Alt Title

Sadar Diri

Sadar Diri

Sadar diri, tiada waktu untuk berlepas hempas kewajiban

Mestinya semakin kencang tuntaskan setiap amanah yang diberikan. Baik amanah ibadah yang Allah wajibkan, ataupun amanah dakwah Islam kafah, yang kebanyakan orang tidak lalai mengembannya

______________________________


Penulis Ummu Bagja Mekalhaq

Kontributor Media Kuntum Cahaya



KUNTUMCAHAYA.com, NAFSIYAH - Ketika usia mulai senja, tiada perkara yang bisa dibanggakan, selain kemuliaan akhlak. Setiap gerak yang dilakukan, penuh waspada, peka sadar diri bahwa semua yang dilakukan akan kembali kepada diri sendiri.


Lihatlah bercerminlah dengan  penuh ketelitian. Tataplah dengan tajam kulit wajah yang mulai buram. Ada kerut keriput di sekitar pelipis sekitar lingkaran mata. Sekitar mulut terdapat tanda-tanda penuaan itu makin nyata. Lebih detail lagi di kepala tampak uban yang tadinya terbilang lama-kelamaan hampir bercampur dua warna hitam putih tidak terbilang.


Kini, sadar diri, jika bukan kemuliaan akhlak Islam yang ditampakkan, perkara apalagi yang bisa dibanggakan? Pantas Rasulullah saw. mewanti-wanti jika usia lebih 40. Hati-hati jika hidup masih belepotan dosa dan kesalahan. Perhatikan apa amal yang diandalkan untuk bekal pulang.


Lebih baik sadar diri dari sekarang, sebelum terlambat ajal datang menjelang. Lebih awal dipersiapkan, kekokohan iman yang melahirkan keikhlasan disetiap amal perbuatan. Bersegeralah kepada ampunan Allah, berlomba dalam kebaikan, berinfaklah dalam kondisi senang dan sempit. Bersabarlah, jaga diri dari amarah yang dapat menghantarkan pada penyesalan. Maafkanlah kesalahan orang yang pernah zalim terhadap kita. Cintai semua manusia, sayangi yang beriman. Santuni yang miskin. Teruslah berbuat baik karena Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.


Segera beristighfar sadar diri pasti kesempatan bertemu dengan Allah atau kematian yakin terjadi menghampiri dengan waktu ghaib rahasia tak seorang pun yang tahu tentang ruh. Sadar diri saat semua akan berakhir tepat pada waktunya.


Tentang alam ini yang semakin renta tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Setahun terasa sebulan. Sebulan terasa sepekan. Sepekan terasa sehari sehari terasa beberapa jam yang dirasakan, dari jam bergesernya sangat cepat ke menit dan detik.


Sadar diri, tiada waktu untuk berlepas hempas kewajiban. Mestinya semakin kencang tuntaskan setiap amanah yang diberikan. Baik amanah ibadah yang Allah wajibkan, ataupun amanah dakwah Islam kafah, yang kebanyakan orang tidak lalai mengembannya.


Jangan sia siakan waktu yang sangat terbatas ini. Isi harinya dengan beragam amalan yang akan menghantarkan kita pantas menempati surga tertinggi. Puncak semua kenikmatan ada di dalamnya, dalam surga tertinggi Firdaus.


Sadar diri saat ini. Cita-cita masuk surga dibarengi ikhtiar menggapainya. Bukan sekadar cita tanpa kerja keras, usaha plus doa setiap waktu dipanjatkan.


Sadar diri, tidak ada kemenangan dan kebahagiaan tanpa di dalamnya ada perjuangan. Karena, kemenangan Islam akan tercapai saat orang-orang ikhlas memperjuangkan. Kebangkitan Islam akan segera terwujud manakala semua Muslim memperjuangkan bagai panggilan jihad yang siap bertempur melawan kejahatan musuh-musuh Islam.


Sadar diri, kita tak  muda lagi, saat amanah diabaikan. Khawatir usia sampai di sini. Kebaikan apa, yang bisa diberikan untuk Islam?


Sadar diri, sampaikan Islam kepada semua manusia. Agar Islam Jaya menjadi mercusuar dunia. Umat pun selamat dengan kembali kepada aturan Islam, sehingga semua orang merasakan nikmatnya hidup dalam aturan Islam, bukan aturan yang lain.


Semoga semua sadar diri, mengevaluasi kembali kemenangan Islam akan tercapai bila mencampakkan aturan zalim saat ini, dan bersegera mengganti dengan aturan Islam. Islam akan memberikan kesempurnaan kesejahteraan dalam hidup. Wallahualam bissawab. []