Yang Punya Yang Tertindas
Puisi
Pencaplokan demi pencaplokan telah mendapat restu
Dari negara imperialis berwajah bengis
______________________________
Penulis Hanif Kristianto
Sastrawan Politik dan Analis Politik-Media
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Yang punya rumah dan tanah
Yang terusir dan terpinggir
Yang punya sejarah dan tali darah
Yang terpukul dan tergusur
Pencaplokan demi pencaplokan telah mendapat restu
Dari negara imperialis berwajah bengis
Pemblokadean demi pemblokadean telah di depan mata
Dari negara penjajah yang seolah menjadi polisi dunia
Yang punya yang dimalangkan
Penciptaan cerita sedih direkayasa seolah terusir dari mana-mana
Kemudian bercita-cita membangun kembali kuil yang tertimbun
Bersatulah tiap jiwa di seluruh dunia dalam lobi-lobi kepada pemerintah
Yang punya yang malah tiada akur
Terpisah jarak dan berebut kursi kekuasaan
Ada yang berkiblat pada Barat dan mengikuti skenarionya
Ada yang independen ingin menentukan nasib tanpa cawe-cawe negara lainnya
Yang punya yang tertindas
Protes di mana-mana belahan dunia
Negara Barat menganggap anti-semit yang berbahaya
Mereka melupakan puluhan ribu yang terbunuh dan dianggap biasa
Ajaran kasih tak sampai masuk hati bangsa penjajah
Ajaran welas asih tak sampai dipahami bangsa pendusta
Ajaran kebajikan tak sampai dikerjakan bangsa kejam
Dan ajaran menjaga hak asasi manusia hanya topeng menghancurkan bangsa lainnya
Penjajah itu seolah-olah bersatu padu
Padahal dalam hatinya tertanam rasa berseteru
Penjajah itu seolah-olah saling membantu
Padahal dalam proyeknya semua akan selesai ketika sudah tercapai
Yang punya yang tertindas
Sudah tak bisa lagi dimaafkan sebab di luar batas
Sudah tak bisa lagi ditolelir sebab di luar pikir
Sudah tak bisa lagi diplomasi sebab basa-basi
Kepada pemimpin muslim yang berjanji pada kitab suci ketika pelantikannya
Kepada pemimpin muslim yang berada di singgasana umatnya
Kepada pemimpin muslim yang secara turun temurun berkuasa
Tidakkah memiliki political will untuk memutus hubungan antara kaum penjajah?
Kepada komandan jenderal yang terdapat bintang di bahunya
Kepada komandan jenderal yang tongkat sakti mampu memerintah
Kepada komandan jenderal yang nanti tiada dikebumikan di makam pahlawan
Tidakkah berkirim pasukan dan persenjataan untuk melenyapkan kolonialisme di sana
Kepada umat Islam yang saat ini mendengar rintihan dan raungan melalui media sosial
Kepada umat Islam yang saat ini menyaksikan demonstrasi dari negeri-negeri kaum non muslim
Kepada umat Islam yang sejatinya menghindari perdebatan receh yang dibuat viral
Apakah urusan pembebasan ini menghalangi untuk memberikan solusi nyata dengan jihad dan khilafah? [SJ]
#puisi #puisihanifk #freepalestine #sastra #sastraindonesia #palestine