Kejahatan Meningkat Saat Ramadan, Kok Bisa?
Surat Pembaca
Dalam membentuk lingkungan yang aman dan tenteram tentunya ada tiga pilar yang harus saling bersinergi
Tiga pilar itu adalah individu, masyarakat dan negara
______________________________
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Bulan Ramadan semestinya menjadi bulan introspeksi diri. Umat Islam diseru untuk banyak-banyak beribadah dan berinteraksi dengan Al-Qur'an. Namun apa yang terjadi di sekitar kita adalah berkebalikan dengan hal ini.
Memasuki beberapa hari terakhir Ramadan, umat Islam justru disibukkan dengan hal-hal lain yang sifatnya duniawi. Masjid-masjid makin kosong. Umat Islam sibuk mempersiapkan hari raya.
Mirisnya bagi sebagian masyarakat yang tidak mendapakan THR (karena bukan seorang pegawai), banyak dari mereka merasa terimpit dengan budaya masyarakat Indonesia menjelang Lebaran.
Menjelang Lebaran, budaya mudik dan membeli baju baru sangatlah kental dan menjadi sebuah tradisi dari tahun ke tahun. Sehingga bagi sebagian masyarakat, ada yang sampai melakukan tindakan pencurian demi terpenuhinya tradisi mudik dan membeli baju baru. Penyebab kejadian ini salah satunya adalah kemiskinan yang mendera masyarakat, dibarengi dengan lemahnya iman di hati.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menilai bahwa meningkatnya tren kejahatan pada bulan Ramadan hingga jelang Lebaran disebabkan oleh adanya peningkatan kebutuhan di masyarakat yang tinggi. (mediaindonesia.com, 27/03/2024)
Salah satu penyebab kemiskinan adalah diterapkannya sistem kapitalisme di negeri ini. Sehingga kehidupan masyarakat makin miris. Sistem kapitalisme adalah sistem yang mengedepankan asas manfaat.
Apa pun yang dianggap bermanfaat bagi negara maka akan diambil. Sebagai contohnya, menarik pajak kepada seluruh lapisan masyarakat. Karena dianggap bermanfaat maka tetap dilakukan oleh pemerintah. Meskipun hal ini sudah pasti akan semakin membuat masyarakat terpuruk.
Sistem kapitalisme yang mana juga berasaskan sekularisme, menjadi biang kerok lemahnya iman masyarakat. Agama dikatakan tidak boleh mengatur kehidupan. Sehingga yang terjadi adalah hal seperti ini, di bulan suci sekalipun kejahatan akan tetap merajalela.
Dalam Islam, pemimpin adalah pelayan rakyat. Maka jika ada kejahatan terjadi akibat kurangnya pemenuhan kebutuhan masyarakat, pemerintah semestinya segera melakukan perbaikan. Karena sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk melindungi rakyat dan menjamin kesejahteraannya.
Dalam membentuk lingkungan yang aman dan tenteram tentunya ada tiga pilar yang harus saling bersinergi. Tiga pilar tersebut yaitu ketakwaan individu, masyarakat yang peduli, dan yang terakhir adalah negara yang menerapkan aturan dan sanksi tegas untuk menindak setiap pelaku kejahatan.
Sudah selayaknya kita kembali pada aturan Islam. Aturan sempurna ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga setiap individu menjadi salih, masyarakat taat aturan dan saling beramar makruf nahi mungkar, serta negara tegas menetapkan aturan dan sanksi. Wallahualam bissawab. [SJ]
Mutia Syarif
Blitar