Mutilasi Manusia Butuh Sistem yang Memanusiakan Manusia
OpiniKapitalisme menjadikan masyarakat tidak peduli terhadap sekitarnya (individualisme)
menjadikan kebebasan bertingkah laku
_________________________________
Penulis Tina Sitorus
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Alvi Maulana membunuh pacarnya sendiri lalu memutilasi jasadnya menjadi ratusan potong. Sisanya disembunyikan di kamar kos pelaku. Mereka berpacaran selama 5 tahun, keduanya memilih tinggal bersama di sebuah rumah kos.(detiknews.com, 08-09-2025)
Carut marut kehidupan buah dari kapitalisme yang memberikan kebebasan dalam pergaulan. Tidak adanya peran negara memberikan aturan kepada rakyatnya untuk tidak melakukan hubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan. Seperti itulah sistem kapitalis saat ini.
Bila ada yang suka sama suka tanpa adanya ikatan pernikahan (berzina) tidak dijatuhi hukuman sebagaimana dalam Islam. Contohnya dalam hal perselingkuhan, kumpul kebo atau istilah lainnya living together. Kemudian ikhtilat (campur baur laki-laki dan perempuan).
Di tambah lagi, kondisi masyarakat yang tidak beramar makruf nahi mungkar ketika melihat terjadinya kemaksiatan seakan mereka tuli dan buta karena menganggap perbuatan itu ditanggung sendiri. Kapitalisme menjadikan masyarakat tidak peduli terhadap sekitarnya (individualisme) menjadikan kebebasan bertingkah laku.
Di sistem kapitalis hari ini, orang tua sibuk bekerja dari pagi sampai malam tanpa memperhatikan bagaimana kondisi anaknya. Seharusnya, peran orang tua bukan hanya mencari nafkah semata, tetapi memberikan pendidikan agama, pengawasan, dan melindungi anak dari pergaulan bebas.
Anak tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua sehingga mencari kesenangan di luar rumah dengan berpacaran. Di buat miris lagi ketika orang tua tidak peduli dengan siapa anaknya bergaul, bagaimana proses pendidikannya, bagaimana keseharian anak dan orang tua. Menganggap bahwa pendidikan agama itu sudah cukup didapatkan dari sekolah tanpa adanya peran orang tua. Orang tua menganggap bahwa sekolah tempat laundry ketika diberikan kotor pada saat diambil sudah bersih.
Sikap anak yang memiliki kepribadian kurang baik sebab tidak adanya ketakwaan individu sehingga ketika berbuat tidak memandang halal dan haram. Melakukan segala sesuatu semaunya yang akhirnya sangat mudah terjebak arus pergaulan yang salah.
Tidak ada pandangan ingin memiliki masa depan yang cerah, kurangnya minat untuk belajar, berkarya, apalagi bermanfaat untuk orang banyak. Standar kehidupannya berkiblat pada budaya Barat seperti hedonis, mengumbar aurat, pergaulan bebas, berpacaran dan standar kebahagiaan mereka adalah ketika melampiaskan kesenangan sepuasnya, bebas tanpa aturan.
Islam sebagai Solusi
Islam adalah agama yang paripurna. Di dalamnya mengatur segala aspek, termasuk aspek dalam bernegara dan bermasyarakat. Dalam Islam, dilarang melakukan ikhtilat (campur baur) tanpa adanya keperluan. Islam melarang untuk mendekati zina apalagi melakukan zina sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an dalam surah Al-Isra' ayat 32 yang artinya,"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesunggunya zina itu adalah perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."
Dalam Islam, hukuman bagi pelaku zina dicambuk 100 kali bila belum menikah. Bila sudah menikah dihukum rajam. Tidak adanya tawar menawar dalam pelanggaran syariat menjadikan masyarakat dalam sistem Islam tunduk pada aturan. Kasus pembunuhan dalam Islam dihukum sangat berat, yaitu hukuman mati (kisas), membayar diat (tebusan/uang darah) dan memaafkan bila adanya keridaan dari keluarga yang terbunuh.
Syariat Islam adalah hukuman yang terbaik yang berasal dari Allah Swt.. Sistem Islam menjadikan masyarakat takut melakukan kriminal, seperti pembunuhan, perzinaan, perselingkuhan. Dalam sistem Islam, akan ditemukan masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt..
Penerapan hukum Islam akan ditemui pada individu yang bertakwa untuk terikat kepada hukum syarak, adanya kontrol masyarakat dan negara yang melaksanakan syariat Islam secara kafah. Sebagaimana yang telah berlalu Islam menjadi adidaya dunia dan hanya tercatat 200 kriminal dalam kurun waktu kurang lebih 1300 tahun lamanya. Maka wajib bagi kita untuk meneruskan kembali kehidupan yang aman dengan menerapkan hukum Islam di bumi milik Allah ini. Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]


