Alt Title

Sistem Sekuler Melahirkan Generasi Tidak Beradab

Sistem Sekuler Melahirkan Generasi Tidak Beradab

Kepintaran seseorang tidak ada harganya apabila tidak mempunyai adab

Ilmu akan menjadi berbahaya bagi dirinya dan orang lain apabila tidak dihiasi dan dibarengi dengan adab dan akhlak yang mulia

______________________________




KUNTUMCAHAYA.com, SURATPEMBACA - Guruku tersayang

Guruku tercinta

Tanpamu 

Apa artinya aku


Itulah potongan lirik lagu yang sangat familier di telinga kita. Akan tetapi faktanya sangat jauh berbeda dan tidak sesuai dengan lirik lagu tersebut. Tingkah laku pelajar saat ini sangat jauh dari kata sayang dan cinta terhadap guru. Misalnya hanya karena kesal dinasihati, ada pelajar yang tega menganiaya gurunya.


Seperti yang terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Seorang pelajar berinisial RJD (17), siswa salah satu SMA di Kupang, dilaporkan ke kepolisian setempat karena telah menganiaya seorang guru perempuan. Kasus ini bermula ketika korban masuk ke ruang kelas untuk mengajar mata pelajaran sosiologi. Saat korban sedang menjelaskan materi pelajaran, pelaku justru bercerita dengan teman di sampingnya dengan suara yang keras. Hal tersebut sangat mengganggu proses belajar mengajar di ruang kelas. Korban menegur dan menasihati muridnya. Tetapi justru muridnya tega menganiaya korban yang merupakan gurunya sendiri. (Kompas[dot]com, 21/09/22)


Sungguh sangat miris membaca berita tersebut. Semua ini bisa terjadi karena sistem yang diterapkan saat ini adalah sistem demokrasi sekuler, bukan sistem Islam kafah. Sistem ini melahirkan kebebasan berperilaku, tidak mengaitkan perilaku sehari-hari dengan tuntunan agama. Jadilah adab murid kepada guru pun bebas dari nilai-nilai agama. 


Sistem sekuler ini sendiri bermakna sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Sistem ini membuat segala aspek kehidupan jauh dari ajaran agama.


Tugas utama seorang guru itu sangatlah mulia seperti mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, melatih para pelajar. Seharusnya seorang pelajar memiliki adab dan akhlak yang terpuji kepada gurunya.


Kepintaran seseorang tidak ada harganya apabila tidak mempunyai adab. Ilmu akan menjadi berbahaya bagi dirinya dan orang lain apabila tidak dihiasi dan dibarengi dengan adab dan akhlak yang mulia.


Umar bin Khattab pernah berkata, "Tawaduklah kalian terhadap orang yang mengajari kalian."


Dalam sebuah hadis Rasullullah saw. bersabda, yang artinya, "Barang siapa memuliakan orang alim (guru) maka ia memuliakan aku maka ia memuliakan Allah. Dan barang siapa memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah surga." (Kitab Lubabul Hadis)


Dengan demikian, agama sangat penting dan wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam hal pendidikan. Agama tidak hanya dalam hal ibadah saja. Itulah pengamalan Islam secara sempurna atau kafah. Wallahualam bissawab. []


Agnia Haura Nuriswani

(Siswi kelas 6 STAT Insanmulia Garut)