Alt Title

Perselingkuhan Menjadi Lifestyle di Zaman Sekarang

Perselingkuhan Menjadi Lifestyle di Zaman Sekarang

Sekarang, pernikahan hanya dianggap sekadar pemuasan hawa nafsu syahwat sehingga hilang kesakralan dan tujuan pernikahan. Faktor penyebab muncul perselingkuhan karena kebosanan, ketidakcocokan dengan pasangan dan sebagainya. Padahal ini adalah pemikiran dangkal

Ditambah lagi lingkungan yang sangat mendukung untuk melakukan perselingkuhan karena tidak ada batasan dalam pergaulan antara laki-laki dengan wanita

_____________________________


Penulis Purwanti 

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Dakwah 




KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Fenomena perselingkuhan di kalangan artis baru-baru ini membuat gempar di kalangan media sosial. Pasutri yang selalu mengunggah keharmonisan dan kebahagian dalam keluarganya, tiba-tiba terlibat kasus perselingkuhan.


Sungguh miris, negeri Muslim terbesar di dunia menduduki peringkat kedua di Asia untuk kasus perselingkuhan. Menurut data survei aplikasi Just Dating, negara Indonesia merupakan negara nomor dua di Asia setelah Thailand dengan kasus perselingkuhan terbanyak.(wartakota,18/02/2023)


Fenomena ini sangat berdampak buruk bagi semua kalangan, terutama kepada generasi yang telah masuk usia siap menikah. Hal ini disebabkan karena mereka merasa ketakutan untuk melangkah ke jenjang pernikahan, dan khawatir akan diselingkuhi suami atau istrinya.


Kebebasan Membuka Celah Perselingkuhan


Sekarang, pernikahan hanya dianggap sekadar pemuasan hawa nafsu syahwat sehingga hilang kesakralan dan tujuan pernikahan. Faktor penyebab muncul perselingkuhan karena kebosanan, ketidakcocokan dengan pasangan dan sebagainya. Padahal ini adalah pemikiran dangkal.


Jika ditelusuri penyebab perselingkuhan adalah sistem yang kita emban sekarang yaitu sistem sekuler kapitalis. Sistem sekuler kapitalis telah menjauhkan individu dari ketakwaan kepada Allah sehingga mereka bebas melakukan apa saja tanpa aturan. Serta minimnya pemahaman tentang agama, sehingga mereka tidak menggunakan standar perbuatan halal haram, melainkan menggunakan azas manfaat.


Ditambah lagi lingkungan yang sangat mendukung untuk melakukan perselingkuhan karena tidak ada batasan dalam pergaulan antara laki-laki dengan wanita. Di dalam sistem sekuler kapitalis terdapat paham liberal yang sangat mengagungkan kebebasan berperilaku. Mereka bebas berperilaku selagi atas dasar suka sama suka, dan tidak menganggu kepentingan orang lain, maka perilaku itu dianggap sah-sah saja.


Kebebasan berperilaku tentang mengubah cara pandang berperilaku seseorang. Wanita dengan bebas mengumbar aurat tanpa ada rasa malu sedangkan laki-laki tidak mau menjaga pandangan, di sinilah akan terjadi interaksi antara wanita dan laki-laki dengan pandangan seksual semata. Sehingga mengakibatkan perselingkuhan dan perzinaan.


Masyarakat yang berfungsi sebagai kontrol sosial yang akan menegur bila terjadi penyimpangan perilaku di lingkungan. Namun sekarang tidak berfungsi. Padahal pada zaman dulu perselingkuhan dan perzinaan termasuk permasalahan yang tabu, dan memalukan tapi pada hari ini mereka terang-terangan melakukannya. Disebabkan sering terjadinya perselingkuhan dan perzinaan, akhirnya masyarakat menganggap itu perbuatan biasa saja dan melahirkan masyarakat yang apatis. Akhirnya masyarakat tidak peduli dengan kemaksiatan yang terjadi di lingkungannya, sehingga sanksi sosial di dalam masyarakat makin lama makin tergerus dan perbuatan maksiat tersebut akhirnya di normalisasikan.


Tontonan Menjadi Tuntunan


Stasiun televisi yang menayangkan sinetron atau film tentang perselingkuhan, tanpa melihat dampak yang terjadi di masyarakat yang dapat merusak pola pikir dan pola sikap seseorang. Mereka hanya memikirkan keuntungan. Ditambah lagi pornografi dan pornoaksi, mudah di akses di dunia maya. Hal ini dapat merangsang naluri seksual pada seseorang, sehingga akan mendorong untuk melakukan pemenuhan hasrat tersebut, tanpa melihat nilai-nilai agama.


Ditambah lagi negara yang tidak mempunyai aturan baku. Sanksi bagi perselingkuhan hampir tidak ada, karena hubungan yang dibangun atas dasar suka sama suka "halal" dalam sistem sekuler kapitalis. Sanksi hanya dapat diberikan jika ada pasangan selingkuh yang melaporkan itu bila terjadi kekerasan fisik. Namun, ini jarang terjadi karena pada umumnya orang merasa malu untuk membuka aib keluarga. Akhirnya, perceraian jalan yang dipilih.


Dalam sistem sekuler kapitalis sangat membuka lebar celah perselingkuhan. Karena di dalam sistem ini sangat mendewakan kebebasan. Standar perbuatan halal haram tidak lagi digunakan. Dimana ada kesempatan dan manfaat akan mereka lakukan perselingkuhan itu.


Solusi Islam Mengatasi Perselingkuhan


Kasus perselingkuhan termasuk masalah sistematis. Untuk menyelesaikan masalah tersebut memerlukan beberapa elemen seperti individu, masyarakat dan negara. Tidak dapat dilakukan hanya dengan memperbaiki salah satu elemen saja. Karena ketakwaan seseorang itu naik turun jadi tidak menjamin untuk tidak berselingkuh, karena pada dasarnya manusia tempatnya khilaf dan salah.


Solusi yang tepat untuk mengatasi perselingkuhan adalah meninggalkan sistem sekuler kapitalis beserta kebebasan yang dianutnya dan menggantikan dengan aturan Allah Swt. yaitu sistem Islam.


Islam telah menetapkan seperangkat aturan yang mengatur yaitu peraturan interaksi antara laki-laki dan wanita yaitu sistem pergaulan Islam. Di dalam Islam pandangan pengendalian hubungan antara lawan jenis adalah keridaan Allah bukan asas kebebasan. Keridaan Allah adalah tujuan tertinggi sehingga kesucian dan ketakwaan yang dijadikan penentu bagi metode interaksi antara laki-laki dan wanita dalam kehidupan Islam.


Di dalam sistem Islam setiap individu akan dibentuk memiliki kesadaran akan hubungannya kepada Allah sehingga setiap perbuatan akan terikat terhadap syariat Allah. Di dalam sistem pergaulan Islam laki-laki dan wanita menetapkan naluri seksual pada manusia semata-mata untuk melestarikan keturunan, itu pun harus melalui pernikahan. Pernikahan itu pun harus dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan, semata-mata hanya untuk mendapatkan rida Allah Swt..


Di dalam sistem Islam diperbolehkan adanya hubungan kerjasama antara laki-laki dan wanita yang bersifat umum dalam urusan-urusan muamalah seperti perdagangan, pertanian, kesehatan dan lain-lain. Di dalam sistem Islam akan ditetapkan sejumlah aturan agar interaksi keduanya tetap berada pada koridor kerjasama dan tidak mengarah kepada hubungan seksual, sehingga interaksi keduanya dalam kehidupan sosial memiliki sifat tolong-menolong. 


Di dalam Islam wanita dilarang untuk mengumbar aurat dan tabaruj, dilarang berkhalwat, dan melarang laki-laki dan wanita untuk ber-ikhtilat tanpa ada uzur syar'i. Islam juga memerintahkan kepada laki-laki dan perempuan untuk menjaga pandangan dan kemaluan.


Negara juga akan melarang tontonan pornografi dan pornoaksi. Negara akan  menutup praktik-praktik pelacuran dan akan memberikan sanksi bagi para pezina dan pelanggar aturan pergaulan.


Hanya di dalam sistem Islam yang memiliki seperangkat aturan pergaulan di dalam masyarakat sehingga dapat menutup semua celah perselingkuhan. Dan suami istri akan dapat menjalankan biduk rumah tangga dengan tenang dan bahagia tanpa ada rasa ketakutan. Selain itu suami istri juga harus ingat tujuan dari pernikahan adalah menjalankan perintah Allah dan menggapai rida Allah Swt.. Wallahualam bissawab. []