Alt Title

Saatnya Umat Bersatu Bebaskan P4lestin4

Saatnya Umat Bersatu Bebaskan P4lestin4

 



Tidak ada jalan lain yang sahih untuk masalah P4lestin4

yakni harus adanya persatuan umat dan keberadaan khalifah yang menyeru, serta mengerahkan pasukan kaum muslim untuk melakukan jihad fi sabillilah

______________________________


Penulis Dewi Jafar Sidik

Tim Media Kuntum Cahaya


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI -Konflik Isr*el vs P4lestin4 sudah lama terjadi. Hingga kini konflik tersebut terus berlangsung, serangan demi serangan terus dilakukan Isr*el terhadap P4lestin4, mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan kerusakan yang luar biasa. Dukungan perdamaian untuk menghentikan konflik tersebut terus berdatangan dari berbagai pemimpin negeri tak terkecuali dari pemimpin negeri ini.  


Presiden RI Prabowo Subianto turut memberi dukungan untuk perdamaian, bahkan sudah tiga kali secara eksplisit membahas solusi dua negara (two-state solution) terkait konflik Isr*el dan P4lestin4. Ia menegaskan, posisi diplomatik Indonesia yang mendukung kemerdekaan P4lestin4 sebagai syarat utama perdamaian, sambil menawarkan pengakuan terhadap Isr*el jika P4lestin4 diakui secara berdaulat. Solusi dua negara ini sudah Prabowo gaungkan sejak masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI (Menhan) hingga sekarang ia duduk sebagai Presiden RI.(tribunnews.com, 23-09-2025)


Dukungan perdamaian dan solusi yang ditawarkan Prabowo mendapat respons positif dari banyak pihak termasuk dari pemerintah Isr*el. Solusi tersebut dinilai akan membawa perdamaian dan penyemangat serta sinyal masa depan bagi kedua negara yang berkonflik.


Namun, sepertinya ada beberapa poin yang harus dikritisi terkait solusi tersebut. Pertama, terkait status keberadaan negara Isr*el di P4lestin4 yang dinilai ilegal. Zion*s Isr*el merupakan penjajah. Mengakui keberadaan negara Isr*el sama halnya dengan mengakui adanya penjajah.


Negeri P4lestin4 sejak masa Kekhilafahan Umar bin al-Khathab r.a. telah menjadi bagian dari negeri muslim. Khalifah Umar telah menjadikan P4lestin4 bagian dari kekuasaan Islam dan kaum muslim. Dengan demikian, P4lestin4 bukan tanah yang tidak bertuan dan kedatangan Zion*s Yahudi ke P4lestin4 adalah sebagai penjajah.


Kedua, pengakuan atas keberadaan negara Isr*el melalui solusi dua negara dinilai mencederai rasa keadilan rakyat P4lestin4. Mereka telah mengalami perampasan, pengusiran, pembunuhan bahkan genosida oleh Zion*s Yahudi. Namun, dunia hanya sebatas mengecam, tampaknya belum ada aksi nyata untuk memberi sanksi pada Zion*s Yahudi.


Zion*s Yahudi adalah pihak agresor, mereka terang-terangan melakukan teror dan genosida terhadap penduduk P4lestin4. Hingga hari ini diperkirakan ribuan warga G4z4 tewas, mengalami cacat dan luka-luka. Adilkah bagi mereka, jika muncul seruan bahwa semua harus menjamin keamanan dan menghormati Negara Yahudi?


Ketiga, mengutip dari hukumonline.com 19 Juli 2024. Parlemen Isr*el (18-7-2024) memberikan 68 suara berbanding 9 untuk resolusi menentang pembentukan negara P4lestin4. Media Al Jazeera, mewartakan parlemen tersebut menyatakan terbentuknya negara P4lestin4 hanya akan menimbulkan bahaya eksistensial bagi negara Isr*el dan warganya, mengabadikan konflik Isr*el-P4lestin4, dan mengganggu stabilitas kawasan. 


Jadi, mana mungkin dapat menawarkan solusi dua negara, sementara pihak Isr*el menentang pembentukan negara P4lestin4, apalagi mereka mendapat dukungan dari negara lain.


Bukan Solusi Sahih untuk P4lestin4


Semua umat muslim perlu memahami bahwa solusi dua negara bukan datang dari keinginan penduduk P4lestin4. Rancangan ini dibuat oleh komisi peel yang dibentuk pemerintah Inggris pada tahun 1936. Inggris negara yang memfasilitasi besar-besaran pengungsi kaum diaspora Yahudi ke P4lestin4.


Demikian tampak bahwa solusi dua negara dirancang untuk menguatkan keberadaan negara Zion*s di tanah P4lestin4. Penduduk asli P4lestin4 yang terusir tidak dipedulikan oleh pemerintahan Inggris. Inggris terus membuka jalan bagi kedatangan para pengungsi Yahudi dari berbagai negara masuk ke P4lestin4. Pada akhirnya berdirilah negara Zion*s pada tahun 1948 dan diakui dunia internasional sampai sekarang.


Karena itu bisa dikatakan sebuah kekeliruan, jika mendukung solusi dua negara untuk persoalan P4lestin4. Hal ini memungkinkan akan dijadikan sebagai suatu keputusan yang diambil pada setiap konflik yang terjadi di dunia internasional. Siasat ini bahkan bisa menjadi modus politik untuk melegalkan penjajahan di setiap wilayah negeri. Ketika suatu negara menginvasi negara lain, membunuh, mengusir penduduknya, merampas lahan, dan rumah-rumah mereka, sementara yang ditawarkan solusi dua negara. Penduduk asli yang kehilangan wilayahnya, lalu dipaksa hidup berdampingan dengan penjajah sementara penjajah tetap ada di atas wilayah bangsa yang terjajah.


Umat Bersatu Bebaskan P4lestin4


Dengan demikian, solusi dua negara bukan solusi Islam dan tidak dikehendaki oleh sebagian besar warga P4lestin4 karena dinilai akan mengkhianati perjuangan bangsa P4lestin4. Solusi tersebut datang dari kaum penjajah yang akan melegitimasi penjajahan yang dilakukan oleh kaum Zion*s. 


Allah Swt. telah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perlawanan terhadap pihak yang mengusir dan memerangi mereka. Jadi solusi dua negara jelas bertentangan dengan hukum Islam.


Firman Allah Taala dalam surah Al-Baqarah ayat 191:


"Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir."


Berdasarkan ayat di atas, merupakan suatu kewajiban bagi kaum muslim untuk melakukan jihad fisabilillah saat negerinya diserang dan dijajah. Seperti halnya kondisi P4lestin4 saat ini. Sayangnya perintah mulia ini justru tidak dilakukan oleh para penguasa muslim. Sebagian dari mereka malah membuka hubungan diplomatik dengan entitas Yahudi.


Karena itu, kaum muslim harus bersikap tegas pada pemimpinnya dengan melakukan amar makruf terhadap mereka dalam persoalan P4lestin4. Umat harus menolaknya jika solusi yang ditawarkan tidak sesuai dengan syariat Islam. Umat jangan merasa puas dengan sikap para pemimpin dalam menyelesaikan persoalan P4lestin4 jika jauh dari visi perjuangan Islam. 


Krisis yang terjadi di P4lestin4 butuh solusi sesuai dengan arah dan tujuan Islam. Umat hari ini butuh kepimpinan global yang dipimpin oleh seorang khalifah yang akan melindungi seluruh wilayah negeri muslim. Khalifah akan menjaga keselamatan jiwa dan raga kaum muslim.


Maka dari itu tidak ada jalan lain yang sahih untuk masalah P4lestin4, yakni harus adanya persatuan umat dan keberadaan khalifah yang menyeru, serta mengerahkan pasukan kaum muslim untuk melakukan jihad fi sabillilah. Wallahualam bissawab.