Alt Title

Tiket Pesawat Naik Buah Sistem Kapitalis

Tiket Pesawat Naik Buah Sistem Kapitalis

 


Pengusaha kapitalis sengaja mengambil momen lebaran dalam menaikkan harga agar bisa mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya

Mau tidak mau rakyat pasti membelinya walaupun demi bisa lebaran di kampung

_____________________


Penulis Ermawati

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pengiat Literasi


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Mudik lebaran adalah tradisi yang ada di negara kita. Berbagai macam jenis transportasi akan digunakan dan ada juga yang mudik menggunakan pesawat. Namun, apa jadinya bila harga tiket pesawat terbang ikutan naik? apa menunda mudik lebaran tahun ini?


Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengaku belum menemukan maskapai yang menaikan harga tiket diluar ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) jelang mudik lebaran 2024. Adita menjelaskan, kondisi naiknya harga tiket dibeberapa maskapai saat ini dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Pasalnya, awal Tahun kemarin harga tiket masih rendah dan saat ini naik seiring permintaan yang menguat.


Kita liat sekarang rata-rata sudah diujung TBA. Keliatan naik drastis karena habis low season kemaren. Januari semua harga masih murah, terus begitu masuk high season, demand naik otomatis mekanisme maskapai naikin harga sampai batas terbatas," ujar Adita dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Senin (25/3/24 google.com)


Mudik adalah suatu tradisi penting yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat. Biasanya orang-orang sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari. Karena, hanya momen lebaran saja bisa berkumpul dengan semua sanak keluarga serta famili yang sudah lama tidak pernah bertemu. Maka, mudik lebaran menjadi sesuatu yang di tunggu masyarakat. Mereka selalu berusaha untuk menyempatkan mudik walaupun dengan berbagai kendala yang dihadapi pasca mudik lebaran.


Seperti yang baru-baru ini di beritakan, negara akan menaikan harga tiket pesawat. Sungguh, ini akan menambah biaya rakyat yang akan mudik lebaran dengan menggunakan pesawat. Karena, banyaknya keperluan yang dibutuhkan saat mudik selain membeli tiket pesawat tentu membeli baju lebaran dan kebutuhan lainnya untuk sanak saudara. Mereka akan mengurungkan niatnya untuk tidak mudik karena sudah tak sanggup membeli harga tiket pesawat yang cukup mahal yang naiknya dua kali lipat.


Kenaikan harga tiket pesawat dinilai masih bisa ditolerir karena belum melewati batas. Kenaikan ini dipicu banyaknya permintaan konsumen yang meningkat juga harga tiket tahun lalu yang tidak naik. Sehingga, naiknya tiket pesawat tahun ini dua kali lipat menjelang mudik lebaran seperti yang dikatakan juru Kementerian Perhubungan. Faktanya, pihak KPPU menyatakan untuk tidak menaikkan harga tiket pesawat tanpa alasan yang rasional. Namun tetap saja ini tidak mampu membendung para pengusaha yang ingin menaikkan harga tiket pesawat menjelang mudik lebaran.


Inilah akibat sistem kapitalis yang mana negara hanya sebagai regulator dan tidak memiliki hak sepenuhnya terhadap kenaikan harga tiket pesawat. Mereka memiliki peran penting bagi para investor asing dan swasta yang mengambil keputusan untuk menaikkan harga tiket pesawat dua kali lipat. Para pengusaha kapitalis sengaja mengambil momen lebaran dalam menaikkan harga agar bisa mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Mau tidak mau rakyat pasti membelinya walaupun dengan harga tiket yang mahal demi lebaran di kampung halamannya bertemu dengan sanak keluarga.


Seharusnya, negara mampu melayani kebutuhan rakyat dalam menghadapi momen lebaran dengan menyediakan berbagai kendaraan baik darat, laut maupun udara. Rakyat difasilitasi kendaraan yang berkualitas baik dengan harga yang murah dan terjangkau. Sehingga, rakyat bisa merasa senang, tenang dan yang paling penting rakyat tidak harus merogok kocek yang dalam agar bisa mudik lebaran setahun sekali. Jika, negara benar-benar akan menaikkan harga tarif pesawat tentu hanya untuk kalangan tertentu saja yang bisa menikmatinya namun rakyat hanya memiliki uang pas-pasan tidak mungkin bisa merasakan naik pesawat lagi karena harganya yang cukup mahal.


Ini akibat dari sistem kapitalisme yang diterapkan di negara ini. Rakyat hanya dijadikan lahan bisnis kapitalis agar dapat mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Negara juga tidak memiliki kedaulatan sama sekali atas kenaikan harga dimasyarakat. Akhirnya rakyat juga susah dan menderita dari semua kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tetapi hanya untuk kepentingan dan keuntungan para oligarki. Masihkah kita percaya dengan sistem hari ini yang hanya membawa pada kesengsaraan hidup.


Berbeda dengan sistem Islam negara akan menjadi rain' pelayanan bagi rakyat. Dengan memberikan dan menyediakan semua kebutuha serta fasilitas yang di butuhkan rakyat dengan harga terjangkau dan murah. Apalagi umat Islam akan merayakan idul Fitri justru pemimpin yang akan membahagiakan rakyatnya karena amanahnya begitu besar yang ia bawa bila kelak menghadap Allah Swt..


Semua akan terwujud bila kita kembali pada hukum dan aturan Islam dengan menjalankan syariat Islam secara kafah. Namun, dibutuhkan bersatunya umat untuk memperjuangkan dan menegakkan kehidupan Islam yang sesungguhnya. Wallahualam bissawab. [Dara]