Alt Title

Bebaskan G4za dengan Jihad dan Khil4fah

Bebaskan G4za dengan Jihad dan Khil4fah



 

Kewajiban tersebut bisa terlaksana jika umat bersatu dalam satu komando kepemimpinan

yakni aktivitas jihad fisabilillah dalam komando seorang khalifah


______________________


Penulis Sunarti

Kontributor Media Kuntum Cahaya 


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Persoalan G4za masih terus berlanjut. Kecaman terus disuarakan oleh berbagai pihak di seluruh dunia. Seperti Kementerian Luar Negeri Turki yang mengecam para Zion*s bahwa perbuatan mereka adalah bagian dari genosida yang menjadi ancaman serius bagi perdamain dunia.


Tak ketinggalan Keir Starmer sebagai Perdana Menteri Inggris, begitu juga Penny Wong Menteri Luar Negeri Australia, dan Cina yang sama-sama menunjukkan kecamannya terhadap kebiadaban Zionis Yahudi. (8-8-2025)


Meski kecaman demi kecaman tengah digaungkan, tetap saja tak membuahkan hasil untuk warga Palestina. Terlebih setelah putusan solusi dua negara, dianggap sebagai jawaban atas persoalan G4za yang disetujui oleh beberapa negara termasuk Indonesia. (Kumparannews.com, 10-07-2025)


Narasi dan Propaganda Zion*s Yahudi


Kecaman dunia atas tindakan Zion*s terhadap warga G4za menuntut mereka agar bertindak lebih cepat. Semua itu dilakukan demi meraih simpati dunia padahal negeri-negeri muslim sudah sangat paham bagaimana watak para penjajah tersebut. Mereka sangat munafik hingga pernyataan tak ingin mengambil alih G4za dari penguasaan H4mas disampaikan demi sebuah pencitraan.


Pernyataan tersebut hanya narasi demi membela diri. Mereka berlagak layaknya korban akibat serangan 7 Oktober 2023 lalu padahal dari dulu hingga kini mereka aktor utama dibalik penderitaan warga G4za.


Bukan hanya itu, pelaparan sistematis di Jalur G4za juga disangkal oleh Zion*s. Seolah dunia khususnya kaum muslim akan percaya padahal mereka yang melakukan blokade total atas bantuan kemanusiaan sejak awal Maret 2025. Hal ini telah disampaikan oleh Lembaga Internasional.  


Kejahatan lainnya adalah mengaburkan fakta, bahkan membenarkan kebijakan distribusi bantuan melalui GHF yang kontroversial. GHF merupakan perangkat maut yang didesain oleh Amerika Serikat dan Zion*s Yahudi untuk menghancurkan penduduk G4za.


Di mana jutaan warga yang tersebar luas hanya memiliki empat titik distribusi yang berakibat pada kepanikan, kepadatan, dan kekerasan. Parahnya, demi mendapatkan bantuan masyarakat sipil yang kelaparan terpaksa menempuh perjalanan berbahaya dengan melintasi zona militer aktif.


Demikian narasi dan propaganda yang disebarkan oleh Zion*s juga negara penyokongnya seperti Amerika Serikat. Fakta yang menimpa G4za adalah pembantaian, krisis kemanusiaan, kelaparan, penjajahan, dan pendudukan atas tanah milik umat Islam P4lestina. Beraneka kecaman, kutukan, upaya diplomasi di berbagai forum diskusi internasional, kenyataannya tak mampu menundukkan kebengisan Zion*s.


Solusi dua negara tak berarti apa-apa terhadap warga G4za sebab sama saja melegalisasi perampokan tanah atas kaum muslim dan sukarela menyerahkan P4lestina kepada Zion*s Yahudi. Inilah cita-cita mereka, semakin memperluas pendudukannya atas wilayah P4lestina. Hingga kini hanya G4za yang tidak berhasil diduduki.


Sebelum tahun 1948 sejarah telah membuktikan bahwa Zion*s bukan pemilik tanah P4lestina dan tidak punya hak atas tanah tersebut. Mereka hanya entitas yang numpang hidup disaat tak satu pun negara yang mau menerima mereka.


Namun, pertolongan tersebut kini bagaikan air susu dibalas air tuba karena mereka mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Atas dukungan tersebut Zion*s dengan congkak mengklaim tanah P4lestina, menjajah secara brutal, dan berani melakukan pengusiran kepada penduduk asli di sana.


Jihad dan Khil4fah Solusinya


Dibutuhkan hanya kekuatan militer untuk melawan para penjajah. Tentu dengan sarana dan fasilitas yang memadai hingga para Zion*s takluk dan menyerah. Inilah solusi yang tepat untuk mengakhiri penjajahan atas persoalan P4lestina. Sebagaimana firman Allah Swt.,


”Dan persiapkan dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan kuda yang dapatmenggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahui, tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah, niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu, dan kamu tidak akan dizalimi/dirugikan.” (QS.Al- Anfal: 60)


Rasulullah saw. dalam tafsir Jalalain menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kekuatan adalah ar-ramyu atau pasukan pemanah. Saat ini dimaknai sebagai kekuatan pasukan (tentara), serta persenjataan yang dapat membuat musuh takut dan gentar. Hal itu menjadi kewajiban dan tanggung jawab kaum muslim. 


Kewajiban tersebut bisa terlaksana jika umat bersatu dalam satu komando kepemimpinan, yakni aktivitas jihad fisabilillah dalam komando seorang khalifah. Untuk itu, umat harus memiliki kesamaan pemikiran, perasaan, dan aturan yang hendak diterapkan agar dapat mewujudkan hadirnya perisai umat (Khil4fah) dan jihad fisabilillah. 


Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Allah Swt. menyatakan kecintaan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Apabila mereka bersatu menghadapi musuh-musuh di medan pertempuran, mereka berperan di jalan Allah melawan orang-orang kafir terhadap Allah agar kalimat Allah-lah yang tertinggi dan Agama-Nyalah yang menang berada di atas agama-agama lainnya.


Rasulullah saw. bersabda : ”Sungguh (sebagian) mukmin kepada (sebagian) mukmin lainnya seperti bangunan yang menguatkan sebagian dengan sebagian lainnya. Dan Beliau menyilangkan jari- jarinya. (HR. Bukhari dan Muslim)


Inilah pentingnya persatuan umat. Umat harus terus berjuang bersama kelompok dakwah ideologis yang mengikuti thariqah (metode) dakwah Rasulullah saw. dengan keteguhan, kesabaran, keikhlasan terhadap metode dakwah ini, berharap pertolongan Allah makin dekat, dan Palestina segera dibebaskan dengan kemerdekaan hakiki. Wallahualam. Bebaskan G4za dengan jihad dan Khil4fah. Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]