Alt Title

Zionis Kian Brutal Umat Gaungkan Solusi Hakiki

Zionis Kian Brutal Umat Gaungkan Solusi Hakiki



Banyaknya jumlah korban genosida dan pembantaian Isra*l sejatinya membuat kita sadar

umat masih terpecah belah dan belum satu suara dalam solusi hakiki pembebasan P4lestina

_________________________


Penulis Nurhy Niha

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pegiat Literasi 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - 23 bulan genosida di G4za, Zion*s kian terdesak. G4za melakukan perlawanan meski semua tempat tak lagi aman, dibombardir dari segala penjuru dengan segala cara. Kondisi ini tidak masuk logika tetapi itulah fakta yang terjadi di G4za.


Dunia menyaksikan Isra*l menuju jurang kekalahan sehingga mereka kian brutal. Menutup mata dari kritikan dunia dan pers. Bahkan, Zion*s telah melanggar kesepakatan internasional dengan melakukan serangan terhadap rumah sakit. Seperti serangan terhadap RS Nasser, telah menewaskan 20 orang termasuk 4 medis yang sedang bertugas.  (BBC.com, 26-08-2025) 


Sulitnya Menolong P4lestina Akibat Sekat Nasionalisme


Tidak cukup sampai disitu, pers yang sedang melakukan siaran langsungpun tak luput menjadi korban. Setidaknya ada 5 jurnalis media internasional yang tewas dalam serangan itu. Upaya pembungkaman tampak nyata dan terang benderang. Kematian para jurnalis ini akan berdampak sulitnya mengakses keadaan G4za yang sebenarnya. 


Jurnalis internasional tidak diizinkan melakukan liputan mandiri. Mereka harus berada di bawah pengawasan tentara Isra*l dengan akses yang terbatas. Keterbatasan ini menjadikan berita yang didapat dari jurnalis lokal sangat berharga dan dapat disebarluarkan pada dunia. Namun, ketika pers menjadi target maka suara kebrutalan Zion*s kian sayup terdengar bahkan tenggelam.


Masyarakat dunia harus menjadi penggerak laju informasi. Melalui akses media sosial yang mudah kita bisa menjadi jurnalis dadakan. Mengabarkan  genosida G4za dan kabar anak-anak yang kian sekarat karena malnutrisi dan pelaparan sistematis. 


Di zaman yang serba terbuka kita bisa membuka mata dunia tentang kebrutalan Isra*l. Membagikan ulang berita tentang G4za di berbagai aplikasi media sosial. Menuliskan pemberitaan tentang kebrutalan Isra*l yang kian tak terbendung. Ketika tanganmu digunakan hanya untuk berdoa maka kabar tentang saudara kita di G4za akan hilang begitu saja. Maka gerakan tanganmu untuk menjadi penyambung lidah mereka.


Kebrutalan Zion*s bukan lenyap dari sorotan dunia. Kecaman-kecaman dari berbagai tokoh dan pemimpin dunia tidak cukup untuk menghentikan mereka. Ibarat kata anjing menggonggong kafilah berlalu. Pelanggaran perang dan pelanggaran hukum humaniora Internasional tidak mampu menjerat Zion*s Isra*l. 


Dua miliar lebih kaum muslim mewakili seperempat penduduk dunia masih belum sanggup menghentikan penderitaan saudara-saudara kita di G4za. Isra*l dengan kaki tangan Amerika dengan mudah membuat para pemimpin negeri muslim minim tindakan. Pasukan militer yang bisa membebaskan G4za dari kekejian Isra*l tidak diturunkan, hanya sebatas kecaman, bantuan finansial dan pengakuan negara P4lestina. Tidak ada tindakan nyata perlawanan yang membuahkan hasil.


Menurut data kementerian kesehatan P4lestina, lebih dari 62.000 penduduk tewas dengan sebagian besar korban anak dan perempuan. Entah sampai berapa lama lagi kita harus menyaksikan nyawa saudara kita melayang karena kebiadaban Zion*s. Padahal sudah jelas tertulis dalam hadis An-Nasai, "Nyawa seorang muslim lebih berharga dari hancurnya dunia."


Banyaknya jumlah korban genosida dan pembantaian Isra*l sejatinya membuat kita sadar, umat masih terpecah belah dan belum satu suara dalam solusi hakiki pembebasan P4lestina. Kita harus bergerak bersama untuk melakukan langkah nyata dengan menjadikan solusi hakiki sebagai opini umum yang menyebar di mayoritas kaum muslim.


Solusi Hakiki Adalah Jihad


P4lestina adalah salah satu bagian penting umat muslim. Tanah yang penuh berkah dan di sana terdapat Masjidil Aqsha kiblat pertama kaum muslim. Seperti tertulis dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiya ayat 71 tentang keberkahan P4lestina yang merupakan bagian dari negeri Syam.


"Dan kami selamatkan  Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang telah kami berkahi untuk sekalian manusia."


Tanah P4lestina merupakan tempat yang istimewa bagi 3 agama, Islam, Nasrani dan Yahudi. P4lestina dalam sejarahnya selalu menjadi rebutan untuk dikuasai. Zion*s Yahudi dengan diwakili Theodor Herzl tahun 1896 menemui  Khalifah Utsmaniyah Sultan Abdul Hamid II meminta sepetak tanah di P4lestina sebagai tempat tinggal kaum Yahudi namun ditolak dengan tegas. 1901 Herzl datang lagi membawa  penawaran dengan jumlah yang tidak kecil di tengah lemahnya ekonomi kekhilafahan Utsmani hasilnya tetap ditolak karena tanah ini milik umat Islam. 


Dengan berbagai cara melalui perang dunia I dan II angin segar mulai terasa dan mendekati tujuan. Ditambah dengan runtuhnya kekhilafahan Utsmani membuat umat Islam kehilangan perisai dalam menjaga tanah P4lestina. Hingga pada tahun 1948 Isra*l mendeklarasikan diri sebagai negara dan Zion*s Yahudi melakukan migrasi besar-besaran setelah pengakuan itu.


Pada masa Kekhilafahan Islam, P4lestina masih terjaga dengan baik. Tak ada satu pun khalifah yang berani memberikan tanah P4lestina. Namun, kini kita melihat P4lestina tanahnya makin sempit dan terbatas. Zion*s merampas tanah milik kaum muslim dan menjadikannya negara.


Menjadikan Isra*l sebuah negara yang dilakukan Zion*s Yahudi tidak dalam sekejap mata. Ada waktu, pikiran, dan harta yang terkuras untuk mewujudkan itu. Mereka tidak pernah berhenti sedetikpun untuk mencapai tujuannya. Segala macam cara dilakukan. Untuk itu kita juga perlu usaha yang lebih keras dari mereka dalam membebaskan P4lestina.


Diperlukan edukasi ke masyarakat secara masif bahwa sebagai muslim kita berkewajiban membela palestina. Penyamaan pandangan dalam memandang akar masalah P4lestina yakni umat yang terpecah belah oleh nasionalisme. Menjadikan masalah P4lestina menjadi masalah bersama yang tidak akan selesai hanya dengan tindakan-tindakan yang diusahakan selama ini.


Persatuan adalah kunci utama dalam pembebasan P4lestina seperti terkandung dalam surah Ali-Imran ayat 103,


"Berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara."


Kita harus satu suara bahwa solusi hakiki dalam pembebasan P4lestina dari penjajahan Isra*l adalah jihad. Ketika umat sudah paham akan masalah dan solusinya maka kita bisa mulai bergerak. Bergerak dimulai dengan pemimpin muslim mengomandoi  menurunkan tentara terbaik berjihad di P4lestina sampai mendapatkan kemenangan. Kemenangan sampai tak ada lagi Zion*s Isra*l di bumi P4lestina. Wallahualam bissawab. [GSM/MKC]