Alt Title

Ironi Lemahnya Negara Melindungi Kesehatan Anak

Ironi Lemahnya Negara Melindungi Kesehatan Anak



Kesehatan adalah hak dasar setiap warga

oleh karena itu negara wajib memfasilitasinya 

_________________________


Penulis Siti Nurtinda Tasrif 

Aktivis Dakwah Kampus dan Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, OPlNI- Kesehatan Adalah Hak
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang tidak dipisahkan dari dirinya. Kita akan mengalami hambatan untuk melakukan kegiatan sehari-hari jika tubuh kita mengalami masalah kesehatan. Namun, terkadang seseorang abai akan kesehatan dirinya akibat mahalnya biaya pengobatan.


Akibatnya muncul kalimat bahwasanya, "sehat itu mahal". Dalam menjaga kesehatan seseorang tidak hanya membutuhkan fasilitas kesehatan, tetapi menjaga asupan makanan yang bergizi. Namun, saat ini banyak masyarakat yang tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya akibatnya sulitnya lapangan pekerjaan serta mahalnya harga bahan pokok sehingga kesehatan mereka terabaikan. Mereka harus tetap melanjutkan hidup meski mengalami masalah dalam kesehatan.


Sebagaimana yang dikutip dari Media suara jabar.id (23-08-2025) bahwasanya seorang balita empat tahun bernama Raya di Kabupaten Sukabumi menderita askariasis, infeksi cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) yang parah. Kondisinya begitu kritis hingga cacing keluar dari hidungnya saat dirawat di rumah sakit.


Selain itu, kondisi kedua orang tua Raya juga sangat memprihatikan. Di mana ayahnya menderita tuberkulosis (TB), sementara ibunya diduga mengalami masalah kesehatan mental yang menyulitkannya memberikan pengasuhan optimal. Kemudian, tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, membuat mereka terisolasi dari layanan kesehatan gratis yang seharusnya menjadi hak mereka.


Sungguh ironis, nasib seorang anak bahkan orang tuanya pun tidak bisa diselesaikan. Padahal kesehatan adalah hak setiap manusia namun kenyataannya bagi orang tak berpunya kesehatan sulit diraih.


Kapitalisme Biang Keladi


Hal diatas adalah bukti rusaknya sistem kesehatan negeri ini. Negara tak mampu hadir melindungi rakyatnya. Dimana kesehatan diserahkan kepada pihak kapital, yang dikomersilkan. Kesehatan hanya bisa di miliki oleh orang-orang yang kaya saja sedangkan orang miskin dilarang sakit. Padahal negeri ini menjunjung tinggi keadilan tapi faktanya malah menyayat hati. Lalu mengapa sampai terjadi masalah yang demikian?


Perlu diketahui juga bahwa kesehatan memiliki sistem dasarnya yang dianut oleh negara. Indonesia sendiri menggunakan kapitalisme sebagai ideologinya. Di mana kapitalisme lah yang mengatur seluruh tatanan kehidupan salah satunya masalah kesehatan. Di mana sistem kesehatan saat ini hanya berorientasi pada keuntungan dan materi. Jadi wajar kalau saat ini, kesehatan itu sangat mahal. Karena setiap lembaga kesehatan telah berubah menjadi lembaga yang hanya mencari keuntungan.


Kapitalisme juga menghilangkan empati pada diri manusia, melalui pemahaman bahwa tidak peduli apa yang hidup orang lalui yang terpenting kehidupan sendiri aman. Hal ini melahirkan setiap individu yang hanya memikirkan diri sendiri. Tidak peduli terhadap musibah dan nasib orang lain.


Kapitalisme juga menjadikan seluruh kebutuhan sangat sulit dicapai apalagi terjamin, mulai dari kebutuhan pokok yang sangat mahal, karena diatur oleh para kapital yang mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Kemudian obat-obatan yang dijual oleh oknum-oknum pribadi sehingga sesuka hati menaik turunkan harga. Sedang di sisi yang lain masyarakat tengah pusing dan bingung tentang bagaimana cara untuk memenuhinya.


Inilah potret buram kapitalisme, menjadikan segala kebutuhan yang ada menjadi sangat sulit dicapai apalagi dipergunakan. Karena hal itu tidak diberikan untuk orang-orang yang tidak berpunya, melainkan untuk orang kaya saja.


Islam Menjamin Kesehatan


Berbeda dengan kapitalisme, Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam memiliki pengaturan yang istimewa dalam menjamin kesehatan. Mulai dari kebutuhan individu yang didistribusikan dengan harga murah tanpa mengurangi manfaatnya. Kemudian setiap individu akan dijamin kelangsungan hidupnya dengan lapangan pekerjaan yang banyak. Serta lahan untuk bercocok tanam berikut bibit dan obat-obatannya.


Di samping itu, lembaga kesehatan yang dibangun dan diurus langsung oleh negara. Tidak ada privatisasi ataupun dikelola oleh korporasi. Kesehatan yang gratis tanpa administrasi yang merepotkan. Sehingga setiap individu akan terpenuhi kebutuhannya akan kesehatan tanpa rasa khawatir akan pembiayaan. Karena Islam menciptakan para pemimpin dan masyarakat umum dengan kepribadian yang berbudi luhur, kaya akan empati dan jiwa yang takut kepada Tuhannya.


Dimana setiap pemimpin mengetahui tanggungjawab besarnya dalam amanahnya. Hal ini didasari oleh sabdanya Rasulullah saw.,


"Ingatlah, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggungjawab untuk apa yang dipimpinnya. Imam yang memimpin manusia adalah pemimpin dan dia bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya...." (HR. Al-Bukhari)


Inilah yang menjadikan pemimpin dalam negara Islam tidak berani melakukan kezaliman kepada rakyatnya. Karena jika rakyatnya merasa tidak puas apalagi menderita, umat akan meminta pertanggungjawaban atas pengurusannya kelak di akhirat nanti. Oleh sebab itu, pemimpin dalam Islam akan berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Mereka sadar betul bahwasanya kemaslahatan umat yang harus di utamakan.


Khatimah


Demikianlah kebutuhan umat tentang hadirnya pengaturan Islam dalam hidup. Karena jaminannya bisa memenuhi setiap kebutuhan manusia. Dengan diterapkannya aturan lslam secara kafah setiap keluarga akan aman, damai dan sentosa. Tidak akan bingung menjalani hidup, apalagi sampai terjadinya anak yang meninggal dunia akibat tidak adanya empati orang sekitar serta akses kesehatan yang tidak mampu dijangkau. Umat butuh pemimpin yang bijaksana dan amanah yang hanya lahir dari negara yang menerapkan lslam secara kafah. Wallahualam bissawab. [Luth/MKC]