Pendidikan Hak Umat yang Harus Dipenuhi
OpiniNegara Islam akan menyediakan pendidikan yang berkualitas
dan mampu mencetak generasi unggul, cerdas, dan memiliki berkepribadian Islam
_______________________________
Penulis Dara Millati Hanifah
Tim Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI- Pendidikan menjadi hal yang harus dipenuhi karena dengan pendidikan bisa mengubah sebuah peradaban. Hanya saja, saat ini mendapatkan pendidikan yang layak sangat sulit. Bahkan, banyak dari masyarakat yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya akibat biaya sekolah tinggi atau yang lainnya.
Pendidikan di Sistem Kapitalis
Tatang Muttaqin Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memaparkan bahwa faktor ekonomi juga membantu orang tua mencari nafkah menjadi penyumbang terbanyak pada tingginya angka anak tidak sekolah (ATS) di Indonesia.
Penyebab anak tidak sekolah adalah menikah, merasa pendidikan cukup, disabilitas, akses yang jauh, perundungan dan faktor lainnya. Tatang menilai fenomena ini terlihat dari usia sekolah menengah. Yang mana keinginan untuk putus sekolah makin besar seiring bertambahnya usia.
Tatang mengatakan sekitar 3,9 juta lebih anak yang tak bersekolah. Putus sekolah sekitar 881 ribu orang, lulus dan tidak lanjutkan lebih dari 1 juta orang, dan belum pernah sekolah lebih dari 2 juta orang. Menurutnya, kesenjangan akses pendidikan antara keluarga miskin dan kaya masih cukup besar walaupun Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah disalurkan. (Tirto.id, 19-05-2025)
Sungguh miris, melihat fakta pendidikan di negeri ini. Sangat disayangkan, di usia mereka yang harusnya mengenyam pendidikan malah membantu perekonomian keluarga yakni bekerja seperti menjual tisu, jasa payung ketika hujan dan yang lain sebagainya. Mereka beranggapan bahwa pendidikan hanya untuk orang yang berduit dan mampu.
Selain itu, biaya pendidikan yang setiap tahun meningkat juga menjadi pemicu masyarakat untuk berhenti dari sekolah karena tidak mampu untuk membayar biayanya. Akses ke sekolah yang lumayan jauh dan masalah terkait pendidikan lainnya.
Meski pemerintah menyediakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau KIP (Kartu Indonesia Pintar) ternyata tidak menyelesaikan permasalahan pendidikan di negeri ini. Pengelolaan yang tidak transparan bisa menjadi pemicu adanya korupsi atau tidak meratanya penerimaan KIP di masyarakat.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut pemerintah mengusulkan untuk membuat sekolah rakyat. Berharap, dengan adanya sekolah tersebut mampu mengatasi masalah pendidikan dan semua masyarakat bisa mengikuti pendidikan dengan baik.
Saifullah Yusuf Menteri Sosial melihat secara langsung proses penerimaan calon siswa Sekolah Rakyat di Kelurahan Krandegan, Kecamatan Banjarnegara. Beliau menjelaskan Sekolah Rakyat dibuat untuk jenjang SD, SMP, sampai SMA. Model pendidikan asrama diterapkan di sekolah tersebut.
Dengan menggabungkan pembelajaran formal, penguatan karakter, sampai orientasi dan matrikulasi. Tak hanya itu, Kementerian Sosial menyiapkan program pemberdayaan bagi orang tua siswa dengan kerjasama pejabat daerah setempat (News.detik.com, 25-05-2025)
Namun, apakah sekolah rakyat benar-benar menyelesaikan permasalahan bagi pendidikan saat ini? Apalagi sistem yang digunakan negara masih kapitalisme. Solusi yang ditawarkan tidak akan mencapai akarnya. Hanya sekadar solusi tambal sulam.
Pendidikan dalam Sistem Islam
Islam sangat menjunjung tinggi pendidikan. Negara akan memfasilitasi berbagai sarana prasarana untuk menunjang pendidikan yang berkualitas serta mampu mencetak generasi yang unggul, cerdas juga berkepribadian Islam. Pendidikan dalam Islam bukan untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi semata. Namun, menjadi penyokong sistem pendidikan karena pendidikan merupakan hak masyarakat yang harus dipenuhi oleh negara untuk membangun sebuah peradaban. Pendidikan Islam dilaksanakan guna mencetak generasi bersyakhsiyah Islam yang akan menguasai berbagai ilmu, menyiapkan untuk dakwah juga jihad ke seluruh dunia.
Pendidikan Islam akan menjadi mercusuar dunia juga kiblat masyarakat internasional. Mengingat, banyak ilmuwan yang dilahirkan dari sistem pendidikan Islam. Karya mereka sampai saat ini masih diterapkan dalam dunia pendidikan. Tentu, dengan menggunakan sistem Islam semua akan berjalan sesuai dengan syarak termasuk dalam pendidikan. Wallahualam bissawab. [EA/MKC]