Alt Title

Pergantian Tahun, dan Paradoks Sikap Kaum Muslim

Pergantian Tahun, dan Paradoks Sikap Kaum Muslim

Akibat sekularisme, di malam pergantian tahun ini bukan hanya di Indonesia tetapi negara lainya, remaja muslim terjebak dengan budaya asing yang kufur

Tampak nyata paradoks sikap seorang muslim selalu menyambut suka cita dan bahagia dengan diiringi pesta kembang api, dan sering diikuti berbagai kemaksiatan yang dianggap biasa. Hura-hura, pesta miras, narkoba serta seks bebas

______________________________________


Penulis Anis Nuraini 

Kontributor Media Kuntum Cahaya



KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Perayaan tahun baru masehi disambut suka cita dan bahagia oleh beberapa negara juga di Indonesia. Kembang api banyak dinyalakan menghias angkasa. Namun, berbeda dengan Banda Aceh, para pengungsi Rohingya bukan merasa bahagia menyambut pergantian tahun, tetapi mereka mengalami nasib pilu karena insiden pemindahan paksa oleh ratusan mahasiswa yang menyisakan trauma dan ketakutan bagi mereka.


Sedangkan nasib pilu  juga dialami dijalur Gaza, zionis Yahudi yang makin beringas menyerang warga Palestina dengan bombardirnya. Laporan Reuters dari informasi otoritas Hamas mengatakan bombardir yang dilakukan oleh zionis Yahudi menewaskan 165 orang di Gaza selama 24 jam terakhir. Selain itu, ada 250 orang yang mengalami luka parah. (CNBC Indonesia[dot]com, 31/12/2023)


Akibat sekularisme, di malam pergantian tahun ini bukan hanya di Indonesia tetapi negara lainya, remaja muslim terjebak dengan budaya asing yang kufur. Tampak nyata paradoks sikap seorang muslim selalu menyambut suka cita dan bahagia dengan diiringi pesta kembang api, dan sering diikuti berbagai kemaksiatan yang dianggap biasa. Hura-hura, pesta miras, narkoba, serta seks bebas.

 

Mereka lupa terhadap penderitaan saudaranya yang sedang berkecamuk perang di Gaza yang jumlah korbanya setiap hari terus meningkat. Ditambah makin kuatnya pembungkaman oleh meta pada akun yang menunjukan pembelaan terhadap Palestina. Belum lagi penderitaan muslim Rohingya yang terusir dari negaranya, tanpa tanda kewarganegaran. Sehingga, mereka mengungsi ke Indonesia, tetapi mereka mendapat perlakuan buruk, sampai diusir secara paksa oleh ratusan mahasiswa di Aceh, sungguh memilukan.


Faktanya, Palestina dan Rohingnya adalah korban dari buruknya ide nasionalisme di dunia Islam. Mereka nyaris berjuang sendirian. Karena, para penguasa yang berada di sekelilingnya seolah berdiam diri atas penderitaan mereka dan enggan melakukan pembelaan atas mereka. Para penguasa hanya bisa mengecam dan mengutuk. Sedangkan telah banyak darah kaum muslimin yang tertumpahkan.


Akibat nasionalisme kaum muslimin menjadi abai terhadap saudaranya. Nasionalisme telah menghapus ukhuwah Islamiyyah dalam diri mereka. Umat mulai kendor dalam menyuarakan pembelaan terhadap Palestina dan pemboikotan produk yang mendukung zionis Yahudi mulai melonggar dan tidak mau menolong muslim Rohingya yang tertindas dan berani mengusir mereka secara paksa ditempat pengungsian.


Sedangkan menurut Islam sesama muslim itu bersaudara. Kaum muslimin jangan mudah terhasut dan terprovikasi oleh opini buruk tentang kaum muslim Rohingya, yang mereka menyamakan dengan zionis Yahudi. Seharusnya, kaum muslim bagaikan satu tubuh. Meski mereka dipisahkan oleh ras, bahasa, warna kulit, dan bangsa yang berbeda, tetapi keimanan kepada Allah menjadi jembatan yang menghubungkan mereka.  


Berbeda negara Islam, pemimpin akan menyatukan kaum muslimin dengan ukhuwah Islamiyyah. Bagai satu tubuh, jika bagian satu sakit maka kaum muslim juga harus merasakan sakit. Karena dipersaudarakan dengan ikatan akidah. Persaudaraan yang melampaui batas-batas negara dan tidak membiarkan saudaranya terzalimi .Nabi Muhammad saw. bersabda dalam riwayat Imam Muslim,


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى


Artinya: ”Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)."


Pemimpin Islam akan menjaga kehormatan harta dan darah mereka. jika ada kaum muslimin yang terzalimi juga terjajah, maka pemimpin Islam menjadi perisai atau pelindung yang akan membela negeri-negeri muslim dari gangguan negara kafir. Kaum muslimin wajib menolong saudaranya tatkala diserang oleh orang-orang atau negara kafir. Dengan melancarkan  jihad fi sabillilah. Juga diterapkanya syariat Islam akan menyelamatkan generasi muda agar terhindar dari pemikiran kufur dan gempuran budaya. Hanya dengan negara sistem Islam saja yang mampu menyelamatkan kaum muslimin yang tertindas dan terjajah baik pemikiran atau fisik. Wallahualam bissawab. [Dara]