Alt Title

Tradisi Kenaikan Harga Pangan Menjelang Ramadan

Tradisi Kenaikan Harga Pangan Menjelang Ramadan

 


Kenaikan harga bahan pokok dikarenakan tingginya permintaan seolah sudah menjadi tradisi tiap tahun

Semestinya pemerintah sudah dapat mengantisipasi hal ini

______________________________


KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Masyarakat dihadapkan pada situasi yang hampir sama menjelang Ramadan dan hari raya, yakni kenaikan harga kebutuhan pokok. Tentunya hal ini akan mengganggu kekhusyukan beribadah, karena kenaikan harga pokok benar-benar mencekik rakyat, terutama rakyat kelas menengah ke bawah.


Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan harga komoditas pangan akan mengalami inflasi pada bulan Ramadan mendatang. Hal ini merupakan situasi musiman seperti tahun-tahun sebelumnya. (cnbcindonesia.com, 01/03/2024)


Pemerintah tentu sudah melakukan berbagai upaya, seperti mengadakan penjualan beras dengan harga murah, bahkan ada pula pembagian beras secara gratis. Namun solusi ini hanyalah penyelesaian sementara yang tentunya tidak menuntaskan kesulitan rakyat. Di bulan mulia ini, rakyat malah semakin nelangsa dan sengsara.


Kebutuhan mendasar masyarakat seharusnya menjadi permasalahan utama yang harus segera dicari solusinya. Dalam mencari solusi tentunya harus mengetahui akar permasalahan. Mengapa setiap menjelang Ramadan hal ini terus terjadi.


Ternyata ada beberapa pihak yang memanfaatkan semangat bersedekah pada bulan mulia ini. Dengan tingginya permintaan, maka pihak-pihak nakal dengan sengaja melakukan permainan harga pasar, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan pokok masyarakat.


Kebiasaan masyarakat dalam bermewah-mewahan saat menyambut Ramadan, juga turut andil dalam kenaikan harga akibat tingginya permintaan. Di bulan Ramadan, masyarakat senantiasa bersemangat dalam menyiapkan sajian terbaik untuk keluarganya. Akibatnya, pemborosan tidak terhindarkan.


Kenaikan harga bahan pokok dikarenakan tingginya permintaan seolah sudah menjadi tradisi tiap tahun. Semestinya pemerintah sudah dapat mengantisipasi hal ini. Sebagaimana pihak-pihak nakal yang seolah siap untuk melakukan permainan harga menjelang Ramadan dan hari raya. Karena hal ini terjadi hampir setiap tahunnya, maka sewajarnya pemerintah memiliki solusi cara mengatasinya.


Islam mengajarkan setiap muslim agar senantiasa bersemangat dalam menyambut datangnya bulan suci. Bersemangat dalam bersedekah dan melakukan amal saleh. Menyambut bulan penuh rahmat ini bukan semata-mata dilakukan dengan cara makan-makan, masak besar dan buka bersama saja. Namun ada hal terpenting yakni memperkuat ibadah wajib maupun sunah.


Dalam islam, negara wajib menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan warganya menjelang bulan Ramadan, termasuk mengendalikan harga pasar. Sehingga masyarakat khusyuk dalam beribadah juga nyaman menjalankan puasa. Hal ini tentunya dilakukan demi meraih rida Allah Swt..


Negara juga wajib memberi pendidikan terbaik bagi masyarakat, sehingga masyarakat memahami dengan benar ibadah Ramadan termasuk pola konsumsinya. Pemerintahan Islam akan mendorong umatnya untuk bersegera dalam melakukan kebaikan sesuai tuntunan Allah Swt. dan Rasulullah saw.. Wallahualam bissawab. [SJ


Mutia Syarif

Blitar, Jawa Timur