Matinya Rasa Kemanusiaan Apa Kabar P4lestina?
OpiniSalah satu senjata bagi Zion*s untuk membunuh warga P4lestina
adalah dengan membiarkan mereka kelaparan
_________________________
Penulis Baiq Juliati
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINl - Pada Sabtu dini hari, sekitar 17 warga P4lestina dilaporkan meninggal dunia pada hari kedua Idul Adha disebabkan oleh serangan udara dan tembakan militer Isra*l di wilayah Selatan jalur Gaza terutama di daerah Khan Younis dan Rafah. (beritasatu.com, 7-6-2025)
Pada hari pertama Idul Adha, Jumat lalu, serangan udara dan penembakan Isra*l di berbagai wilayah Gaza juga menyebabkan 33 warga P4lestina kehilangan nyawa. Idul Adha tahun ini adalah perayaan hari raya yang ke empat bagi warga P4lestina semenjak operasi militer genosida Isra*l yang merenggut sekitar 54.700 jiwa. (beritasatu.com, 6-6-2025)
Hingga hari ini P4lestina masih menjadi sasaran genosida penjajah Zion*s Yahudi bahkan bayi-bayi yang masih merah yang tak memiliki dosa pun menjadi korban atas kebiadaban mereka. Zion*s Isra*l terus menyerang tanpa melihat apakah itu bayi-bayi, anak-anak, ataupun orang tua, bagi Zion*s tidak ada perbedaan antara mereka karena mereka adalah keturunan P4lestina yang harus dibunuh.
Salah satu senjata bagi Zion*s untuk membunuh warga P4lestina adalah dengan membiarkan mereka kelaparan. Maka tak heran jika kita seluruh umat manusia menyaksikan begitu keras upaya yang dilakukan para Zion*s untuk menghentikan bantuan makanan ataupun logistik baik itu di jalur darat, laut, maupun udara karena mati kelaparan bagi warga P4lestina juga merupakan salah satu tujuannya bahkan di hari raya, serangan pun tak berkurang.
Kaum muslim yang seharusnya khusyuk dan tenang menyambut hari raya Idul Adha pun tidak mendapatkan kekhusyukan dan ketenangan, melainkan serangan brutal yang mengakibatkan korban jiwa tetap berjatuhan.
Dunia Bungkam Menyaksikan Genosida di P4lestina
Mirisnya negara-negara besar dunia diam. Mereka hanya menjadi penonton atas perlakuan Zion*s kepada warga P4lestina. Mereka berdiri tegak di panggung PBB, tetapi tidak bisa menghentikan kedzaliman Zion*s kepada warga P4lestina yang mereka bisa lakukan hanya sebatas mengecam, mendoakan, dan mengirim bantuan yang bantuannya belum tentu sampai kepada warga P4lestina.
Bahkan penguasa muslim pun hanya sibuk beretorika tanpa tindakan nyata dengan mengirimkan pasukan untuk mengusir penjajah. Bahkan lebih parahnya lagi, mereka hanya mengirimkan bantuan berupa kain kafan sebagai bentuk kepeduliannya. Penguasa muslim juga tidak bertindak mengirimkan senjata meskipun rasa kemanusiaan terkoyak padahal rasa itu merupakan fitrah bagi Manusia untuk saling tolong menolong satu dengan yang lainnya.
Seharusnya kaum muslim bersatu ketika melihat saudara sesama muslimnya meminta pertolongan. Namun, apalah daya nasionalisme yang begitu kuat yang menghujam di seluruh jiwa kaum muslim hanya membuatnya peduli kepada setanah air saja. Melihat warga P4lestina yang bukan bangsanya maka kepeduliannya hanya sebatas kasihan saja padahal sudah jelas bahwa kita sesama muslim adalah saudara yang harus saling tolong menolong, saling mengasihi, dan saling mencintai satu sama lain.
Sebagaimana sabda Nabi saw. bahwa, "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya." (HR. Muslim)
Apakah ini menunjukkan matinya rasa kemanusiaan terhadap sesama? Yang menunjukkan matinya sifat dasar manusia yang membuat manusia tidak peduli dengan manusia yang lainnya, yang membuat manusia hanya mementingkan diri sendiri dan keamanan negaranya. Jika iya, ini adalah buah dari sistem kapitalis yang diagung-agungkan oleh Barat yaitu sebuah sistem yang mengagungkan nilai materi dan rasa superior disertai dengan kebencian atas manusia lainnya.
Dengan sistem ini, manusia disibukkan dengan kepentingan-kepentingan dunia yang bersifat materi. Para pemimpin-pemimpin dunia juga disibukkan dengan konteks bagaimana mereka akan membuat negaranya menjadi negara maju dan adidaya yang bisa bersaing secara internasional sehingga kekejaman yang begitu nyata yang meluluh lantahkan rakyat P4lestina tak mengusik nurani para pemimpin muslim.
Sistem ini yaitu sistem kapitalis membuat negara menjadi terkotak-kotak yang bersifat nasionalisme, yaitu sifat yang mencintai tanah air saja. Sedangkan di luar tanah air adalah orang asing yang bukan bagian dari bangsanya yang harus dibela sampai titik darah penghabisan. Sistem ini adalah sistem yang lahir dari Barat, yang bertujuan untuk menghalangi setiap manusia baik itu muslim maupun nonmuslim untuk bersikap adil pada muslim P4lestina.
Tak ada seorang penguasa negeri muslim pun yang membebaskannya dengan kekuatan senjata, meski umat sudah menyerukan jihad dan jihad tidak mungkin akan terwujud tanpa adanya seruan dari negara. Akibat tersekat oleh asas nasionalisme hari ini tidak mungkin menyerukan jihad, apalagi mereka justru bergandengan tangan dengan penjajah Yahudi.
Hanya Sistem Islam yang Mampu Menyerukan Jihad
Jihad adalah kewajiban bagi kaum muslim sebagaimana firman Allah Swt.:
اُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ بِاَنَّهُمْ ظُلِمُوْاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى نَصْرِهِمْ لَقَدِيْرٌ
“Diizinkanlah bagi orang-orang yang berperang karena sesungguhnya mereka telah dianiaya, dan sungguh, Allah Maha Kuasa menolong mereka.” (QS. Al-Hajj: 39)
Dan juga Firman Allah Swt.:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah bersama orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)
Jihad adalah satu-satunya solusi untuk membebaskan P4lestina karena jihad adalah bentuk aksi nyata kaum muslimin untuk menolong P4lestina. Namun, seruan jihad hanya mungkin dikumandangkan oleh Khil4fah, yaitu pemimpin negara lslam yang disebut Daulah Khil4fah lslamiah. Sebuah negara yang akan menyatukan seluruh kaum muslim dan satu-satunya negara yang akan menerapkan syariat Islam termasuk jihad fii sabilillah.
Oleh karena itu, umat harus berjuang menegakkan Khil4fah karena hanya dengan itu kaum muslim akan bersatu dan membebaskan P4lestina. Wallahualam bissawab. [Luth/MKC]