Islam Solusi Tuntas Atasi Pengangguran yang Menghantui Generasi
Surat Pembaca
Hanya syariat Islam yang dapat mengatasi permasalahan pengangguran
yang menghantui generasi sekarang
____________________
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Pada tahun 2024, IMF menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama tertinggi tentang masalah penganguran se-ASEAN atau orang yang tidak memiliki pekerjaan. Meskipun banyak dari mereka lulusan universitas (sarjana dan diploma). (kompas.com, 01-05-2025)
Susah mencari pekerjaan atau pengangguran menjadi tradisi di negeri ini meskipun mereka bergelar sarjana. Tidak ada jaminan setelah lulus kuliah mereka akan mendapat pekerjaan. Gelar sarjana di zaman dulu sangat menjadi kebanggaan bahkan dipuja. Gelar ini sebagai jalan mudah menuju masa depan yang indah. Dengan lulusan sarjana, mudah mendapat pekerjaan sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarganya.
Namun, sekarang gelar sarjana tidak ada harganya. Masih banyak lulusan sarjana makin susah mencari lowongan pekerjaan. Menunggu tanpa kepastian di tengah pasar kerja yang kian selektif dan jenuh. Apalagi yang tidak punya gelar atau hanya lulusan SD, makin sulit mencari pekerjaan di negeri ini.
Abainya negara mewujudkan kesejahteraan rakyatnya sendiri menjadi faktor penyebab banyak orang menganggur. Bukan mereka malas bekerja, tetapi tidak ada lapangan pekerjaannya serta penyediaan lapangan kerja tidak dijamin oleh negara.
Negara tidak mau ikut campur untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya dan tidak mau berperan dalam penyediaan lapangan kerja bagi rakyatnya. Nyatanya, meskipun mempunyai gelar sarjana, mereka dibiarkan harus berjuang sendiri untuk menciptakan dan mencari lapangan pekerjaannya untuk memenuhi kebutuhanya sehari-hari.
Dalam sistem kapitalis, negara hanya bertindak sebagai regulator yang mementingkan korporat. Negara hanya berpihak kepada pemilik modal. Sedangkan rakyat dibiarkan berjuang sendiri, bahkan tidak sedikit yang memutuskan untuk mencari pekerjaan ke luar negeri demi mencukupi kebutuhan hidupnya.
Tidak hanya itu, negara menyerahkan tanggung jawabnya untuk membuka keran lapangan kerja. Namun, melalui keran investasi pada pihak asing, yakni swasta dan para korporat sehingga banyak tenaga kerja asing yang dipekerjakan, sedangkan warga lokal dibiarkan menjadi pengangguran.
Orang bilang negeri ini bagaikan tanah surga karena memiliki banyak kekayaan, termasuk SDA yang melimpah, tetapi tidak dikelola sendiri oleh negara. Namun, diserahkan kepada pemilik modal atau swasta sehingga negara tidak mampu memberikan lapangan pekerjaan untuk rakyatnya meskipun mempunyai skill atau kemampuan di bidang industri.
Kenyataan ini membuat nasib masyarakat Indonesia kian terpuruk dalam kesulitan ekonomi. Para kepala keluarga atau suami susah mencari pekerjaan sehingga kesulitan memberi nafkah yang layak untuk anak dan istrinya. Wanita dipaksa harus ikut membantu mencari nafkah demi sesuap nasi.
Negara telah gagal menjamin kesejahteraan bagi rakyatnya, bahkan tidak menjamin terbukanya lapangan pekerjaan. Meskipun rakyatnya memiliki gelar sarjana. Terjadilah kesenjangan atau tidak ada keseimbangan antara lapangan pekerjaan dan pencari kerja.
Dalam Islam, negara adalah raa'in (pengurus rakyat) yang akan memenuhi seluruh kebutuhan pokok rakyatnya secara makruf. Seperti sandang, pangan, papan termasuk pendidikan, kesehatan, dan peran yang paling penting negara membuka lapangan kerja untuk rakyatnya memenuhi kebutuhannya.
Dalam sistem Islam, negara tidak akan berlepas tangan terhadap rakyatnya. Negara akan bertanggung jawab menjamin kesejahteraan dengan membuka lapangan kerja bagi warga yang memiliki kemampuan. Termasuk bagi para suami, ayah atau wali yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk mencari nafkah bagi anak istrinya.
Sistem ekonomi Islam yang diterapkan negara mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk rakyat dan mendorong setiap orang yang memiliki tanggung jawab nafkah terhadap anak istrinya, seperti para suami untuk bekerja keras. Jika tidak mencukupi, keluarga terdekatnya wajib membantu. Jika belum juga, negara akan turun tangan langsung untuk membantu mereka dari kas Baitulmal.
Negara Islam akan melakukan pengelolaan SDA, seperti tambang, nikel, batu bara, minyak bumi dan lain-lainya secara mandiri sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan dari sektor industri dalam jumlah besar kepada rakyatnya dan tidak pernah rida pengelolaannya diserahkan kepada swasta apalagi diberikan kepada asing. Hanya syariat Islam yang dapat mengatasi permasalahan pengangguran yang menghantui generasi sekarang. Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]
Anis Nuraini