Pergantian Tahun: Butuh Muhasabah dan Introspeksi Amal
ReportaseAda banyak catatan yang mengoyak nurani publik baik nasional maupun internasional
Hal demikian perlu ditelaah lebih dalam, butuh refleksi. Perlu dibarengi muhasabah. Butuh introspeksi amal. -Hanif Kristianto-
____________________________________
KUNTUMCAHAYA.com, REPORTASE - Tahun akan berganti, 2023 ke 2024. Catatan kelam yang menimpa umat Islam secara nasional maupun internasional diangkat dalam Kabar Petang di channel YouTube Khilafah News, Sabtu (29/12/2023). Hanif Kristianto, Analis Politik dan Media memberikan paparannya dengan tema "Refleksi Akhir Tahun: Harapan Hanya pada Islam".
"Kita senantiasa tentu memberikan sebuah respon sepanjang tahun 2023. Ada banyak catatan yang mengoyak nurani publik baik nasional maupun internasional,"ungkapnya mengawali perbincangan.
Peristiwa yang mendapatkan perhatian mulai dari kasus Palestina, Rohingya, ekonomi, perang Rusia Ukraina, hingga problematik dalam negeri. Akar penyebab masalah perlu ditelaah lebih dalam dan butuh refleksi. Juga dibarengi muhasabah dan introspeksi amal.
"Bertakwalah pada Allah, sungguh Allah Maha Teliti atas apa yang kalian kerjakan," jelasnya.
“Para ulama bersepakat bahwa kewajiban Muhasabah amal, atas apa yang diperbuat dan apa yang akan dilakukan di kemudian hari. Kemarin terjadi kekelaman, penindasan, agresi militer, sesama muslim tak menolong, ekonomi sulit, dan seterusnya. Maka mukmin butuh merenung, next mau apa?” tambahnya mendetailkan.
Hanif mengutip nasehat dari Maimun bin Mahram, "Tidaklah seorang hamba menjadi bertakwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras daripada seorang teman kerja yang pelit yang membuat perhitungan dengan temannya."
Terdapat dua tujuan muhasabah: Pertama, menyadari kesalahan dan kekeliruan amal lantas bersegera menuju ketaatan pada Allah. Teladan Khalifah Usman bin Affan. Utsman pernah membatalkan eksekusi rajam wanita yang melahirkan di usia 6 bulan dan menolak tuduhan zina. Segera setelah diingatkan oleh Ali bi Abi Thalib bahwa usia minimal melahirkan memang setelah berjalan kehamilan 6 bulan. Sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an surah Al-Ahqaf ayat 15 dan Al-Baqarah 233.
"Di antara ciri orang bertakwa senang ditunjukkan kesalahan dan kekeliruannya. Pengingat itu seperti berlian. Tinggal bagaimana menyampaikan pesan ini agar bisa diterima dengan baik," terangnya.
"Umar bin Khattab suka dinasihati, diingatkan, legowo," katanya.
Sahabat dan penguasa Islam itu tidak antikritik. Ia melanjutkan betapa ketika pemimpin mengaku seperti Umar dan Usman, maka harus senang ditunjukkan kekurangan.
“Manusia tidak sempurna. Pemimpin pun tidak sempurna. Ketika ditunjukkan ke arah syariat kafah, semestinya itu seperti mendapat harta karun, pungkasnya,”pungkasnya. [By]