Pendudukan Gaza Sudah Berlangsung Sejak Lama, Bebaskan Segera!
OpiniHanya dengan Islam solusi hakiki akan terwujud
Jihad fii sabilillah di bawah komando khalifah adalah jalan syar’i untuk membebaskan P4lestina
_______________________
Penulis Fatimah Al Fihri
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Pendudukan Isra*l atas P4lestina bukanlah isu baru. Selama lebih dari 75 tahun, rakyat P4lestina hidup dalam penindasan, kehilangan tanah, hak, bahkan nyawa. Baru-baru ini pernyataan Perdana Menteri Isra*l Benjamin Netanyahu kembali menuai kecaman global. Ia secara terbuka mengungkapkan rencana untuk melakukan full occupation atau pendudukan penuh atas G4za. (CNBCIndonesia.com, 08-08-2025)
Pernyataan ini seolah menegaskan strategi lama Zion*s yaitu menghapus eksistensi bangsa P4lestina dengan merebut seluruh wilayahnya. Reaksi keras datang dari berbagai pihak. Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam keras langkah Isra*l menyebutnya sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional.
PBB dan sejumlah negara lain turut melayangkan protes, menegaskan bahwa langkah Isra*l hanya akan memperparah penderitaan rakyat G4za yang selama ini hidup di bawah blokade dan bombardir (BBC Indonesia, 2025; Kumparan, 2025). Namun, jika ditelusuri, pernyataan Netanyahu bukanlah hal mengejutkan sebab sejak 1948 agenda Zion*s memang tidak pernah berhenti yaitu memperluas tanah jajahan dengan mengusir, menekan, dan melumpuhkan bangsa P4lestina.
Upaya Penggiringan Opini
Jika kita cermati, opini publik global selalu diwarnai narasi yang berubah-ubah. Di satu sisi, Isra*l kerap melabeli serangan brutalnya sebagai “operasi pertahanan” atau “penumpasan terorisme H4mas.” Namun di sisi lain, fakta di lapangan menunjukkan bahwa G4za justru menjadi sasaran utama perluasan wilayah jajahan Zion*s.
Pernyataan Netanyahu tentang pendudukan penuh hanyalah upaya penggiringan opini, agar seolah-olah selama ini Israel belum benar-benar berniat menguasai G4za padahal blokade total, serangan udara terus menerus, genosida serta penghancuran infrastruktur sipil sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Sayangnya, dunia internasional hanya bisa mengecam tanpa langkah konkret. PBB tidak lebih dari kumpulan forum basa-basi sebab resolusi demi resolusi kerap digagalkan oleh veto negara-negara besar, terutama Amerika Serikat. Akibatnya, penderitaan rakyat P4lestina terus berlanjut, sementara solusi yang ditawarkan hanyalah perundingan, gencatan senjata sementara, atau bantuan kemanusiaan.
Akar masalahnya adalah penjajahan yang sistematis dan berkepanjangan. Penjajahan ini tidak mungkin dihapus hanya dengan kecaman atau bantuan logistik. Penjajahan ini hanya bisa dihentikan dengan mengirimkan tentara untuk melawan Isra*l. Perlu diingat bahwa Israel tidak mengenal bahasa diplomasi, mereka hanya mengenal bahasa pertempuran dengan senjata.
Akar Masalah: Nasionalisme
Pertanyaan yang selalu muncul adalah “mengapa penjajahan ini seakan abadi dan tidak kunjung berakhir?” Salah satu akar permasalahan terletak pada paham nasionalisme. Nasionalisme menjadikan umat Islam terjebak ke dalam batas-batas negara bangsa yang diwariskan kolonial.
P4lestina dianggap hanya urusan rakyat P4lestina, sementara umat di negeri-negeri muslim lain cukup bersimpati dari jauh. Negara-negara Arab bahkan kerap sibuk dengan kepentingan politik domestik atau tawar-menawar diplomasi dengan Barat, alih-alih benar-benar bersatu membela saudara seiman.
Dalam pandangan Islam, persoalan P4lestina bukan sekadar isu nasionalisme yang sempit, melainkan persoalan akidah dan penjajahan atas tanah kaum muslim. Selama umat masih terjebak pada sekat-sekat nasionalisme, penjajah akan mudah melancarkan agresinya. Zion*s memahami hal ini karena itu mereka terus mendorong normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab agar solidaritas umat makin rapuh.
Islam Sebagai Solusi Hakiki
Islam memandang penjajahan sebagai kezaliman yang harus dilawan hingga tuntas. Allah Swt. berfirman agar kaum muslim tidak tunduk kepada penjajah dan tidak rela ditindas. Rasulullah saw. juga mencontohkan bahwa ketika ada bagian dari wilayah Islam diserang, maka kewajiban umat adalah berjihad membela, hingga penjajah terusir. Solusi hakiki untuk membebaskan P4lestina, khususnya G4za, tidak lain adalah jihad fii sabilillah.
Namun, jihad tidak bisa berjalan sempurna tanpa kepemimpinan yang sah dan terpusat. Dalam sejarah Islam, jihad senantiasa dipimpin oleh seorang khalifah, pemimpin tertinggi umat yang mengemban kewajiban menjaga agama dan melindungi kaum muslim. Hanya dengan adanya Khil4fah, kekuatan politik, militer, dan ekonomi umat bisa digerakkan secara total untuk membebaskan P4lestina dari penjajahan Zion*s.
Khil4fah bukan sekadar konsep teoritis, melainkan realitas sejarah yang pernah berlangsung selama berabad-abad. Dalam sistem Khil4fah, umat Islam bersatu tanpa sekat nasionalisme sehingga kekuatan mereka benar-benar diperhitungkan dunia. Ketika satu wilayah umat diserang, maka seluruh kekuatan Khil4fah akan dikerahkan untuk melawan agresi tersebut. Inilah yang tidak dimiliki umat Islam saat ini akibat dominasi sistem nasionalisme buatan kolonial.
Solusi hakiki bagi P4lestina bukanlah menunggu belas kasihan PBB apalagi mengandalkan diplomasi Barat yang nyata-nyata berpihak kepada Isra*l. Solusinya adalah mengembalikan kesadaran umat akan pentingnya persatuan dalam naungan Khil4fah. Melalui Khil4fah, jihad fii sabilillah bisa diwujudkan secara sempurna, dengan komando yang jelas, strategi militer yang terencana, dan tujuan yang pasti mengusir penjajah dari bumi P4lestina.
Pernyataan Netanyahu tentang pendudukan penuh G4za hanyalah bukti bahwa Zion*s tidak pernah berhenti merampas tanah dan hak rakyat P4lestina. Fakta ini seharusnya membuka mata umat bahwa P4lestina telah dijajah selama puluhan tahun dan penjajahan tidak akan pernah berakhir dengan kecaman atau perundingan. Akar masalahnya adalah nasionalisme yang memecah belah umat, membuat mereka lemah dan tidak mampu melawan penjajah secara kolektif.
Hanya dengan Islam, solusi hakiki akan terwujud. Jihad fii sabilillah di bawah komando khalifah adalah jalan syar’i untuk membebaskan P4lestina. Kewajiban umat hari ini adalah berjuang mewujudkan Khil4fah, dengan melakukan dakwah berjamaah bersama jamaah dakwah ideologis.
Inilah satu-satunya jalan yang akan benar-benar menghentikan penderitaan G4za dan membebaskan P4lestina secara total. Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]