Alt Title

Heal The World

Heal The World

 


Mungkin fakta bencana alam ini bila kita lihat tanpa menyertakan faktor ketakwaan, kita beranggapan bahwa hal itu terjadi karena bumi yang sudah terlalu tua atau karena kerusakan lingkungan semata

Namun, bila kita meninjau dengan kacamata keimanan, maka hal ini jelas karena kemaksiatan telah merajalela dan hukum Allah tidak diterapkan dalam kehidupan


__________________


Penulis Arda Sya'roni

Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, INSPIRASI - Heal the world adalah salah satu judul lagu yang dinyanyikan oleh sang legenda, Michael Jackson. Lagu ini sering kita dengar kala terjadi sebuah bencana. Ya, karena lagu ini menggambarkan tentang kondisi dunia yang sedang terluka oleh terjadinya bencana alam baik berupa gempa, longsor, tsunami atau badai lainnya. Dalam lagu ini terdapat lirik dimana andai saja kita cukup peduli dengan dunia, maka mungkin hal ini takkan sering terjadi. Peduli yang seperti apakah yang harus kita berikan pada dunia?


Selain itu muncul beberapa pertanyaan mengenai mengapa bencana alam sering terjadi akhir-akhir ini? Apakah karena bumi telah tua? Atau karena alam enggan bersahabat dengan manusia layaknya lirik dalam lagu yang dilantunkan Ebiet G Ade? 


Rasulullah saw., Abu Bakar, Umar, Utsman, dan gempa


Dalam suatu peristiwa di mana Rasulullah saw. dan Abu Bakar, Umar dan Utsman sedang berada di Bukit Uhud. Kemudian terjadi gempa di Bukit Uhud tersebut. Rasulullah lalu menghentakkan kakinya seraya berkata : 

اثْبُتْ أُحُدُ فَمَا عَلَيْكَ إِلاَّ نَبِىٌّ أَوْ صِدِّيقٌ أَوْ شَهِيدَان

Tenanglah wahai Uhud, tidak ada di atasmu kecuali seorang Nabi, Ash Shiddiq dan Asy Syahid.” (HR. Bukhari)


Umar turut mengetukkan tongkatnya seraya berkata : “Wahai bumi, apakah aku berbuat tidak adil?”

Lalu dengan lantang melanjutkan: “Wahai penduduk Madinah, apakah kalian berbuat dosa? Tinggalkan perbuatan itu atau aku yang akan meninggalkan kalian.”


Peringatan Sang Pencipta


Bila kita tinjau dari beberapa firman Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an, dapat disimpulkan bahwa bencana alam terjadi karena ulah perbuatan manusia sendiri yang mengabaikan perintah dan larangan Allah. 


Beberapa dalil di antaranya yaitu Surat Asy Syura ayat 30, yang berbunyi : “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”.


Selain itu dalam Surat Ar Rum ayat 41, disebutkan : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.


Dalam sebuah hadits diriwayatkan Rasulullah saw. pernah bersabda : “Jika zina dan riba tersebar luas di suatu kampung, maka sungguh mereka telah menghalalkan atas diri mereka azab Allah”. (HR Al Hakim, Al Baihaqi dan Ath Thabrani).


وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf: 96)


Fakta dan Solusi


Apabila kita melihat fakta yang terjadi di dunia dewasa ini dapat kita tengok bagaimana banyaknya kerusakan dan kemaksiatan yang terjadi. Hukum Allah digantikan dengan hukum manusia yang bisa dipermainkan oleh sebagian kalangan demi kepentingan pribadi atau golongan semata. Zina dan riba sudah merebak di mana-mana dan di semua kalangan. Bahkan baru-baru ini sebuah berita mengabarkan bahwa seorang pelajar melahirkan saat sedang ujian. Kasus perselingkuhan, perkosaan, pelecehan seksual, penyimpangan seksual oleh kaum pelangi sudah menjadi berita biasa yang tak asing lagi. Demikian pula kasus pinjaman online, judi online, penipuan dengan berbagai modus terus merebak meramaikan jagat raya. 


Tak hanya kasus kriminal yang dilakukan oleh individu saja yang menjadi permasalahan saat ini, kemaksiatan yang dilakukan oleh kaum elite dan kaum kapitalis tak kalah merusak. Pembakaran hutan demi pembebasan lahan, penebangan hutan secara liar, perampasan tanah atas nama pembangunan, perampokan hasil bumi oleh asing dan aseng dengan dalih investasi kian menambah daftar kerusakan lingkungan. 


Apabila kita memperhatikan bagaimana kemaksiatan telah memenuhi kehidupan umat manusia belakangan ini maka bila dikaitkan dengan dalil yang telah disebutkan diatas, tentu kita dapat memahami mengapa bencana alam sering terjadi belakangan ini. Mungkin fakta bencana alam ini bila kita lihat tanpa menyertakan faktor ketakwaan, kita beranggapan bahwa hal itu terjadi karena bumi yang sudah terlalu tua atau karena kerusakan lingkungan semata. Namun, bila kita meninjau dengan kacamata keimanan, maka hal ini jelas karena kemaksiatan telah merajalela dan hukum Allah tidak diterapkan dalam kehidupan. 


Pada peristiwa guncangan bumi saat di Bukit Uhud di mana Umar dapat menghentikan amukan bumi ketika penduduk tak lagi bermaksiat. Hal ini jelas membuktikan bahwa alam turut murka pada maksiat yang dilakukan manusia, karena alam adalah makhluk Allah yang senantiasa bertasbih dan tunduk pada Allah.


Dari fakta-fakta serta landasan dalil yang telah disebutkan di atas, maka solusi tuntas atas permasalahan yang timbul dalam kehidupan manusia adalah dengan menegakkan hukum Allah dan menerapkan Islam secara kaffah dalam kehidupan. Karena manusia adalah makhluk ciptaan Allah, sehingga aturan yang tepat digunakan tentu saja aturan Allah sebagai pencipta manusia. Wallahualam bissawab. [Dara]


Sidoarjo, 25 Desember 2023