Tak Cukup Hanya Boikot Produk Zionis
Opini
Aksi boikot produk yang terafiliasi dengan entitas zionis terus digempurkan oleh beberapa negara
Aksi boikot ini bentuk kepedulian dan keberpihakkan umat Islam terhadap Palestina secara personal yang bisa mereka lakukan
__________________
Penulis Ruri Retianty
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pegiat Dakwah
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Sudah lama, serangan zionis Yahudi (Israel) ke Palestina. Mereka terus memborbardir warga kaum muslimin di Palestina tanpa henti. Hampir 30.000 warga terbunuh dan lebih dari 69.000 orang terluka. Sangat menyedihkan, selama itu tidak ada satu negara yang mau membalas zionis dan membela Palestina.
Adapun beberapa negara melakukan aksi hanya menyerukan kecaman saja agar zionis menghentikan serangannya. Selain itu, seruan-seruan yang disampaikan untuk memboikot produk-produk zionis, seperti boikot kurma yang terjadi di berbagai negara pada bulan Ramadan saat ini.
Dampak dari boikot tersebut, perusahaan kurma asal Israel ketar-ketir karena produk buatannya tak laku di pasaran. Padahal, sepertiga dari total ekspor kurma dilakukan selama bulan Ramadan. Kampanye iklan senilai USD 550.000 untuk mempromosikan kurma tersebut dihentikan sebagai tanggapan atas ketakutan akan boikot.
Israel adalah salah satu produsen kurma terbesar di dunia. Agar tetap berproduksi Israel terus berupaya melawan kampanye boikot yang terjadi. Salah satunya, melakukan kerjasama dengan beberapa pembeli untuk mengubah label pada produk mereka dalam upaya untuk mengaburkan asal muasal kurma tersebut. (Kumparanbisnis.com.id, 03/03/2024)
Aksi boikot produk yang terafiliasi dengan entitas zionis terus digempurkan oleh beberapa negara. Bisa dikatakan bahwa aksi boikot ini bentuk kepedulian dan keberpihakkan umat Islam terhadap Palestina secara personal yang bisa mereka lakukan. Kebengisan Zionis yang terus menerus menyerang membuat warga Palestina khusunya yang tinggal di wilayah Gaza saat ini tidak aman di tanah mereka sendiri. Mereka dibantai, diusir, dibunuh tanpa ampun. Selain itu, mereka kekurangan bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan.
Terlebih saat Ramadan saat ini kaum muslimin Palestina tidak bisa secara totalitas menjalankan ibadah puasa dengan nyaman, aman, dan tentram karena masih terancam dengan serangan zionis. Penderitaan mereka sudah tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Yang lebih memalukan, saat ini pemimpin kaum muslimin tetap diam, bahkan PBB hanya sibuk dengan diplomasi-diplomasinya. Padahal sangat diketahui tidak ada kontribusi PBB sama sekali dalam upaya menyelamatkan kaum muslim Palestina. Sekalipun, mereka mengklaim telah membuat resolusi-resolusi, nyatanya resolusi itu tidak memberi pengaruh sedikitpun untuk menghentikan penjajah zionis. Bahkan, faktanya penjajah zionis semakin brutal.
Semua itu terjadi karena sistem kehidupan dunia dikendalikan oleh ideologi kapitalisme. Di mana agama (Islam) tidak berperan dalam mengatur kehidupan sehingga umat terpecah belah. Kapitalisme membiarkan yang berkuasa untuk berlaku semena-mena demi kepentingannya tanpa memikirkan dampak buruk bagi umat khusunya kaum muslimin.
Fakta sejarah menunjukkan bahwa penjajahan zionis di Palestina memang direstui oleh dunia internasional. Penjajah zionis dilahirkan oleh Inggris melalui perjanjian Balfour yang kemudian dibidani oleh PBB dan diasuh menjadi anak emas Amerika pemegang ideologi kapitalisme saat ini.
Sebagaimana diketahui bahwa sifat ideologi tersebut adalah ingin berkuasa, bagaimanapun caranya dilakukan agar ideologi mereka tetap eksis di tengah-tengah umat. Untuk itu, kondisi penderitaan kaum muslimim di Palestina akan terus dipelihara dan penjajah zionis akan terus menjaga kepentingan negara kapitalisme di tanah kaum muslimin.
Ide kapitalisme yang disebarkan oleh Amerika di dunia saat ini melahirkan pemikiran-pemikiran turunanya seperti nasionalisme, liberalisme, hedonisme, feminisme, dan sebagainya telah merusak dan menghancurkan kehidupan umat Islam. Ideologi kapitalisme yang batil dan berlawanan dengan fitrah manusia sesungguhnya tidak layak diberi ruang untuk mengatur tatanan kehidupan untuk manusia di dunia saat ini. Seharusnya, ideologi bobrok ini segera dimusnahkan di muka bumi ini.
Lain halnya dengan ideologi Islam ketika diterapkan dalam kehidupan. Kaum muslim Palestina akan mendapatkan perlindungan yang begitu luar biasa dari negara. Kaum muslimim Palestina akan dilindungi dari penjajahan, penganiayaan, penyiksaan dan kezaliman yang dibuat musuh-musuh Islam. Umat harus menyadari hal tersebut karena itu solusi hakiki bagi warga Gaza Palestina. Hanya dengan tegaknya negara Islam yang akan menghadirkan sang junnah (perisai) kaum muslimin.
Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya seorang imam itu laksana perisai. Dia akan dijadikan perisai, di mana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah 'Azza wa jalla dan adil, maka dengannya dia akan mendapatkan pahala. Tetapi jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa atau azab karenanya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun permasalahan Palestina ini adalah permasalahan umat muslim di seluruh dunia. Sebab, akidah Islam telah menjadi ikatan penyatu umat Islam di manapun mereka berada. Namun, umat Islam terutama para pengemban dakwah perlu memahami bahwa boikot yang seharusnya mereka lakukan adalah boikot terhadap pemikiran-pemikiran kapitalisme yang justru telah membuka jalan bagi penjajah zionis menunjukkan kebengisannya.
Saat ini, yang diperlukan adalah kesadaran umat yang harus dibangun berdasarkan pemikiran dan pemahaman terhadap ideologi Islam melalui dakwah politik. Kesadaran ini harus terus dipupuk agar berbuah aktivitas yaitu perjuangan membela kaum muslimin. Selain itu, para pengemban dakwah harus menyadarkan umat terhadap pentingnya persatuan di bawah sebuah negara yang mengemban ideologi Islam. Karena, hanya negara yang ideologi Islam yang bisa mengakhiri penjajahan dan menghukum para pelakunya.
Melalui dakwah pemikiran, pengemban dakwah harus mampu membuat gelombang perubahan besar di tengah-tengah umat. Sungguh, dakwah yang akan menghapuskan segala dominasi penjajahan di muka bumi ini dan akan memuliakan manusia. Serta, menjadikan rakyat berpegang kuat pada akidah Islam sekaligus menjadikannya sebagai Qaidah dan Qiyadah fikriyah. Dakwah inilah yang dicontohkan Nabi saw. kepada umatnya yang menjadikan Islam sebagai dasar negara yang berdaulat dan bersikap tegas demi keselamatan rakyatnya. Waallahualam bissawab. [Dara]