G4za Tak Butuh Solusi Dua Negara
OpiniMengakui kemerdekaan P4lestina sama dengan mengakui pencaplokan oleh entitas Yahudi
70% sampai 80% wilayah muslim di P4lestina
_________________________
Penulis F.H Afiqoh
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Muslimah
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI- Penderitaan G4za terus berlangsung, kondisi kian memburuk, serangan demi serangan terus berlangsung tanpa henti. Zion*s dan AS (Amerika Serikat) terus meningkatkan serangan untuk mengosongkan G4za. Kebrutalan demi kebrutalan yang mereka lakukan tanpa henti dilakukan oleh Zion*s laknatullah'alaih tanpa perikemanusiaan.
Dunia hanya bisa melihat, menolong dengan doa, dan bantuan tanpa perlawanan terhadap Zion*s. Terlebih negeri-negeri muslim yang dekat dengan daerah G4za, mereka tidak bisa berbuat apa-apa melainkan tunduk di bawah kaki tangan penjajah dalam melihat dan mendengar keadaan saudara seimannya.
Dunia Bersembunyi di Balik Perdamaian Semu
Dengan keadaan G4za yang makin memburuk akibat agresif Zion*s yang didukung penuh oleh AS (Amerika Serikat) menjadi panggung nyata bagaimana dunia internasional bersepakat di balik jargon perdamaian semu yang ditawarkan oleh AS. Sayangnya, dukungan atas perdamaian solusi dua negara tidak hanya datang dari Barat, para pemimpin negeri-negeri muslim termasuk Indonesia menyuarakan hal sama yang sebagaimana baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, Selasa (22-09-2025).
Presiden RI Prabowo Subianto sudah tiga kali secara eksplisit membahas solusi dua negara (two-state solution) terkait konflik Isra*l vs P4lestina. Ia menegaskan posisi diplomatik Indonesia yang mendukung kemerdekaan P4lestina sebagai syarat utama perdamaian, sambil menawarkan pengakuan terhadap Isra*l jika P4lestina diakui secara berdaulat.
Dikutip dari tribunnews.com, (23-09-2025) momen 3 kali Prabowo promosikan two state solution untuk penyelesaian konflik Isra*l vs P4lestina. Solusi dua negara sudah digaungkan Prabowo sejak masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI (Menhan) periode 2019-2014 hingga sekarang ia duduk sebagai Presiden RI.
Janji Manis Penjajah dalam Sistem Demokrasi
Sudah berulang kali kaum muslim dimainkan oleh janji-janji manis penjajah. Contohnya yang sudah berlalu, katanya gencatan senjata yang ada mereka langgar janji itu. Sekarang dengan tawaran solusi dua negara tidak menutup kemungkinan pun akan dilanggar karena sifat dari para penjajah tidak akan pernah rida dan berhenti memusuhi kaum muslim sebelum mengikuti mereka.
Mengakui kemerdekaan P4lestina sama dengan mengakui pencaplokan oleh entitas Yahudi 70% sampai 80% wilayah muslim P4lestina. Ini adalah solusi penuh ilusi ikut disuarakan pemimpin negeri-negeri muslim termasuk Indonesia padahal bukan memberikan kebebasan, melainkan makin menjauhkan dari pembebasan G4za.
Dalam demokrasi segala apa yang dibentuk baik dari taraf nasional maupun internasional seperti OKI dan PBB itu hanyalah formalitas dari para penjajah dalam mendamaikan dunia padahal nyatanya yang terjadi, itu semua tidak berfungsi dalam memberikan solusi atas konflik. Justru yang terjadi antara satu negara dengan negara lainnya sebagaimana yang terjadi antara Zion*s dan G4za.
Inilah jika sistem demokrasi masih diterapkan tidak akan ada yang bisa dilakukan oleh negeri-negeri muslim yang ada di dunia. Bisa kita lihat sendiri bagaimana keadaan saat ini, PBB yang katanya menjadi polisi dunia dan perannya mencegah konflik, menjaga perdamaian, membantu pihak yang berkonflik, nyatanya? Lihatlah, sendiri yang terjadi konflik ini bertahun-tahun terus berlanjut tanpa henti dan bahkan makin memburuk.
Kemudian adanya OKI (Organisasi Konferensi Islam) yang di dalamnya tergabung negeri-negeri muslim yang salah satunya adalah Indonesia dan pembentukannya untuk meningkatkan solidaritas islam diantara negara, mendukung perdamaian, dan keamanan internasional serta melindungi tempat suci Islam, dan membantu perjuangan rakyat P4lestina. Namun, yang terjadi lihat sendirilah bisa apa mereka? Kondisi kaum muslim terkhususnya di P4lestina masih sama tangisan, nyawa, dan darah mereka masih berceceran dalam mempertahankan haknya.
Apa yang bisa diharapkan dalam sistem demokrasi? Apa yang bisa diharapkan dengan janji-janji manis para penjajah? Semua hanyalah ilusi yang sampai kapan pun tidak akan pernah memberikan ketepatan dan kepercayaan karena sistem demokrasi hanyalah alat dari penjajah untuk menjajah negeri-negeri muslim. Bisa kita lihat apa yang bisa dilakukan oleh negeri-negeri muslim saat ini? Tidak ada satu pun negara yang berdiri di sisi G4za. Semua mengambil posisi aman dengan AS sebagai pencetus solusi dua negara.
Tegaknya Khil4fah Akan Menyelesaikan Masalah G4za dan Dunia
Muslim harus sadar bahwa solusi G4za dan dunia bukan dua negara melainkan dengan kembalinya kehidupan Islam dalam naungan institusi Daulah Islamiah, yakni tegaknya kembali Khil4fah Islamiah yang menerapkan seluruh aturan Allah. Hanya dengan tegaknya syariat Allah inilah manusia akan terlindungi harta, nyawa, dan jiwanya baik yang muslim maupun nonmuslim.
Jika kaum muslim mengambil solusi dua negara berarti mereka sudah mengkhianati perjuangan saudaranya di P4lestina. Mereka sudah berjuang sejauh ini dalam mempertahankan haknya dari penjajah. Namun dunia hanya bisa mendengar dan melihat apa yang terjadi. Kemudian datang menawarkan solusi dua negara yang sebenarnya itu adalah bentuk dari keputusasaan dari AS karena melihat atas keteguhan rakyat G4za, dan para mujahidin yang terus berjuang dalam mempertahankan tanah air mereka.
Solusi dua negara bukan solusi tapi penyerahan diri pada penjajah dan memberikan mereka peluang untuk terus menguasai, dan menghancurkan negeri-negeri muslim karena semua yang datang dari mereka para penjajah bukanlah pembebasan penuh dari penjajah melainkan hanyalah ilusi.
Oleh karena itu, teruntuk kaum muslim terukhusnya penulis sendiri harus kita paham betul kenapa kita harus betul-betul memperjuangkan kembalinya kekuasaan Islam atau Daulah Islam (Khil4fah). Karena dengan inilah yang akan menyelesaikan permasalahan P4lestina dengan adanya negara Islamlah yang akan menyeru pada jihad melawan para penjajah.
Solusi syar'i atas genosida di G4za adalah pengerahan pasukan muslim untuk jihad fisabilillah. Kaum muslim sangat mampu melawan Zion*s, bahkan akan memenangkan perang hanya dalam waktu satu jam saja. Kaum muslim harus menuntut tegaknya institusi penjaga G4za dan umat harus semakin terbuka dan tersadarkan bahwa seluruh krisis yang terjadi pangkalnya adalah karena hilangnya pelindung umat ini.
Tidak ada kepemimpinan dan satu institusi pun yang sanggup melawan dan mengusir berbagai agresif militer terhadap negeri-negeri muslim selain Khil4fah. Zion*s bisa eksis karena dilindungi oleh negara-negara barat. Karena itu umat pun butuh pelindung yang jauh lebih kuat, dan sudah ditetapkan oleh syariah. Tidak ada alasan mencari solusi atas dua negara pada negara-negara Barat, PBB, atau pun para pemimpin Arab, dan dunia Islam. Umat harus independen dengan kekuasaan yang sah secara hukum syariat itulah Khil4fah. Wallaahualam bissawab. [SM/MKC]