Alt Title

Ramadan Tanpa Junnah Maksiat Tetap Jalan

Ramadan Tanpa Junnah Maksiat Tetap Jalan

 


Sistem Islam akan menerapkan hukum syariat 

mampu menjadikan junnah mengatasi semua kemaksiatan


__________________



KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Ramadan adalah bulan penuh keberkahan dan ampunan di mana segala amal kebaikan dilipat gandakan oleh Allah juga yang di dalamnya terdapat keistimewaan adanya malam Lailatul Qadar serta bulan turunnya Al-Qur'an. 


Bulan Ramadan umat Islam diperintahkan untuk berpuasa. Dengan berpuasa lemahnya fisik membuat kita melemahkan syahwat untuk melakukan maksiat dan semangat melakukan ketaatan kepada Allah Swt.. Harusnya, bulan Ramadan adalah bulan untuk meningkatkan amal ibadah agar meraih derajat takwa.


Seperti yang di perintahkan oleh Pemprov DKI Jakarta, mewajibkan klub malam, diskotek, mandi uap, serta rumah pijat, tutup mulai dari sehari sebelum Ramadan hingga sehari sesudah puasa. Selain itu harus menghormati atau menjaga suasana yang kondusif dengan berpakaian yang sopan baik pegawai atau pengunjung. (metrotv.com, 28-02-2025)


Akan tetapi, itu tidak berlaku dalam sistem kapitalis hari ini karena di dalam sistem kapitalis yang mengusung kebebasan dan memisahkan agama dari kehidupan. Ini menjadikan kemaksiatan itu tetap ada dan terus berjalan. Meskipun upaya pemerintah menutup bar klub malam, tempat karaokean, mandi uap, serta panti pijat pada bulan Ramadan.


Namun, sistem kapitalis tidak mampu menyelesaikan banyaknya kemaksiatan yang terjadi meskipun itu di dalam bulan Ramadan karena sistem kapitalis memisahkan peran Allah di dalam kehidupan.


Hanya sistem Islam yang mampu mengatasi berbagai persoalan yang terjadi pada saat ini terutama banyaknya kemaksiatan. Seperti pergaulan bebas perzinaan, tempat hiburan-hiburan itu senantiasa tetap ada dan terus dijaga karena memang dalam sistem kapitalis tolok ukurnya perbuatan bukan halal dan haram, tetapi berbuat karena ada manfaat. 


Selagi tempat klub malam, hotel, bar juga tempat karaokean yang didalamnya banyak kemaksiatan. Selagi memberikan manfaat kepada negara dengan membayar pajak tempat tersebut akan terus tetap ada dan dijaga. Meski, dampak dari klub-klub malam dan tempat-tempat maksiat ini adalah merusak generasi. 


Inilah hasil aturan sistem kapitalis yang tidak akan mampu memberantas kemaksiatan yang ada. Karena, sesungguhnya sumber kemaksiatan itu sendiri adalah karena penerapan sistem kapitalis.


Islam memberikan solusi yang fundamentalis yang mana tolok ukur perbuatan itu adalah halal dan haram. Segala bentuk perbuatan apa saja yang tidak sesuai atau menyimpang dengan hukum syara dikatakan tindak kejahatan. Tindak kejahatan akan diberi sanksi yang tegas termasuk berdirinya klub-klub malam, tempat-tempat hiburan karaokean dan lain-lain. Di mana, di dalamnya terdapat kemaksiatan. 


Agar Islam bisa diterapkan untuk mengatasi seluruh bentuk kejahatan dan kriminalitas yang terjadi pada saat ini butuh negara yang menerapkan sistem Islam. Sistem Islam akan menerapkan hukum syariat akan mampu menjadikan junnah mengatasi semua kemaksiatan. Namun, tanpa sistem tersebut kemaksiatan akan terus ada dan tidak akan mampu diselesaikan secara tuntas. 


Sudah saatnya kita sadar bahwa sistem rusak dan merusak ini tidak layak untuk diterapkan dalam kehidupan kita. Mari, kita beralih dari sistem kapitalis menuju sistem Islam yang membawa keberkahan dan mampu mengatasi segala bentuk kemaksiatan. Wallahuallam bissawab [Dara/MKC]


Syafna Rani Siregar