Alt Title

Generasi Emas atau Generasi Cemas?

Generasi Emas atau Generasi Cemas?



Sistem pendidikan saat ini, tidak bisa melahirkan generasi yang cerdas dan bertakwa

Di mana pendidikan hanya untuk mendapatkan ijazah semata fokusnya hanya materi saja


___________________


KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Seorang pemuda berinisial A (20) tewas usai terkena senjata tajam, yaitu panah saat ikut tawuran di Kampung Kolam, Kelurahan Belawan Bahagia, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Kasi Humas Polres Pelabuhan Belawan AKP Edy Suranta menyampaikan bahwa mulanya terjadi perselisihan dua kelompok pemuda yang berakhir tawuran di lokasi pada Jumat ( 27-06-2025) subuh. 


“Mereka tawuran dengan membawa berbagai macam senjata tajam. Lalu, korban terkena panah di bagian dada. Korban dibawa ke rumah sakit, tetapi tak dapat diselamatkan,” kata Edy saat dihubungi Kompas.com melalui saluran telepon pada Minggu (29-06-2025) (kompas.com, 29-06-2025)


Pendidikan Salah Kaprah 


Kita melihat pemuda hari ini sangat-sangat jauh dari Islam. Tidak lagi memiliki ketakwaan individu. Perilakunya menyimpang dari ajaran Islam. Melakukan perbuatan negatif bukannya melaksanakan salat subuh yang termasuk ibadah wajib, dan membaca surah Al-Kahfi di hari Jumat, ini malah melakukan tawuran antarwarga yang menyebabkan satu orang meninggal dan perbuatan mereka sangat meresahkan warga sekitar.


Pemuda yang terpancing emosi, frustasi dan sangat bangga jika melakukan perbuatan kriminal. Inilah jati diri pemuda yang salah pada zaman hari ini. Seharusnya, pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) yang memiliki peran krusial dalam pembangunan dan kemajuan bangsa, memberikan kontribusi yang positif di tengah-tengah masyarakat, tetapi merusak dan meresahkan warga. 


Kita lihat juga bagaimana peran orang tua dalam mendidik dan memberikan  pengawasan kepada anak. Orang tua sibuk bekerja dari pagi sampai malam tanpa memperhatikan anak di rumah. Tak ada waktu lagi memberikan pendidikan agama di rumah dan efeknya anaknya melampiaskan kebebasannya di luar rumah karena mereka merasa kebahagiaan mereka ada di luar rumah sampai melakukan perbuatan yang menyimpang. 


Sistem pendidikan saat ini tidak bisa melahirkan generasi yang cerdas dan bertakwa. Di mana pendidikan hanya untuk mendapatkan ijazah semata fokusnya hanya materi saja. Bukan pembentuk karakter Islam dan para guru disibukkan dengan administrasi sekolah sehingga anak hanya dibebankan tugas saja.


Islam Solusinya


Orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan agama, termasuk memberikan perhatian, kasih sayang dan pengawasan terhadap anak, memperhatikan pergaulan anak agar tidak menyimpang dari hal-hal negatif. Orang tua juga memberikan contoh yang baik kepada anak karena anak cenderung meniru perilaku orang tua.


Islam bukanlah sekadar agama saja, tetapi Islam adalah segenap aturan yang mengatur segala aspek kehidupan. Negara akan memberikan kesejahteraan kepada warganya dengan memberikan lapangan pekerjaan kepada ayah dengan gaji yang cukup sehingga ibu mampu melaksanakan perannya sebagai pendidik pertama untuk anak-anaknya dengan pengawasan dan perhatian yang ketat tanpa harus bekerja sampai malam. Agar anak mendapatkan pengawasan dan pendidikan dari orang tuanya.


Dalam pandangan Islam, setiap tindakan yang mengganggu keamanan, menzalimi orang lain, melakukan kekerasan tergolong pelanggaran hukum syarak, seperti tawuran. Islam memerintahkan hukum yang tegas dan tidak pandang bulu.


Allah Swt. berfirman yang artinya, “Hukuman bagi yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi hanyalah dibunuh dan disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan akhirat mereka mendapatkan azab yang besar (TQS. Al-Maidah (5): 33). Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]


Tini Sitorus, S.Pd.