Alt Title

Layanan Listrik ala Kapitalisme

Layanan Listrik ala Kapitalisme



Terbukti adanya wilayah yang hingga saat ini tidak adanya layanan listrik

sungguh sangat wajar kita pertanyakan

_________________________


Penulis Ekke Ummu Khoirunnisa

Kontributor Media Kuntum Cahaya


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Miris, di tengah geliat adanya pembangunan energi di Kabupaten Bandung terdapat sejumlah desa terpencil sekitar 3.000 kepala keluarga yang terpaksa hidup tanpa penerangan listrik, gelap gulita merata di setiap sudut karena belum tersentuh aliran listrik hingga kini di pertengahan tahun 2025.


Dikutip dari radarbandungsoreang.com, (04-07-2025). Adanya tantangan utama yang diungkapkan oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna bahwa keterbatasan akses dalam infrastruktur dan wilayah yang sulit dijangkau menjadi sebab beberapa desa terpencil belum mendapat aliran listrik. Dalam rangka berikhtiar menggapai solusi atas persoalan ini, Pemkab Bandung jalin kerja sama untuk mendorong program keadilan dengan PT Geo Dipa dan energi listrik melalui pemanfaatan dana CSR dan bonus panas bumi. Selain itu, juga dari pihak pemerintah berkomitmen mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya di desa-desa terpencil.


Terbukti adanya wilayah yang hingga saat ini tidak adanya layanan listrik sungguh sangat wajar kita pertanyakan. Apalagi wilayahnya masih sangat dekat dengan ibu kota provinsi. Saat ini di era canggih serba digital, sungguh sangat disayangkan negeri ini masih saja berkutat dengan persoalan klasik, yaitu pemerataan fasilitas dan layanan publik wilayah pelosok atau terpencil.


Penyebabnya adalah hajat hidup masyarakat, seperti energi listrik diliberalisasi sedemikian rupa menjadi layanan berbayar alias tidak gratis. Meskipun bekerja sama dengan PT Geo Dipa yang notabene perusahaan BUMN, tetap saja orientasinya mereka adalah keuntungan bagi negara.


Peran Negara dalam Kapitalisme 


Sistem kapitalis yang saat ini diemban negara menjadikannya hanya berperan sebagai regulator dan berupaya berlepas tangan dalam mengatur hajat hidup rakyatnya. Sudah menjadi rahasia umum saat ini penguasa hanya berfokus pada kepentingan individu dan golongannya. Alhasil, banyak rakyat menderita akibat tidak terpenuhi haknya. Wajar saja jika masyarakat di beberapa desa terpencil masih kesulitan untuk mendapatkan listrik karena jelas di negara ini energi listrik di kapitalisasi. 


Sulitnya masyarakat dalam mendapatkan listrik karena dua hal: Pertama, negara mengharuskan rakyat membayar sejumlah uang atau listrik tidak gratis. Kedua, perusahaan swasta mendapatkan keleluasaan dalam mengelola atau berinvestasi di bidang energi listrik. Alhasil, PLN tidak dapat menjalankan tugasnya dalam mengelola dan menyalurkan listrik kepada masyarakat. PLN memiliki beban berat, yaitu membeli bahan baku atau tenaga listrik dengan biaya besar. Lalu penyaluran atau pendistribusiaannya dengan segala keterbatasan infrastruktur di wilayah terpencil.


Pengelolaan Sumber Daya Energi dalam Islam 


Islam sebuah ideologi yang sempurna memandang bahwa listrik merupakan sumber daya energi milik umum yang wajib dikelola oleh negara. Dalam pengaturan dan pengelolaan yang sempurna sesuai dengan syariat Islam, sumber energi listrik secara holistik, pemerintah atau negara dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan amanah.


Rakyat pun akan tercukupi semua kebutuhan listriknya untuk aktivitas  sehari-hari. Kemudahan akses dan layanannya pun dapat dijangkau di seluruh wilayah negeri secara merata dengan biaya yang relatif murah, terjangkau, bahkan bisa gratis mengingat potensi keberlimpahan SDA tambang di negara ini.


Pengelolaan listrik menjadi tanggungjawab negara, sebagaimana hadis Rasulullah saw. bersabda, "Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara: padang rumput, air dan api." (HR. Abu Daud). 


Pentingnya diterapkan syariat Islam secara kafah dalam naungan Daulah Khil4fah Islamiah ala minhaji nubuwah agar pengelolaan sumber daya alam, energi juga pengaturan dan pendistribusiannya secara cepat dan tepat, merata sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan sistem yang sahih, dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah juga sayang kepada rakyatnya.


Kekuasaan atau pun jabatan yang diamanahkan merupakan jalan bagi penguasa untuk meraih rida Allah Swt.. Maka, karena itulah mereka akan menjalankan semua amanahnya dengan rasa tanggung jawab dan takut kepada Allah Swt..


Untuk itu, seorang mukmin yang baik akan senantiasa mengambil perannya dalam perjuangan untuk menerapkan syariat Islam secara kafah. Mari berjuang dan bergandengan tangan bersama partai Islam ideologis, bergerak untuk berdakwah mencerdaskan umat agar dapat segera bangkit pemikiran masyarakat yang terlena dengan indahnya dunia yang fana. Kembali kepada syariat Islam kafah agar kehidupan di dunia bisa berkah.


Sebagaimana firman Allah Swt., dalam Al-Qur'an surah Al-Araf ayat 96:


وَلَوۡ اَنَّ اَهۡلَ الۡقُرٰٓى اٰمَنُوۡا وَاتَّقَوۡا لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ وَلٰـكِنۡ 

كَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ‏


"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."


Wallahualam bissawab. [SM/MKC]