Alt Title

Utuh Merdeka dengan Islam Kafah

Utuh Merdeka dengan Islam Kafah

 


Sungguh, merdeka adalah tentang terbebas dari sebenar-benarnya penjajahan, baik fisik, pemikiran dan apapun bentuknya, apalagi dari para kapitalis,

Maka, yang menjaga diri tetap merdeka, yah, takwa, keimanan dan memancarkan aturan Tuhan supaya jadi pribadi merdeka dari nafsu dunia. Pun masyarakat


______________________


Penulis Candelaria Athaya

Kontributor Media Kuntum Cahaya


KUNTUMCAHAYA.com, INSPIRASI - 78 tahun sudah, proklamasi pertama berdengung menjadi saksi ikrar suci terlepasnya diri dan negeri dari penjajah. 78 tahun sudah, pejuang yang tangkas, pemuda berkelas, ulama, dan santri berkualitas, rakyat yang terjajah dan terarah berubah jadi cerdas.


Melepaskan diri dari sebenar-benarnya jajahan asing yang mungungkung, memenjara, menyiksa bahkan merampas nyawa merdeka kita mengenalnya..


Lantas apakabar kita hari ini?

Benarkah sudah merdeka?

Atau hanya sekedar merayakan dan lupa di mana posisi diri?

Ah sini-sini, mari bersama menelisik lagi

Benarkah diri telah benar merdeka?

Benar tak lagi terjajah?

Benar sudah pantas berbahagia merayakan hiruk-pikuk merdeka?


Sudahkah benar diri merdeka dari jajahan diri sendiri? Dari OVT (overthinking) yang tinggi? Dari miskinnya sabar atau terjajahnya kita dari futur nikmat? yang mengantar kita kelaparan akan syukur?


Sudahkah betul diri merdeka dari penjajahan masyarakat sekitar? Dari ocehan pedas, dari peluru gosip yang menghujam tiada henti? Mulai soal body shaming, sampai jodoh shaming? Dan shaming-shaming yang lain?

Sekalipun ini masih mending dari masyarakat super apatis, duper individualis (gabungin super-duper pragmatis)


Sudah benarkah diri merdeka dari jajahan negeri sendiri? Eh? Kok? Iya. Sudahkah benarkah diri kita terbebas dosa riba dari utang riba negara atas nama rakyat? Berarti utang kita dong? Benar gak sih?

Gak kebayang dosanya udah setengah mampus ngehindarin riba, malah nama kita digunakan untuk utang negara..


Ah benarkah sudah benar merdeka? Atau jangan-jangan kita tak benar-benar merdeka selama ini? Hayoooo!

Menurut Mbah google, kan yah, merdeka adalah bebas dari segala belenggu, aturan, dan kekuasaan dari pihak tertentu. Dalam kata bahasa Melayu dan Indonesia yang bermakna bebas atau tidak bergantung, tetapi independen.


Nyatanya, baik diri, masyarakat dan negara masih belum independen gak sih? Disokong sana sini, dibantu sana sini, ngejual aset sana sini, dan masih banyak lagi ... atau saya salah?


Nyatanya, jika benar berharap merdeka, bagi diri yang mengaku ciptaan-Nya maka hanya bergantung sama pencipta, dong,fd  yah, takwa namanya. 


Jika benar masyarakat merdeka harusnya gak usah lagi terjerat dana mekar-mekar itu, lohhhh, yang meresahkan sampai terusir dari kampung sendiri untuk melunasi, tersebab himpitan ekonomi yang berhadapan dengan minimnya lowongan kerja. Eh!


Atau paling tidak, jika benar merdeka, bisa dong tuh tambang-tambang jadi milik rakyat seutuhnya dengan pengolahan negara. 


Lah sekarang apa kabar Bambang, Maemunah, pusing nyari tabung melon yang langka sebagai penanda kemarau panjang pengharapan kemakmuran. 

Kelaparan orang timur yang hidup di atas minyak dan batu bara. Konflik tak berkesudahan di tanah yang kaya akan emas dan nikel. Belum lagi gas-gasan langka melahirkan ibu rumah tangga yang selalu berasap nge-gass cari gas di mana? Ups.


Sungguh, merdeka adalah tentang terbebas dari sebenar-benarnya penjajahan, baik fisik, pemikiran dan apapun bentuknya, apalagi dari para kapitalis. Eh?


Maka, yang menjaga diri tetap merdeka yah takwa, keimanan dan memancarkan aturan Tuhan supaya jadi pribadi merdeka dari nafsu dunia. Pun masyarakat.


Negara gimana? Yah jika aturannya pas dan tepat maka merdeka yang sebenarnya akan terealisasi kok. Dengan berlepas tangan dari jajahan pemikiran.


Atau jika Negera gak keberatan, bisalah sedikit bercermin dari sejarah gemilang keemasan dunia ... yang benar-benar merdeka, yang benar merdeka individunya, merdeka masyarakatnya, merdeka negaranya. Yang bukan independen hanya sebagai klaim tapi kenyataan.

Yah, udah cari aja deh sejarahnya. Mau dibilangin di tulisan ini takut kagak percaya kan yah? Jadi yuk belajar sejarah para merdeka.


Udah merdeka-in diri dulu yuk, lanjut terjun ke masyarakat supaya bisa ngubah sudut pandang, merdeka adalah bebas dari segala belenggu, aturan, dan kekuasaan dari pihak tertentu. Dalam kata bahasa Melayu dan Indonesia yang bermakna bebas atau tidak bergantung tetapi independen soalan merdeka.

Salam merdeka dari penjajahan pemikiran.

Wallahualam bissawab [Dara]