Alt Title

Harga Bahan Pokok Melonjak, Rakyat Mengharap Pemimpin Bijak

Harga Bahan Pokok Melonjak, Rakyat Mengharap Pemimpin Bijak

 


Dalam sistem Islam, bahan pangan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang pemenuhannya menjadi prioritas utama

Pemenuhan ini diwajibkan atas negara dengan dilandasi oleh keimanan pemimpin kepada Allah Swt. dalam melaksanakan amanahnya

______________________________


Penulis Lilis Lediana 

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pegiat Literasi 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Adalah hal yang seakan sudah menjadi biasa, menjelang bulan puasa selalu saja terjadi kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok. Begitulah yang terjadi di Kabupaten Bandung, seperti di Pasar Sehat Soreang.


Berdasarkan data di sistem Informasi Barang Pokok dan Barang Penting (Sibapokting) Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung, sejumlah kebutuhan pokok tercatat mengalami kenaikan.


Selain harga beras yang menjadi rating harga tertinggi, harga sayuran pun turut naik. Di antaranya kentang, wortel dan buncis. Termasuk juga harga telur ayam, cabe merah, terus mengalami kenaikan sejak awal tahun.


Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah mengakui sejumlah harga kepokmas mengalami kenaikan, termasuk harga beras. Saat ini Disperdagin mengupayakan sejumlah langkah untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok tersebut. Di antaranya melakukan koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait, memonitoring harga kepokmas secara berkala, serta melaksanakan operasi pasar.


Sementara itu, Ina Dewi Kania, selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) Kabupaten Bandung, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog dalam Gerakan  Pangan Murah (GPM) untuk stabilitasi pasokan harga pangan (SPHP) yang akan dilaksanakan secara berkala di berbagai wilayah di Kabupaten Bandung hingga akhir Maret.


Sudah menjadi tradisi naiknya harga kebutuhan pokok menjelang ataupun pada bulan Ramadan terjadi. Masyarakat pun seakan tak punya daya dengan kenaikan berbagai bahan pokok. Hal ini tentu memicu banyak kekhawatiran di masyarakat. Terutama kalangan menengah ke bawah yang dalam kondisi terhimpit beban ekonomi, sementara lapangan pekerjaan sulit untuk didapatkan. 


Alhasil jumlah kemiskinan makin tinggi, sehingga daya beli makin melemah. Maka daripada itu, jika pemerintah saat ini melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga berbagai bahan pokok dan upaya memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, sungguh semua itu bukanlah menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi.


Selama para mafia dan para tengkulak bebas berkeliaran yang dibekingi oleh para pengusaha dan penguasa. Sebab, faktor utama naiknya harga kebutuhan pokok yaitu monopoli harga oleh para pengepul besar. 


Sehingga bebas menjual dengan harga tinggi demi keuntungan sendiri. Selain itu, minimnya pengawasan dari pemerintah yang tidak memberikan aturan yang tegas pada pengepul barang, hingga harga pasar dijadikan permainan.


Semua ini membuktikan bahwa pemerintah kurang bijak mengelola kestabilan harga kebutuhan pokok dan lepas tanggung jawab dalam menyejahterakan rakyat. Pemerintah hanya memprioritaskan para kapitalis (pemilik modal) untuk kepentingannya sendiri. Inilah bukti  bahwa sistem yang diterapkan hanya membawa kesengsaraan, itulah sistem kapitalime sekularisme.


Sementara dalam sistem Islam, bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang pemenuhannya menjadi prioritas utama. Pemenuhan ini diwajibkan atas negara dengan dilandasi oleh keimanan pemimpin kepada Allah Swt. dalam melaksanakan seluruh amanahnya. Sebab pemimpin dalam Islam yakin bahwa amanah yang dipikulnya akan diminta pertanggungjawaban kelak di akhirat.


Adapun paradigma Islam untuk mengatasi kenaikan berbagai bahan pokok utamanya beras, adalah dengan meningkatkan produktivitas pertanian, pembukaan lahan-lahan baru dan penghidupan lahan mati untuk mengoptimalkan produksi agar stok kebutuhan pangan selalu tersedia.


Negara juga akan memproteksi ketersediaan pangan dengan larangan penimbunan barang dan memberlakukan sanksi yang tegas bagi yang melanggarnya. Dalam hal distribusi, apabila masyarakat kesulitan dalam pembelian kebutuhan pangan, maka negara akan memberikan bantuan secara gratis kepada masyarakat yang mempunyai keterbatasan ekonomi.


Inilah cara Islam mengatasi problematika kenaikan harga kebutuhan pokok. Maka dari itu hanya sistem Islam yang mampu menyelesaikan semua problematika kehidupan dengan bersandar kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah yang berasal dari Allah Swt.. Wallahualam bissawab. [SJ]