Gaza yang Terabaikan Dunia
Opini
Terbukti di Gaza terjadi genosida oleh Zionis Israel. Namun, genosida ini seakan tidak terlihat oleh mata dunia, Negara dunia sepakat untuk menutup mata
_________________
Penulis Yanti Ummu Haziq
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI- Lagi dan lagi kota Gaza diserang oleh Israel, nampak jelas bahwa krisis kemanusiaan di Gaza adalah bukti adanya genosida yang di lakukan oleh Zionis Israel. Namun, genosida di Gaza seakan tidak terlihat oleh mata dunia. Negara dunia sepakat untuk menutup mata akan kebrutalan Israel, mereka hanya bisa mengancam tanpa adanya tindakan, hanya negara Yaman yang mau bertindak terhadap genosida ini.
Di Kutip di antaranews.com (25 Agustus 2024) bahwa 60 persen obat habis menyebabkan layanan penting kesehatan di Gaza terancam, akibat perang yang terus berkecamuk di Gaza. Adanya kontrol dan penutupan perbatasan oleh Israel menyebabkan sekitar 60 persen obat-obatan esensial dan 83 persen pasokan medis di Gaza telah habis.
Kementrian kesehatan Gaza memberikan pernyataan tentang peringatan adanya krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya yakni kekurangan obat-obatan dan pasokan medis, dan mengutuk karena banyaknya korban luka dan pasien akibat dari serangan Israel. Pernyataan tersebut menyerukan kepada organisasi internasional dan yang berafiliasi dengan PBB untuk segera campur tangan dan menyediakan obat-obatan serta pasokan medis yang diperlukan. Saat ini, hanya pasokan medis dan bantuan internasional dalam jumlah terbatas yang dapat masuk ke Gaza. Bantuan tersebut jauh dari cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduk Gaza.
Menurut otoritas kesehatan setempat, sejak dimulainya operasi setelah penyerangan Hamas tanggal 7 Oktober lalu, serangan tersebut telah menewaskan 40.300 warga Palestina yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak, korban luka-luka yang tercatat lebih dari 9.300 orang.
Blokade yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza Palestina telah menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, obat-obatan dan kehancuran di sebagian wilayah. Mahkamah Internasional telah menyatakan bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap warga Gaza dan telah memerintahkan Israel untuk menghentikan penyerangan mereka di kota Rafah bagian selatan tersebut.
Korban di Gaza sudah sangat banyak, akan tetapi genosida ini masih saja terjadi, hanya bantuan kemanusiaan saja yang di kirimkan oleh dunia tanpa ada bala tentara yang dapat melindungi hak-hak penduduk setempat.
Jika kita telaah, ada beberapa faktor yang menyebabkan dunia abai terhadap krisis kemanusiaan di Gaza. Yakni, adanya sekat kebangsaan, mempunyai pola pikir bahwa mereka berbeda negara. Lemahnya atau tidak adanya ikatan akidah sesama muslim sehingga menyebabkan umat muslim di dunia tidak terlalu memperdulikannya.
Ide Nasionalisme terlanjur mengakar di negeri-negeri muslim, telah menjadi racun politik yang menyebabkan negeri-negeri muslim tidak berkutik untuk membela saudaranya di Palestina. Tidak hanya itu, cinta kekuasaan juga dapat menghalangi para penguasa negeri muslim untuk bersatu atas nama akidah Islam demi melawan kebrutalan Israel.
Faktor paling memengaruhi adalah karena sistem kapitalisme yang sekarang tengah diemban oleh beberapa negara, sehingga membuat negeri-negeri Islam mati rasa.
Para pemimpin negeri-negeri muslim saat ini telah disibukkan oleh sistem kapitalisme-sekularisme. Mereka lebih rela menjadi antek musuh Islam. Ini mencerminkan bahwa rusaknya kepemimpinan dunia Islam.
Krisis di Gaza di sebabkan adanya dua ideologi yang sedang berperang, di sana terjadi perang antara Ideologi kufur kapitalisme dengan ideologi sahih, yakni Islam.
Banyaknya perudingan maupun resolusi PBB, atau upaya genjatan senjata yang selama ini dianggap solusi, semua itu tidak akan mampu menghentikan kebrutalan yang dilakukan oleh Israel.
Pengiriman militer adalah langkah strategis, langkah lain yang bisa di ambil oleh para penguasa yakni meneruskan langkah-langkah pemboikotan terhadap produk-produk Israel beserta negara-negara pendukungnya.
Sejatinya, pengiriman militer merupakan solusi praktis yang semestinya dilakukan oleh negara-negara terdekat Palestina, yaitu negara-negara Arab.
Di sisi lain, negara-negara muslim bisa menekan Israel supaya membuka pintu perbatasan dan memberi akses masuk bantuan kemanusian yang sangat dibutuhkan penduduk Gaza saat ini.
Dakwah dan Jihad merupakan aturan yang terkandung dalam politik Islam. Israel merupakan kaum kafir yang wajib diperangi karena mereka merupakan kaum yang ingin menghancurkan kaum muslim.
Oleh karena itu, satu-satunya solusi untuk mengatasi krisis Gaza dan Palestina adalah menegakkan syariat Islam secara kafah. Dalam Politik Islam, kaum muslimin di seluruh dunia akan mempunyai seorang pemimpin yang akan menjadi perisai.
Seperti tercantum dalam sabda Rasulullah saw.,
"Sesungguhnya, Al-Iman (Khalifah) itu junnah (perisai) yang (orang-orang)akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya." (HR Muttafaqun 'alaih)
Rasulullah saw. menyifati bahwa seorang Imam (Khalifah) adalah junnah (perisai). Hadis ini mengandung tuntutan terhadap tegaknya hukum syariat. Dengan begitu, tuntutan terhadap keberadaan Khalifah tersebut bersifat tegas.
Untuk menetapkan syariat Islam tidak bisa secara instan. Penegakannya tentu saja membutuhkan perjuangan yang tidak ringan, keikhlasan dan tentu saja harus ada kesungguhan.
Sesungguhnya kekuatan pemikiran Islam yang bersanding dengan thariqahnya cukup untuk mewujudkan penegakan syariat Islam agar terwujud kehidupan yang Islami.
Jika pemikiran ini telah meresap dalam hati, merasuk dalam jiwa, dan menyatu di dalam tubuh kaum muslim, maka untuk selanjutnya Islam bisa dipraktikan dalam kehidupan.
Demikian Rasulullah saw. telah mencontohkan di saat membina para sahabat, yakni dengan memastikan pola pikir (akliah), dan pola sikap (nafsiah) mereka sejak proses pembinaan (taskif) di Darul Arqam. Kemudian beliau mengajak penduduk Mekah dan seluruh bangsa Arab pada musim haji sehingga dakwahnya tersebar ke seluruh jazirah.
Kemudian, dakwah bertolak menuju ke seluruh bagian dunia Islam lainnya dan setelah itu satu wilayah atau beberapa wilayah dijadikan titik sentral yaitu, tempat yang di dalamnya dapat didirikan Daulah Islam, yang saat itu adalah Madinah.
Dari titik sentral itu terjadi perkembangan dalam pembentukan daulah Islam yang besar yang akan mengemban risalah Islam ke seluruh dunia, seperti yang pernah Rasulullah saw. lakukan, yakni beliau menyampaikan dakwahnya kepada seluruh umat manusia.
Maka dari itu hanya dengan ditegakannya syariat Islam secara kafah maka umat muslim di seluruh dunia, khususnya di Gaza akan memiliki pelindung atau perisai. Gaza tidak akan mungkin terabaikan seperti sekarang ini.
Wallahualam bissawab. [SM-EA/MKC]