Arab Melayani Penjajah Bukti Lemahnya Ukhuwah
OpiniKondisi ini muncul karena jalinan yang mengikat mereka
bukanlah ikatan ukhuwah melainkan nasionalisme
_____________________
Penulis Mia Annisa
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pegiat Literasi
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Setelah kunjungan Donald Trump ke Arab Saudi, sah bahwa negeri minyak itu bersepakat untuk menggelontorkan dana besar-besaran dengan melakukan investasi sebanyak US$600 miliar ke pemerintahan Donald Trump selama 4 tahun mendatang. (www.cnbcindonesia.com, 16-05-2025)
Investasi ini bersamaan dengan Arab membeli senjata dari Amerika sebesar Rp2.358 triliun mencakup kekuatan udara, teknologi luar angkasa, sektor rudal yang melibatkan raksasa industri Boeing, Lockheed Martin hingga Northern Gurmman. Hal ini sebagai upaya terusan setelah Trump melakukan panggilan telepon dengan putra mahkota Saudi Mohammed bin Salman pada Rabu, 22 Januari lalu. (www.tempo.co, 24-01-2025)
Sayangnya, jumlah fantastis yang di bayarkan oleh Arab kepada Amerika, mereka tidak meminta imbalan berupa penghentian genosida di Gaz* atau membiarkan bantuan kemanusiaan masuk menjangkau rakyat Palestina. Sebaliknya, mereka merayakan Trump dengan sambutan mewah dan mengibarkan fotonya di ibu kota mereka. Lantas, membiarkan pesawat-pesawat penjajah terbang membantai warga Gaz*.
Mengapa yang demikian tidak dilakukan oleh negeri-negeri Arab untuk menolong Gaz*? Sejatinya para penguasa tiran tidak berani menolak satu pun permintaan penjajah Amerika demi mempertahankan kursi-kursi bengkok mereka akibat terjangkiti penyakit wahn, cinta dunia dan takut mati.
Di sisi lain, kondisi ini sebagai tindakan uji coba terhadap Arab dan Timur Tengah sejauh mana keberpihakan mereka terhadap Amerika melalui normalisasi hubungan dengan Isra*l. Apakah secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan berupa penyediaan pangkalan militer, misalnya atau penempatan pasukan militer di Arab dan Timur Tengah lainnya.
Selain itu, mereka tidak peduli lagi jika harga yang mereka bayarkan adalah dalam rangka Amerika mendanai Isra*l menumpahkan darah rakyat Gaz* serta mengusir mereka dari tanah-tanahnya. Kondisi ini muncul karena jalinan yang mengikat mereka bukanlah ikatan ukhuwah melainkan nasionalisme padahal ikatan ini sangat lemah.
Wajar jika akhirnya penguasa Arab dan lainnya menutup mata dan telinga. Mulut mereka terkunci untuk menolong saudaranya karena telah dirusak oleh paham nation state. Sungguh, apa yang dipertontonkan para penguasa negeri muslim tak ubahnya merupakan sikap hipokrit. Diamnya mereka adalah bentuk kebencian mereka terhadap kematian dalam menjemput jihad fisabilillah sebagai satu-satunya solusi menolong Pal*stina dari penjajahan Amerika dan sekutunya.
Bagaimana mungkin mereka akan menolongnya sedangkan mereka membenci jihad itu sendiri? Inilah topeng asli penguasa negeri-negeri muslim. Kerja sama investasi ekslusif Arab dan Timur Tengah sangat tak bermoral melukai Gaz* yang masih berdarah-darah. Selama ini tindakan mengecam, mengutuk hanya sekadar basa-basi politik jauh dari solusi akarnya.
Jika tidak menggunakan mesin ideologi bernama sistem. Selamanya Pal*stina akan terus dikungkung penderitaan. Satu-satunya sistem yang menolak mentah-mentah menjalin kerjasama dengan negara yang jelas-jelas memerangi Islam dan kaum muslim itu adalah sistem Islam. Respons yang diberikan oleh Islam yaitu perang bukan kerja sama dalam bentuk apapun seperti yang dilakukan Arab dan negara Timur Tengah lainnya.
Seperti firman Allah: "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu." (QS. Al-Baqarah: 190-191)
Selain memerangi mereka, Islam mengharamkan kerja sama (ta'awun) yang bertujuan untuk memberi dukungan kepada kafir penjajah. Sesuai firman Allah Swt.: “Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan (‘udwān).” (QS. Al-Maidah: 2)
Oleh karena itu, haram hukumnya bagi Arab dan Timur Tengah berinvestasi ke Amerika untuk menyokong penjajahan di Pal*stina. Maka dari itu, kerja sama ini wajib untuk dihentikan. Apa pun jenis kerja samanya. Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]