Alt Title

Islamofobia Tuntas Hanya dengan Penerapan Islam Kafah

Islamofobia Tuntas Hanya dengan Penerapan Islam Kafah

Hanya negara dalam kerangka aturan Islam yang mampu menjaga agama ini, dan menciptakan kerukunan antar umat beragama

Oleh karena itu, sudah saatnya kita kembali pada aturan Islam, dan campakkan sistem kapitalis sekuler yakni sistem kufur yang hanya membawa masalah dalam kehidupan ini. Semoga kita tidak termasuk sebagai orang-orang yang sombong yang menolak untuk diterapkan Islam secara kafah

_____________________________


Penulis Khusnawaroh

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pemerhati Umat 




KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Pemerintah Indonesia kembali mengecam keras aksi provokatif membakar Al-Quran oleh seorang warga negara Swedia di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm, saat Hari Raya Idul Adha.


Lebih jauh Kementerian Luar Negeri Indonesia lewat Twitter mengatakan tindakan itu sangat mencederai perasaan umat Muslim dan tidak dapat dibenarkan.


Ia menggarisbawahi bahwa kebebasan berekspresi harus pula menghormati nilai dan kepercayaan agama lain. Ditegaskan bahwa Indonesia bersama negara anggota OKI di Swedia telah menyampaikan protes atas kejadian ini (voaislam[dot]com, 30/06/2023).


Pelecehan terhadap agama Islam sudah kerap kali terjadi. Kali ini pembakaran terhadap Al Quran terulang kembali. Tentu mendengarnya sangat mengiris hati, mengecam pelakunya seakan tak sanggup mengobati rasa sakit hati ini. Apalagi, 

kejadian pelecehan terhadap Islam kian terus berulang. Bukan hanya terhadap kitabnya tetapi juga sering terjadi pelecehan terhadap ajarannya, umatnya, Tuhan dan Nabi-Nya. 


Miris, Umat Islam yang begitu banyaknya yang sebagian besar mengisi ruang dunia ini tak sanggup berkutik. Kemana Umat muslim?  Umat muslim bagai buih di lautan yang tidak memiliki kekuatan. Padahal, jumlah mereka sangat besar.  


Seyogyanya, umat muslim harus tegas, khususnya para penguasa atau negara sebagai pihak yang sangat bertanggung jawab menjaga agama dan Al-Quran serta mengajarkan kepada rakyat untuk menunjukkan pembelaannya. Namun, pada kenyataannya tak ada satu pemimpin pun yang menunjukkan pembelaannya selain mengecam pelakunya. Negara tak boleh menganggap remeh kejadian seperti ini, sebab para penguasa memiliki kekuasaan dan kekuatan untuk membela secara benar dan bersungguh-sungguh untuk memberikan solusi agar kejadian tidak terus berulang. Adanya lembaga dunia OKI dan PBB sepertinya juga tak mampu menghentikan pelecehan demi pelecehan terhadap agama Islam beserta ajarannya. 


Tak dimungkiri, jika musuh-musuh Islam memang tidak akan pernah berhenti membenci agama Islam, sebab mereka tau bahwa agama Islam adalah agama yang komplit dengan kitab sucinya yakni Al-Quran. Islamophobia atau ketakutan para oligarki dan musuh-musuh adalah ketika kitab suci ini diterapkan secara kafah dalam kehidupan, maka akan mematikan eksistensi mereka untuk berkuasa di dunia ini, terkhusus dunia umat muslim. 


Maka, seribu macam cara mereka lakukan untuk membuat umat Islam benci, takut terhadap agamanya sendiri. Dalam sistem kapitalis sekuler gerak kebebasan mereka semakin mudah. Sebab sistem kapitalis sekuler menjamin kebebasan setiap individu untuk berpendapat dan bertingkah laku. Sehingga tak akan ada ketegasan hukum yang akan membuat jera. Sistem ini terbukti tak bisa merangkul untuk mewujudkan perdamaian. 


Sejak Islam tak lagi memimpin dunia berbagai macam keburukan bak jamur yang tumbuh di musim hujan, penistaan demi penistaan agama terjadi. Sistem saat inilah yang membuat umat muslim tersekat-sekat dan tercerai berai, sehingga umat Islam tak ada kekuatan untuk melawan atau membela agama dan kitab Allah yang mulia. Selama sistem ini masih mencengkram dunia, maka umat Islam akan terus seperti buih di lautan . Umat Islam harus bersatu dan harus ada yang mempersatukan dalam hal ini harus ada institusi sistem Islam, dengan menerapkan Islam secara kafah yang dapat menaungi, menjaga dan akan menggetarkan musuh-musuh Islam untuk tidak berbuat sewenang-wenang. 


Hanya dengan penerapan Islam secara menyeluruh, penistaan agama akan dapat diakhiri hingga ke akarnya. Penjagaan penguasa Islam bukan hanya untuk agama Islam saja, namun untuk seluruh agama. Artinya Islam menjamin kerukunan antar umat beragama tanpa ada yang tersakiti, saling mencela atau menista antara agama yang satu dan yang lainnya. Sistem Islam memiliki seperangkat aturan hukum yang tegas. Hukuman dalam sistem Islam kafah, selain menimbulkan efek jera bagi pelaku (zawajir), namun juga sebagai jawabir yakni penebus dosa kelak di akhirat.


Dalam Islam, segala bentuk penistaan atau penghinaan terhadap Islam sama dengan ajakan berperang. Jika ia muslim maka dihukumi murtad dan hukuman mati. Bagi non muslim ahli dzimmi (tinggal di negara Islam) ia bisa dikenai ta'zir yang berat sampai pada hukuman mati. Dengan itu, siapa saja tak akan berani melakukan penghinaan terhadap Islam.


Selain itu, penerapan sistem Islam dalam sebuah institusi akan membentuk masyarakat Islam yang akan senantiasa terbangun pemikiran, perasaan, dengan ikatan akidah Islam. Ketaatan kepada Allah dan ketundukan pada pemimpin yang menetapkan aturan Allah menjadi salah satu benteng pertahanan yang kokoh. Maka, tak akan ada yang berani menistakan agama karena negara memiliki sanksi tegas bagi pelakunya.


Sebagaimana ditegaskan dalam hadis riwayat Abu Daud dan Ad-Duruquthni bahwa seorang laki-laki pernah membunuh budak wanitanya karena seringkali menghina Nabi Muhammad saw., dan ternyata Rasulullah saw. menghalalkan darahnya. 


Itulah gambaran ketegasan penerapan  sanksi Islam bagi penista agama Islam. Dapat disaksikan saat Islam terwujud dalam sebuah institusi negara, pemimpin dalam sistem Islam yakni Khalifah dengan rasa penuh ketaatannya kepada Allah Swt. Ia memiliki hak untuk memberikan sanksi tegas tersebut . Betapa sempurnanya sistem Islam mengatur dan mengatasi setiap problem dalam kehidupan ini,  sangat jauh berbeda dengan sistem saat ini yang tak mampu memberikan sanksi tegas dan membuat jera pelakunya. Hanya mampu sebatas mengecam pelakunya saja. 


Hanya negara dalam kerangka aturan Islam yang mampu menjaga agama ini, dan menciptakan kerukunan antar umat beragama. Oleh karena itu, sudah saatnya kita kembali pada aturan Islam, dan campakkan sistem kapitalis sekuler yakni sistem kufur yang hanya membawa masalah dalam kehidupan ini. Semoga kita tidak termasuk sebagai orang-orang yang sombong yang menolak untuk diterapkan Islam secara kafah. 


Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni neraka, mereka itu kekal di dalamnya." (QS. Al-A'raf: 36)

Wallahualam bissawab. [GSM]