Alt Title

Sembunyi di Puasa Keempat

Sembunyi di Puasa Keempat

  


Sembunyi di puasa keempat

Pat-gulipat hati jangan sampai berkarat

Sirami hati dengan terus menuntut ilmu yang mampu memandu

Penyucian jiwa tanpa meninggalkan syariat kafah

_________________________


Penulis Hanif Kristianto

Sastrawan Politik dan Analis Politik-Media 


KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Malu rasanya terlihat manusia-manusia pada malam penuh berkah

Kanan dan kiri menyesakki shaf-shaf yang telah lama kosong

Depan belakang berjajar anak-anak yang telah lama meninggalkan tempat suci ini

Sementara satu hamba bersembunyi merasa tak pantas dan tak berarti


Sembunyi di puasa keempat

Masih adakah satu tempat yang tepat?

Penuh pengharapan barangkali dahulu banyak terlewat

Semoga Ramadan ini mendapat pahala berlipat


Sembunyi dalam keadaan sunyi

Mencoba menikmati ketertarikan hati lewat keindahan Al-Qur'an

Sebuah album rujukan hukum bagi suatu kaum

Demi meraih rida dan kemenangan untuk terus berjuang


Sembunyi tak menampakkan diri di hadapan mata manusia

Menapaki jejak kekasih-kekasih yang rindu berat pada yang dicintai

Allah telah meluaskan segala pahala

Siapa yang mengambilnya sebagian maka akan mendapatkan keseluruhan


Sembunyi di puasa keempat

Pelan-pelan tetap merapat di antara jutaan hamba yang tak telat

Demi mendapatkan cinta-Mu dengan hadiah bonus bulan mulia

Ramadan tak bisa diganggu dan beruntung siapa yang bertemu


Sembunyi di puasa keempat

Pat-gulipat hati jangan sampai berkarat

Sirami hati dengan terus menuntut ilmu yang mampu memandu

Penyucian jiwa tanpa meninggalkan syariat kafah


Sembunyi di puasa keempat

Mana mungkin menampakkan batang hidung yang tak mancung

Diketahui saja sudah mundur dan terkungkung

Tanpa basa-basi toh semua berharap ampunan pada Ilahi Rabbi


Sembunyi di puasa keempat

Malu jika tak dapat tempat

Ini kesempatan menggandakan energi berlipat-lipat

Allah datang tak pernah telat tapi hamba yang kadang tak rindu berat [By]