Alt Title

Rusia Larang Ganti Jenis Kelamin, Bandingkan dengan Khilafah

Rusia Larang Ganti Jenis Kelamin, Bandingkan dengan Khilafah

 


Rusia melarang mengganti jenis kelamin warganya adalah karena ketidaksesuaian dengan prinsip tradisional negara. Khilafah melarang prosedur transgender bukanlah karena kepentingan sebuah negara saja, namun karena ketaatan terhadap hukum syarak

_________________________


Penulis Aini Rahmalia, S.Si.

Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Di era kebebasan liberalisme yang merajalela di setiap negara, manusia semakin terjauhkan dari agamanya dengan dalih kebebasan dan hak asasi manusia. Manusia tak mau lagi diatur dengan aturan agama, hingga tersesat ke jurang kehancuran. L6BT kian mewabah ke setiap umat, baik yang beragama maupun tak beragama. 


Transgender dijadikan sebuah solusi atas konflik batin, merasa terjebak di dalam tubuh yang salah. Bermula hanya mengubah penampilan dan gaya bicara, hingga melakukan operasi untuk mengganti jenis kelamin untuk menyempurnakan kodrat yang dipilih.


Kebijakan sebuah negara sangatlah berpengaruh dalam menghilangkan dan mengurangi terjadinya transgender. Seperti halnya yang dilakukan oleh Rusia. Di saat kebanyakan negara melegalkan perubahan gender, berbeda halnya dengan Rusia yang justru menolak.


Dikutip dari Jakarta, CNN Indonesia (15/07) bahwa dalam kurun waktu tidak lama lagi, Rusia akan resmi melarang prosedur operasi penggantian kelamin kepada warganya. Di mana Duma Negara atau bisa disebut Majelis Rendah Parlemen Rusia telah menyetujui RUU larangan prosedur operasi penggantian kelamin. Artinya, aturan ini akan diberlakukan ketika Dewan Federasi Rusia telah mengesahkan dan ditandatangani oleh Vladimir Putin selaku presiden Rusia. 


Alasan Rusia melarang mengganti jenis kelamin warganya adalah karena ketidaksesuaian dengan prinsip tradisional negara, menganggap hal tersebut adalah ideologi asing yang dapat mengancam nilai-nilai tradisonal dan spiritual dan juga berkurangnya peserta wajib militer. Selain melarang transgender, Rusia pada tahun 2022 melarang untuk mengkampanyekan hubungan sesama jenis dan gaya hidup L6BT.


Kebijakan yang diambil oleh Rusia patut diapresiasi. Kenapa? karena di era serba bebas dan di kala negara lain di luar sana yang melegalkan bahkan mengkampanyekan transgender, justru Rusia menolak. Seharusnya kebijakan yang dilakukan oleh Rusia ini patut diikuti oleh negara lain terlebih negara yang mayoritas muslim. Karena secara jelas Islam melarang penggantian jenis kelamin. Namun sayangnya negara kita pun melegalkan hal tersebut. Bahkan ada tujuh publik figur di Indonesia yang melakukan transgender dan mengampanyekan ke khalayak publik.


Islam adalah sebuah ideologi yang di dalamnya terdapat peraturan yang mengatur segala kehidupan manusia, salah satunya adalah peraturan terkait L6BT yang kini menjadi virus yang beredar di seluruh dunia. Khilafah sebagai sebuah negara akan menerapkan aturan Islam secara sempuna. Khilafah akan memberlakukan peraturan untuk melindungi warganya dari virus L6BT, mulai dari pencegahan, pengobatan hingga sanksi bagi pelaku L6BT.


Khilafah melarang prosedur transgender bukanlah karena kepentingan sebuah negara saja, namun karena ketaatan terhadap hukum syarak dimana dijelaskan di dalam surah An-Nisa ayat 19 bahwa Allah Swt. melarang untuk mengubah ciptaan-Nya., 

وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ ءَاذَانَ ٱلْأَنْعَٰمِ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ ٱللَّهِ ۚ وَمَن يَتَّخِذِ ٱلشَّيْطَٰنَ وَلِيًّا مِّن دُونِ ٱللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا

"Dan aku akan menyesatkan mereka, dan membangkitkan angan-angan kosong pada diri mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga binatang ternak), lalu mereka benar memotongnya, dan akan aku suruh (mengubah ciptaan Allah), lalu mereka benar mengubahnya, barang siapa yang menjadikan syaitan pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata."


Maka jelaslah makna mengubah ciptaan Allah Swt. salah satunya adalah jenis kelamin yang sudah Allah tetap sejak didalam kandungan. Sedangkan dalam sabda Rasulullah saw.,

عَنْ اِبْنِ عَبّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ لَعَنَ رَسُوْلُ الله صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم الْمُخَنَّثِيْنَ مِنْ الرَّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنْ النِّسَاء وَ قَالَ أَخْرِجُوْهُمْ مِنْ بُيُوْتِكُمْ رواه البخاريّ

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw melaknat laki-laki yang bertingkah laku seperti perempuan dan perempuan yang bertingkah laku seperti laki-laki. Rasulullah bersabda, usirlah mereka dari rumahmu (HR. Al Bukhari)


Sungguh tak ada alasan untuk mendukung L6BT, sekedar menirukan atau bertingkah laku seperti lawan jenis saja dilarang apalagi sampai mengubahnya.


Oleh karenanya Khilafah akan melakukan pencegahan dengan meningkatkan keimanan setiap warganya untuk bersyukur atas apa yang sudah Allah Swt. tetapkan pada dirinya. Bahwa Allah sudah menentukan semua hal pada diri baik bentuk fisik, warna kulit dan jenis kelamin yang terbaik. Tak ada ketetapan Allah yang salah maupun tertukar. Yang ada hanyalah hilangnya iman hingga mudah sersesat mengikuti langkah setan.  Khilafah mengatur pergaulan laki-laki dan perempuan, membatasi melihat aurat antar lawan janis maupun sesama jenis. Sehingga tak ada lagi rasa iri dan ingin seperti orang lain, hingga berdalih terjebak dalam tubuh yang salah karena tak puas dengan dirinya sendiri.


Khilafah juga akan melakukan pengobatan dengan mengedukasi untuk mengokohkan keimanan dan menyibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat. Sedangkan sanksi yang diberlakukan Khilafah bagi pelaku L6BT adalah dibunuh baik dengan cara dipenggal, digantung bahkan di jatuhkan dari ketinggian hingga mati. Hukuman yang amat tegas ini akan menjadikan hilangnya virus L6BT di tengah-tengah umat bahkan negara. Tak ada aturan yang lebih baik selain Islam, semoga Allah Swt. menyegerakan berdirinya sebuah negara yang menerapkan aturan Islam secara sempurna.

Wallahualam bissawab. [SJ]