Inses Ekses Penerapan Sistem Kapitalisme
AnalisisLemahnya negara mengontrol serta menutup akses berbagai tayangan pembangkit syahwat
Pemerintah sekuler juga abai dalam menyejahterakan masyarakat
_________________
Penulis Umi Lia
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, ANALISIS - Menjijikan, itulah reaksi awal saat mendapati sebuah grup di facebook yang bernama Fantasi Sedarah. Di mana para anggotanya adalah orang-orang yang berbagi pengalaman mereka dalam melakukan inses. Mereka jelas mempromosikan perilaku menyimpang dan bertentangan dengan nilai-nilai moral yang mengancam masa depan anak-anak Indonesia.
Hubungan sedarah bisa merusak persepsi umum terhadap relasi antarkeluarga yang sehat. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) yang diwakili sekretarisnya Titi Eko Rahayu meminta pihak kepolisian untuk segera mengusutnya.
Titi mengatakan keberadaan grup menyimpang tersebut sudah memenuhi tindak kriminal berupa penyebaran konten bermuatan seksual. Pelakunya bisa dijerat pasal undang-undang No.19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Juga UU No.44/2008 tentang Pornografi dan No.23/2002 mengenai Perlidungan Anak. Menurutnya, kasus ini harus menjadi pelajaran bagi masyarakat bahwa harus selalu ada edukasi tentang literasi digital dan seksualitas. (Republika.co.id, 17-5-2025)
Medsos Penyebar Perilaku Negatif
Pada era digital sekarang ini, media sosial menjadi sarana informasi, pengarusan nilai-nilai, dan budaya yang efektif. Namun, ketika sistemnya sekuler akan menjadi sangat berbahaya karena berpeluang melahirkan individu-individu yang hedonistik, permisif, dan liberal. Akhirnya, banyak orang yang terinspirasi berperilaku menyimpang setelah mengakses konten-konten negatif di internet.
Kemunculan grup Fantasi Sedarah dan semacamnya tak ubahnya seperti fenomena gunung es. Kendati pihak kepolisian berhasil memblokir enam komunitas di facebook yang terindikasi menyimpang, tidak menutup kemungkinan masih banyak yang belum terungkap ke permukaan. Adanya grup yang menyimpang di facebook ini menunjukkan hancurnya hubungan antarkeluarga sehingga fungsinya tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Kehidupan di dalam rumah tangga idealnya dilingkupi rasa cinta dan kasih sayang. Namun, saat ini berubah menjadi tempat pelampiasan hawa nafsu yang bablas dan salah kaprah. Realita menjijikan seperti itu tidak bisa disolusikan dengan sanksi hukum, sosial, edukasi seminar, parenting dan sebagainya. Itu semua terjadi karena agama dijauhkan dari kehidupan, negara ini menganut sistem sekularisme.
Sekularisme Biang Kemaksiatan
Sekularisme sebagai asas dari kapitalisme telah melahirkan kehidupan yang hanya mengedepankan kepuasan materi semata termasuk kenikmatan jasadiah atau fisik. Seorang mujtahid, Syeikh Taqiudin an-Nabhani berpendapat bahwa masyarakat di negara-negara Barat dan Timur yang tidak menganut Islam melihat interaksi laki-laki dan perempuan itu sebatas seksualitas. Oleh karena itu, mereka sengaja menciptakan fakta-fakta yang terindera dan pikiran-pikiran yang membangkitkan syahwat demi meraih kepuasan.
Naluri ketertarikan pada lawan jenis ini dianggap penting dan harus selalu dipenuhi. Karena itu, munculnya konten-konten pembangkit syahwat, baik dalam bentuk tulisan atau video. Berbagai aktivitas seperti ikhtilat atau campur baur pria dan wanita tanpa ada hajat di rumah-rumah makan, tempat-tempat rekreasi, jalan-jalan, kolam renang serta lokasi lainnya seakan menjadi lifestyle.
Itulah yang menjadikan rusaknya pemikiran sehingga penyaluran naluri berkasih sayang menjadi menyimpang. Keadaan ini menyuburkan hadirnya grup-grup menjijikan di facebook. Keluarga yang seharusnya memberikan kasih sayang, melindungi, malah menjadi objek pelampiasan hawa nafsu yang hina.
Selain itu, kemiskinan karena penerapan kapitalisme sekuler juga menjadi salah satu penyebab muncul hubungan inses. Ibu dan bapak yang bekerja atau pertukaran peran antara mereka, menjadikan anak-anak di rumah tidak diperhatikan sehingga muncul hubungan terlarang antara kakak dan adik atau ayah dan putrinya.
Keadaan rumah yang tidak layak huni bagi seluruh keluarga bisa jadi benih-benih munculnya hubungan sedarah. Di sisi lain, minimnya pemahaman agama juga kondisi masyarakat yang abai akan aktivitas amar makruf nahi munkar. Membuat perbuatan tidak senonoh ini semakin tumbuh subur.
Yang tidak kalah penting adalah lemahnya negara mengontrol serta menutup akses berbagai tayangan pembangkit syahwat. Pemerintah sekuler juga abai dalam menyejahterakan masyarakat, minim dalam edukasi agama, dan menerapkan sanksi yang menjerakan.
Islam Menjaga Hubungan Sedarah
Allah Swt. ketika menciptakan manusia sekaligus menciptakan garizah nau (naluri kasih sayang). Penampakannya berupa kasih sayang dengan orang-orang terdekat dan ketertarikan terhadap lawan jenis. Hal tersebut telah dijelaskan Syeikh Taqiudin an-Nabhani dalam kitab Nizamul Ijtima'i.
Dengan teori yang benar ini, relasi antarkeluarga dibangun secara tepat sesuai perintah Allah Swt.. Ayah dan ibu sayang kepada anaknya karena dia adalah amanah yang harus dididik menjadi orang yang saleh dan salihah. Di sisi lain, anak juga akan mengasihi orang tua dan saudaranya karena keimanan.
Sedangkan ketertarikan terhadap lawan jenis ditujukan untuk melestarikan keturunan. Islam membatasi hanya melalui gerbang pernikahan dan bukan termasuk saudara atau orang terdekat yang diharamkan menikahinya. Inses hukumnya haram dalam Islam.
Allah Swt. berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 23. Selain itu, Allah juga berfirman: "Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS. Ar-Rum ayat 21)
Jika Al-Qur'an jadi pedoman dalam bertingkah laku akan tercipta hubungan yang harmonis penuh berkah. Hubungan saling menolong dalam kebaikan. Kasus inses tidak akan terjadi ketika disadari sebagai kemaksiatan yang sangat besar dosanya. Orang-orang akan menganggapnya sebagai perbuatan binatang yang menjijikan dan tidak mungkin dilakukan manusia. Namun, persepsi ini hanya akan bersifat personal jika tidak diterapkan dan dijaga oleh negara.
Karena itu, syariat memerintahkan dibentuknya institusi yang akan menjadi pelaksana dan penjaga/junah, yaitu Daulah. Sistem Islam ini akan memastikan pergaulan atau relasi antara laki-laki dan perempuan berjalan sesuai perintah dan larangan Allah Swt.. Dari level komunitas hingga individu.
Selain itu, akan dipastikan juga tidak ada konten mindset atau aktivitas yang memicu pelampiasan syahwat dengan cara yang salah sehingga kasus inses tidak mungkin ada dan terulang lagi. Umat akan hidup dalam kesucian dan cinta kasih yang murni.
Negara Adalah Pelaksana Syariat
Negara juga akan menutup setiap celah yang mengantarkan pada perilaku inses. Penerapan ekonomi Islam akan mewujudkan kesejahteraan. Para bapak atau laki-laki dewasa dituntut bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Para ibu akan fokus menjaga dan mendidik anak-anaknya di rumah.
Kemudian tempat tinggal yang layak huni sesuai syariat juga diperhatikan sehingga semua penghuninya merasa nyaman karena terjaga privasinya dan aturan agama terkait pergaulan di dalam rumah bisa dilaksanakan. Selain itu, sistem pendidikan yang berlandaskan akidah akan mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertakwa.
Halal haram jadi pertimbangan dalam segala urusan untuk meraih rida Allah Swt. Segala hal yang mengarah pada perilaku menyimpang akan dihilangkan karena orang-orang saling peduli dan amar makruf nahi munkar berjalan dengan semestinya. Jika inses masih tetap terjadi, negara yang menerapkan sistem Islam akan memberikan sanksi yang tegas sehingga menimbulkan efek jera atau mencegah berulangnya kejahatan yang sama (zawajir).
Hubungan sedarah itu termasuk zina. Pelakunya dijilid seratus kali jika belum menikah dan dihukum rajam sampai meninggal jika sudah menikah. Hukuman ini bersifat jawabir yaitu bisa menebus dosa orang tersebut di akhirat nanti.
Inilah kehebatan hukum buatan Allah Swt. bisa mencegah dan menghilangkan kemaksiatan atau kejahatan termasuk perilaku menyimpang ini. Dengan demikian penerapan sistem yang sahih ini begitu mendesak. Wallahualam bissawab.[Dara/MKC]