Alt Title

Tak Percaya Lagi Sama Sekali

Tak Percaya Lagi Sama Sekali

 


Sudah tiada guna menggantungkan pada bangsa penjajah dan pendusta

Sudah merugi berkompromi dan berdiskusi dengan para pemimpin yang tiada bersimpati

__________________________________


Penulis Hanif Kristianto 

Sastrawan Politik dan Analis Politik-Media


KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Mempercayai manusia yang dalam hatinya tertanam rasa benci itu susah
Sudah tertunjuki fakta bergelimang 35 ribu korban jiwa
Masih dikata itu bukan pembunuhan massal dan genosida
Tak habiskan pikir dengan akal yang dekil


Tak percaya lagi sama sekali

Pada manusia yang mulutnya penuh busa kebohongan dan dusta

Seolah merasa peduli dan bersimpati atas keluarga yang mengungsi

Sayangnya terus terang bilang membela dan mendukung dengan senjata


Bukan mata yang buta tapi mata yang jadi mata-mata bagi rakyat yang menderita

Gambaran yang jelas tanpa siluet dan bayangan pun tiada guna

Coretan dan goresan tangis dan teriakan kaum papa pun dianggap sampah


Tak percaya lagi sama sekali

Pada manusia yang telinganya bebal dan tebal

Kecaman dunia hanya jadi kecap-kecap kecapean

Desakan bangsa-bangsa hanya angin lalu lewat begitu saja


Jangankan hati, hati mereka sudah sirna

Tergantikan oleh kebengisan dan kecintaan dunia

Tak bernurani dan tak berperikemanusiaan tingkahnya

Kalau ini dianggap manusia atau hewan namanya


Jangankan belas kasihan, ajaran kasih tak mereka pahami

Jutaan manusia kelaparan dan kekurangan gizi

Berebutan truk bantuan pun dibombardir darah merah segar mengalir

Tembok besar pun dibangun untuk menutupi ketakutan yang sebenarnya menggigil tak karuan


Ini sebuah cerita tentang manusia yang paling dimurkai namun tak merasai

Segerombolan yang mengklaim sebidang tanah dengan dukungan antek penjajah

Sekelompok organisasi yang ingin mengakusisi

Dan sebangsa yang dikenal bangsa yang tiada taat pada Allah Tuhan semesta alam


Tak percaya lagi sama sekali

Sekali lagi tak percaya

Akan sebuah cerita karangan mereka

Dengan skenario yang menyihir seolah butuh simpati dunia


Sudah terbang kepercayaan untuk kidung pujian

Sudah tiada guna menggantungkan pada bangsa penjajah dan pendusta

Sudah merugi berkompromi dan berdiskusi dengan para pemimpin yang tiada bersimpati


Kepercayaan kini telah menggumpal pada satu tujuan

Pembebasan tanah ini tak mampu dilakukan seorang diri

Penyatuan kekuatan umat jadi prioritas utama untuk menggentarkan musuh di sana

Dan kembalinya institusi penyatu dan penyeru pasukan terbaik siap menggedor pintu dan merobek kekuasaan mereka [SJ


#puisi #puisihanifk #sastra #sastraindonesia