Alt Title

Menyoal Kepedulian Terhadap Lingkungan, Islam Punya Solusi

Menyoal Kepedulian Terhadap Lingkungan, Islam Punya Solusi

 


Dalam Islam, pengaturan masyarakat sungguh begitu rinci

 Di mana Islam mengajarkan untuk memuliakan tetangga, peduli pada tetangga dan saling mengingatkan dalam hal kebaikan

______________________________


KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Manusia adalah makhluk sosial, tak lepas dari interaksi satu sama lain, saling membutuhkan dan tolong menolong. Hidup bermasyarakat adalah suatu keharusan yang tak bisa lepas dari keseharian manusia. Namun ada yang cukup mengejutkan publik dengan adanya penemuan jasad di salah satu rumah sampai tinggal kerangka. Dan tak ada yang tahu sebelumnya. Apa yang salah? 


Kasubdit 4/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Samian menyatakan, pihaknya telah memeriksa 10 saksi sehubungan dengan kasus penemuan mayat tinggal kerangka di kawasan Cinere, Depok. Menurut dia, dua dari 10 saksi itu berinisial S dan K. (Tempo[dot]co, 09/09/2023) 


Penemuan mayat tinggal kerangka di kompleks perumahan mencerminkan masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan. Individualisme telah cukup mendarah daging dalam sistem sekularisme saat ini. Sikap acuh tak acuh dan tak peduli menjadi hal yang biasa dan lumrah di masyarakat yang serba individualisme.


Kapitalisme-sekularisme telah berhasil melahirkan karakter masyarakat yang individualis. Padahal manusia tidak bisa lepas dari peran manusia lain. Dan kehidupan bermasyarakat merupakan hal yang alami yang seharusnya dijalankan oleh manusia dengan penuh kepedulian.


Berbeda halnya dengan Islam. Islam adalah aturan sempurna yang Allah turunkan untuk manusia. Dalam Islam, pengaturan masyarakat sungguh begitu rinci. Dimana Islam mengajarkan untuk memuliakan tetangga, peduli pada tetangga dan saling mengingatkan dalam hal kebaikan.


Islam melakukan edukasi terhadap masyarakatnya untuk terus memupuk keimanan kepada Allah sehingga keimanannya ini menjadi pondasi kuat dalam bertetangga. Maka yang lahir adalah masyarakat yang bertakwa kepada Allah dan senantiasa mencerminkan sikap mulia dan peduli terhadap tetangga karena dorongan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah. 


Jika kita ingin melihat karakter masyarakat yang unik, peduli terhadap sesama maka sudah semestinya kita kembali kepada Islam secara kafah. Karena hanya dengan Islam-lah bisa terbentuk masyarakat yang saling memuliakan dan peduli satu sama lain.

Wallahualam bissawab. [SJ


Ayu Susanti, S.Pd.