G4za Menderita Akibat Serangan Membabi-buta
OpiniKarena yang dilawan G4za bukan kelaparan akibat alami
tetapi kelaparan karena keadaan yang diciptakan oleh Zion*s Yahudi
_________________________
Penulis Siti Nurtinda Tasrif
Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Aktivis Dakwah Kampus
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Derita Meningkat
G4za, sebuah wilah yang terletak di P4lestina merupakan wilayah yang diberkahi serta milik seluruh kaum muslim. Wilayah yang menjadi saksi perjalanan Isra Mi'raj nya Rasulullah saw., sebuah wilayah yang di dalamnya terletak masjid Al-Aqsha. Masjid yang jika berada didalamnya maka akan terlindungi dari bahaya Dajjal.
Hal ini juga yang menjadi kontra bagi umat agama lain, salah satunya Zion*s Yahudi. Di mana Zion*s menganggap bahwa itu adalah wilayahnya padahal sejak dahulu kala. Zion*s selalu menjadi kaum yang terusir akibat tidak bisa menjaga janji atau ingkar janji. Di samping itu, umat yang selalu merasa bahwa dirinyalah yang berhak memiliki P4lestina dan penduduk aslinya diperlakukan semena-mena.
Sehingga seluruh dunia bisa melihat bagaimana kejamnya Zionis Yahudi dalam mewujudkan tujuannya terhadap Palestina. Di mana, Zionis Yahudi melakukan pengeboman secara berturut-turut dengan jeda beberapa jam atau bahkan detik. Di samping itu, membatasi wilayah-wilayah Gaza untuk tidak bisa mendapatkan pasokan makanan. Hal ini semakin menyengsarakan rakyatpalestina.
Ada banyak sekali warga P4lestina yang akhirnya meninggal akibat hal tersebut. Sebagaimana yang penulis kutip dari media aa.com.tr (30-07-2025) bahwasanya setidaknya 50 warga P4lestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan baru Isra*l di Jalur G4za yang dilanda perang. Tujuh orang kehilangan nyawa dan 22 lainnya terluka dalam serangan Isra*l yang menargetkan kerumunan warga sipil di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, kata Rumah Sakit Al-Adwa di daerah tersebut.
Dua warga P4lestina lainnya tewas dan beberapa lainnya terluka ketika pesawat tempur Isra*l menyerang sebuah perguruan tinggi yang melindungi keluarga-keluarga terlantar di dekat lingkungan Al-Saftawi di Kota G4za utara, kata petugas medis. Sumber medis mengatakan sedikitnya 19 warga P4lestina juga tewas dan beberapa lainnya masih hilang di bawah reruntuhan, menyusul serangan udara Isra*l terhadap rumah-rumah di G4za selatan dan tengah Senin dini hari.
Sungguh ironis, sebuah wilayah yang awalnya sangat indah, selalu dikunjungi wisatawan muslim dari belahan dunia bahkan disebut sebagai tanah yang diberkahi. Sekarang berubah menjadi puing-puing yang bentuknya sendiri bahkan tidak terlihat. Di samping itu, orang yang ada di dalamnya dipenuhi oleh duka yang sangat mendalam. Di mana setiap anggota keluarga pasti kehilangan salah satu keluarga yang terkasih, dan duka ini tidak bisa dibayar dengan apa pun.
Racun Nasionalisme
Di tengah penderitaan yang kian bertambah dan duka yang kian mendalam. Ternyata tidak mampu melembutkan hati-hati seluruh kaum muslim di dunia bahkan pemimpin dari negara-negara kaum muslim pun menutup mata padahal seluruh negara di dunia dengan nyata-nyata melihat betapa besarnya persoalan yang dihadapi G4za.
Negara-negara muslim hanya bisa mengecam tanpa aksi. Hanya bisa membiarkan rakyatnya mengirimkan bantuan logistik tanpa menyadari kebutuhan pokok G4za yang sebenarnya. Di samping itu, hadirnya desain jahat para penganut kapitalisme sekuler untuk meletakkan jiwa nasionalisme pada diri setiap individu di negara-negara muslim. Di mana nasionalisme adalah jiwa yang sangat peduli dan mencintai hanya pada negaranya sendiri saja. Hal ini juga menjadikan masyarakat hanya akan membela negara sendiri apabila ada yang menyerang.
Nasionalisme menjadikan negara muslim kehilangan rasa empati dan tolong menolong kepada negara yang mengalami kesulitan sehingga wajar apabila tidak ada negara yang menolong G4za saat ini. Hal ini juga alamiah, mengingat nasionalisme hanyalah bagian cabang dari kapitalisme sekuler yang memisahkan segala urusan individu kepada agama, begitu juga urusan internasional.
Dari hal ini menguatkan pendapat bahwa dalam sistem ini tidak ada yang akan bisa membantu G4za meskipun rakyat dari setiap negara akan selalu memberikan bantuan kemanusiaan dengan logistik. Akan tetapi, tetap saja hal itu bukanlah kebutuhan utamanya. Mengapa demikian? Karena yang dilawan G4za bukan kelaparan akibat alami, tetapi kelaparan karena keadaan yang diciptakan oleh Zion*s Yahudi. Maka harusnya untuk membantu G4za hendaknya melalui bantuan pasukan untuk melawan negara Zion*s.
Jihad Menjadi Solusi
Sadarilah bahwa masalah yang dihadapi G4za bukan masalah individu yang solusinya bisa saja melalui individu. Akan tetapi, masalahnya adalah antarnegara sehingga solusinya hanya bisa dengan negara lawan negara. Terutama Zion*s Yahudi yang selalu ingkar terhadap kesepakatan, maka jalan satu-satunya hanyalah jihad fisabilillah.
Namun, pemimpin saat ini tidak ada yang melakukannya, mengingat semua terikat dengan nasionalisme yang diciptakan oleh sistem manusia yaitu demokrasi. Alhasil, negara lain menganggap tidak berhak untuk campur tangan karena jika ikut campur, otomatis akan menjadi korban selanjutnya. Jika adanya persatuan seluruh kaum muslim di dunia, pasti Zion*s Yahudi juga tidak akan berani untuk menyakiti umat Islam P4lestina.
Untuk menyatukan kaum muslim hendaklah ada kesatuan hakiki yang dibangun dalam bingkai konstitusi, yakni negara Khil4fah Islamiah. Sebuah negara yang menerapkan Islam secara totalitas, tanpa terpengaruh oleh zaman, tetapi zaman yang harus menyesuaikan untuk sesuai dengan pengaturannya karena di dalam Islam, tidak boleh dan tidak akan diizinkan untuk menggunakan hukum selain daripada Islam sebagaimana firman-nya Allah Swt. bahwasanya :
Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?” (QS. Al-Maidah: 50)
Perlu disadari bahwa bagi kaum muslim sangat wajib untuk menerapkan Islam sebagai sistem tatanan kehidupan individu, masyarakat bahkan tatanan negara. Kemudian hanya dengan Islam juga masalah G4za akan teratasi. Tentu saja melalui jihad fisabilillah, jihad yang dilakukan atas nama Allah. Alhasil, cara-cara yang dilakukan akan sesuai dengan pengaturan Allah Swt. pula. Dengan begitu semua tidak akan merasa teraniaya apalagi dizalimi karena perang dalam Islam ada cara-caranya dan itu sangat makruf.
Di mana dalam berperang, tidak boleh membunuh warga yang tidak ikut berperang seperti anak-anak, perempuan yang tidak ikut berperang dan laki-laki yang sudah tua renta dan tidak mampu untuk ikut berperang. Kemudian lokasi peperangan diadakan di tempat yang lapang dan jauh dari jangkauan permukiman warga sehingga tidak akan terjadi keburukan terhadap wilayah lain atau pun kerusakan fasilitas.
Khatimah
Sungguh luar biasa pengaturan Islam dalam menyelesaikan masalah G4za. Oleh sebab itu, makin darurat umat sangat membutuhkan aturan Islam dan sangat penting untuk segera menegakkannya. Hendaklah pengemban dakwah makin getol dalam menyuarakan kebenaran atas Islam, jangan ragu apalagi bimbang karena hal itu hanya akan makin memperlambat tegaknya Khil4fah dan jika waktu yang dibutuhkan masih sangat panjang, maka bab penderitaan G4za tidak akan pernah memiliki ending yang diharapkan, yakni merdeka. Wallahualam bissawab. [GSM/MKC]


