Alt Title

Zionis Yahudi Bisa Diusir dengan Islam Kafah

Zionis Yahudi Bisa Diusir dengan Islam Kafah

 


Tidak mungkin mengusir Zionis Yahudi dari tanah Palestina tanpa kekuatan besar

Umat harus menyadari bahwa mereka memerlukan eksistensi negara Islam yang menerapkan syariat secara kafah 

_________________________


Penulis Intisokifah

Kontributor Media Kuntum Cahaya


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Dikutip dari tribunnews.com (11/4/24), pada saat kaum Muslim Gaza tengah merayakan Hari Raya Idufitri 11 April 2024, militer Zionis masih melancarkan serangan mematikan. Perayaan Idulfitri di tahun ini penuh duka dan teror bagi warga Gaza. Puluhan ribu warga Gaza Palestina tidak bisa merayakan momen lebaran lantaran tetap digempur oleh pasukan Israel. Lebaran yang harusnya disambut dengan suka cita justru dipenuhi duka dan air mata. Setidaknya 84 orang, termasuk 17 anak-anak telah tewas, serta lebih dari 480 lainnya terluka dalam serangan saat lebaran lalu.


Agresi Israel di Jalur Gaza Palestina sejauh ini telah menyebabkan kematian 33.360 warga, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, serta melukai lebih dari 75.993 warga. Saat ini, lebih dari 2,3 juta orang di Gaza tidak memiliki tempat tinggal. Berbagai fasilitas umum telah dihancurkan. Pasokan makanan dan kebutuhan pokok mereka tidak pernah mencukupi.


Tak hanya Gaza, sejumlah daerah di Libanon dan pinggiran Damaskus, Suriah, juga tak luput dari serangan militer Yahudi. Mereka menyerang beberapa wilayah milisi yang melakukan perlawanan terhadap entitas Yahudi. Serangan tersebut menargetkan Kedutaan Iran dan mengakibatkan kematian setidaknya 16 orang. Ayatollah Ali Khamenei menyatakan akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah. Dia juga bertekad untuk mengakhiri agresi zionis Israel di Gaza Palestina dengan segera.


Benar saja, Sabtu 13 April 2024 malam waktu setempat, drone-drone dan rudal Iran meluncur menyerang Israel, melancarkan serangan balasan. Namun, Pemerintah entitas Yahudi mengklaim mereka berhasil menangkal mayoritas serangan 300 drone dan rudal yang dikirim Iran tersebut.


Kemunafikan dan standar ganda digunakan oleh Barat seperti AS, Inggris, Jerman dan Kanada dalam situasi serangan Iran terhadap Israel. Mereka mengecam tindakan serangan balasan dari Iran, akan tetapi terus menyatakan dukungan terhadap entitas Yahudi. Serangan Israel dianggap wajar karena mempertahankan hak dan membela diri. Namun menyebut warga Palestina yang melakukan pembelaan diri disebut teroris. Tak ada dari pemimpin barat itu yang membela Palestina saat genosida yang dilakukan oleh entitas Yahudi terhadap warga Gaza.


Kemunafikan juga ditampakkan oleh para pemimpin Arab. Raja Yordania tidak membantu entitas Yahudi untuk menangkal serangan drone dan rudal Iran. Sejumlah negara Teluk, termasuk Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, dan Mesir, membagikan informasi ke Amerika Serikat terkait serangan ini. Mereka memberikan informasi intelijen tentang serangan Iran tersebut. Sikap para pemimpin Arab yang pengecut dan munafik terungkap. Mereka mengelabui rakyatnya dan umat Muslim pada umumnya seolah memberikan pembelaan terhadap Gaza, padahal kenyataannya mereka bersekutu dengan Zionis Yahudi dan negara-negara pendukungnya, seperti Amerika Serikat.


Jihad Melawan Zionis


Perlawanan yang dilakukan Rakyat Palestina adalah perlawanan terhadap penjajahan dan pendudukan Zionis Israel, terhadap tanah air mereka. Mereka tetap tabah dan kuat saat rumah dan saudara-saudara mereka menjadi korban kebrutalan tentara Zionis Israel. Hal ini karena Rakyat Palestina menginginkan kemerdekaan dan merebut kembali tanah air mereka.


Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia seimbang dengan serangannya terhadap kalian,” (TQS al-Baqarah [2]: 194)


Allah Swt. juga memerintahkan untuk mengusir siapapun yang telah mengusir kaum muslim.


"Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian" (TQS Al-Baqarah [2]: 191)


Pemanggilan perdamaian yang bertentangan dengan hukum syariah, selain menyebabkan agresi militer kaum Zionis semakin merajalela. Namun, membiarkan perlawanan terhadap Zionis Yahudi hanya pada warga Gaza adalah tindakan pengecut dan kejahatan. Mereka memerlukan bantuan yang besar untuk menghadapi serangan militer bertubi-tubi yang dilakukan oleh entitas Yahudi yang didukung oleh negara-negara Barat. Syariah Islam juga menetapkan bahwa kewajiban jihad difâ’i ini meluas kepada kaum Muslim di sekitar Palestina.


Kaum Zionis tetap bertahan, terutama karena dukungan dari negara-negara Barat yang terus mempertahankan eksistensi negara Yahudi di kawasan Timur Tengah. Mereka terus memberikan bantuan keuangan dan militer. Mereka juga meminta para penguasa boneka di kawasan Timur Tengah untuk mendukung eksistensi kaum Zionis dan menolak memberikan dukungan terhadap perlawanan warga Gaza.


Solusi Palestina Adalah Jihad dan Islam Kafah


Berbagai perundingan yang dilakukan oleh negara-negara barat, termasuk PBB dengan otoritas palestina dan kaum yahudi tidak memberikan dampak keuntungan bagi warga palestina, malah wilayah palestina semakin terus dicaplok oleh kaum zionis Israel, dan dunia terus mendiamkannya. Kutukan dan resolusi PBB dan kecaman dari pemimpin dunia Islam tak memberikan pengaruh apapun terhadap keadaan di Palestina. Hal ini menandakan ketidakmampuan lembaga-lembaga dunia dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina. 


Karena itu tidak mungkin mengusir Zionis Yahudi dari tanah Palestina tanpa kekuatan besar. Pada titik ini, umat harus menyadari bahwa mereka memerlukan eksistensi negara Islam yang menerapkan syariat secara kafah untuk melindungi Palestina dan mengusir entitas Yahudi dari setiap jengkal tanah Palestina.


Hanya negara Islam yang dapat memobilisasi kekuatan umat untuk mengusir entitas Yahudi. Negara Islam akan menghapus belenggu nasionalisme yang telah mengikat umat dari memberikan pertolongan kepada saudara mereka yang teraniaya seperti di Gaza, Palestina. Negara Islam akan mengembalikan Sense of Ukhuwah Islamiyah ke tengah umat sehingga mereka akan merasakan lagi seperti satu tubuh.


Negara akan melakukan perhitungan dengan entitas Yahudi dan negara-negara Barat sebagai sponsornya. Bukan saja mengusir kaum Zionis Yahudi, tetapi juga menghilangkan semua fasilitas negara-negara penjajah di wilayah kaum muslim seperti pangkalan militer asing. Negara akan menutup pelabuhan, jalur pelayaran, dan penerbangan agar tidak lagi dilalui kapal dan pesawat asing yang akan mengirimkan bantuan kepada entitas Yahudi.


Akibatnya, umat ini masih bertanggungjawab atas nasib saudara mereka yang teraniaya oleh kaum penjajah, seperti di Gaza Palestina. Hal itu tidak akan dapat dilakukan secara sempurna tanpa eksistensi Sistem Pemerintahan Islam. Sampai saat ini, tidak ada satupun di antara negara-negara Islam yang mau mengusir entitas Yahudi. Padahal, mayoritas penduduknya muslim begitu pula pemimpinnya. Jelas, umat membutuhkan jihad dan Islam Kafah untuk mengusir Zionis Yahudi dari tanah Palestina.

Wallahu alam bissawab. [GSM]