai Khil4fah Islamiah maka akan membawa rahmat bagi seluruh alam.
Khatimah
Penerapan ideologi kapitalisme sekularisme membuat orang tua tidak mengetahui bagaimana cara mendidik dan mengasuh anak. Bahkan, ideologi ini telah menghilangkan fitrah orang tua yang memiliki kewajiban melindungi dan menjadikan rumah sebagai tempat yang paling aman untuk anak. Umat harus sadar bahwa hanya dengan penerapan Islam secara kafah dalam bingkai Khil4fah Islamiah solusi atasi kekerasan terhadap anak juga problematika umat saat ini. Wallahualam bissawab.