Alt Title

L6bt Bukan Kodrat Manusia, Melainkan Tindak Kriminal

L6bt Bukan Kodrat Manusia, Melainkan Tindak Kriminal

Kodrat berarti kuasa Tuhan dimana manusia tidak mampu menentangnya. Sehingga jika kita ditelusuri lagi secara akal maupun dalil syariat. Pernyataan Mahfud MD terkait L6bt adalah kodrat dari Tuhan, tentu tidak bisa dibenarkan. Karena sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah Swt. dengan kodratnya sebagai lelaki dan perempuan. Bukan sebagai homoseksual, gay ataupun lesbian

Oleh karena itu, jelaslah bahwa L6bt tidak lain adalah penyimpangan dan termasuk tindak kriminal. Perilaku seperti ini pernah terjadi pada zaman Nabi Luth as. dan Allah Swt. memberikan peringatan yang keras terhadap kaum tersebut

_______________________




KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Beberapa waktu lalu publik sempat digemparkan dengan penolakan kedatangan grup musik asal Inggris Coldplay ke Indonesia. Sebagian orang ada yang pro dan ada yang kontra terhadap penolakan kedatangannya. Karena grup musik ini kerap mengampanyekan LGBT dalam konsernya. Di tengah kegaduhan tersebut tiba-tiba Menkopolhukam Mahfud MD, di depan Rakernas KAHMI di Puncak, Bogor (20/5/2023) mengatakan bahwa L6bt adalah kodrat, Tuhan yang menciptakan L6bt, yang menjadikan dia itu homo atau lesbi, hanya perilakunya saja yang tidak boleh ditunjukkan kepada orang lain. 


Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kodrat berarti kuasa Tuhan dimana manusia tidak mampu menentangnya. Sehingga jika kita ditelusuri lagi secara akal maupun dalil syariat. Pernyataan Mahfud MD terkait L6bt adalah kodrat dari Tuhan, tentu tidak bisa dibenarkan. Karena sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah Swt. dengan kodratnya sebagai lelaki dan perempuan. Bukan sebagai homoseksual, gay ataupun lesbian. 


Oleh karena itu, jelaslah bahwa LGBT tidak lain adalah penyimpangan dan termasuk tindak kriminal. Perilaku seperti ini pernah terjadi pada zaman Nabi Luth as. dan Allah Swt. memberikan peringatan yang keras terhadap kaum tersebut. 


Selain itu, penciptaan pria dan wanita bukanlah sekadar untuk memenuhi dorongan seksual, tetapi untuk tujuan mulia, yaitu supaya umat manusia terus berketurunan. Namun, karena sistem yang diemban negeri ini yakni sekularisme liberal, membuat manusia seolah bebas mengekspresikan keinginannya. Sekularisme yaitu paham yang memisahkan agama dari kehidupan, meniscayakan manusia tidak memedulikan halal haram ketika berbuat, serta tidak memikirkan dampak buruknya yang penting terpenuhi keinginannya. Oleh karenanya pihak yang kerap mengampanyekan perilaku menyimpang ini semestinya ditolak demi keselamatan generasi. 


Berbeda dengan Islam. Islam mensyariatkan sebuah pernikahan yakni antara laki-laki dan perempuan untuk tujuan mulia, memenuhi kebutuhan biologis agar mendapatkan keturunan yang terpelihara nasabnya. Namun sebaliknya jika hubungan dilakukan sesama jenis atau mengarah pada L6bt maka Allah Swt. pun akan mengancam dengan sanksi yang keras dan mengazabnya. 


Maka, sudah saatnya umat kembali pada aturan syariat yang kafah (menyeluruh) agar perilaku kriminal L6bt tidak semakin merajalela dan merusak masa depan generasi. Wallahu a'lam bi ash-shawab. []


Ita Puspita

Member Komunitas Rindu Surga