Bullying Terus Terjadi Apa Solusinya?
OpiniHanya sistem Islam yang mampu memperbaiki sistem pendidikan
dan melindungi anak-anak generasi dari perilaku bullying
_______________________
Penulis Rismawati Aisyacheng
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Bullying adalah perilaku agresif atau kejam yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain. Dengan tujuan untuk mengintimidasi, merendahkan, atau menyakiti korban secara fisik, verbal, atau emosional. Adapun bullying dapat terjadi di berbagai tempat, seperti sekolah, tempat kerja, bahkan di media sosial seseorang.
Mirisnya lagi, perilaku bullying dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental dan fisik korban, seperti depresi atau stres, muncul kecemasan atau ketakutan yang berlebihan, juga penurunan harga diri. Walaupun begitu besar bahaya atau dampak yang di timbulkan dari perilaku bullying ini, tetap saja tak menyurutkan niat orang lain untuk tidak melakukan kejahatan bullying.
Sebagaimana yang baru-baru ini terjadi di daerah Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, sebuah video pembullyan pada anak sekolah MTsN viral, diduga kejadian tersebut terjadi di RTH (Ruang Terbuka Hijau) di Ibu Kota Kabupaten Bombana. Dalam rekaman tersebut, terlihat satu siswi yang di duga berasal dari sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Bombana, siswi itu terkapar di tanah dalam kondisi tak sadarkan diri.
Di duga anak tersebut telah di pukul oleh teman sebayanya. Adapun unggahan video tersebut di duga di rekam oleh seorang siswa bernama Alya yang katanya juga berasal dari MTsN 2 Bombana, kemudian di posting lewat akun facebook atas nama Nurhayati. Mirisnya, dalam video tersebut terlihat sekelompok siswi yang mengelilingi korban namun tak satu pun tindakan pencegahan dari pihak dewasa. (infobombana.id, 09-06-2025)
Ketua DPRD Kabupaten Bombana Iskandar SP turut serta berkomentar keras terhadap kasus bullying tersebut. Beliau menyesalkan terjadinya kekerasan di dunia pendidikan. Terlebih para siswi berada di institusi yang mengusung nilai-nilai keagamaan seperti MTsN. Beliau menekankan pentingnya tindakan yang cepat dari pihak sekolah dan pemerintah. Ia menyuarakan supaya semua pihak yang terlibat segera dipanggil dan diperiksa. Kemudian diberikan sanksi tegas demi menegakkan wibawa pendidikan dan melindungi korban.
Sungguh miris, menyaksikan siswa-siswi hari ini yang memiliki mental penjahat, seperti suka membully teman-teman mereka sendiri padahal seharusnya teman itu merangkul bukan memukul atau membully secara fisik dan nonfisik. Oleh karena itu, dari fakta yang kita dapatkan hari ini banyak siswa sering terlibat kasus bullying menjadi bukti rusaknya sistem pendidikan karakter dan akidah anak saat ini.
Betapa tidak, pendidikan dikenal sebagai wadah yang harusnya mampu membentuk generasi muda menjadi pribadi yang baik budi pekertinya dan baik dalam berperilakunya. Namun, kini justru menjadi sebaliknya banyak yang terjebak dalam perilaku-perilaku buruk, suka membangkang kepada gurunya, orang tuanya, suka tawuran dengan sekolah lain bahkan sering melakukan bullying terhadap teman sekolah sendiri dengan alasan yang kadang menggelikan seperti membully teman karena cowok atau tidak mau kalah bersaing dalam style oleh teman yang ia bully.
Selain itu, kapitalisme juga menjadi pendukung rusaknya pendidikan karakter dan akidah pada generasi muda. Di mana, kapitalisme memisahkan agama dari kehidupan manusia yang akhirnya membuat anak-anak jauh dari pendidikan agama. Adapun pendidikan agama yang diselipkan dalam sistem pendidikan hari ini hanya mengajarkan seputar ilmu agama yang umum dan sebagian saja seperti salat, puasa, dan lainnya.
Ilmu-ilmu yang sedikit itu tidak mampu membentuk karakter anak menjadi baik. Apalagi kapitalisme justru mengajarkan tentang kebebasan berekspresi yang mana akhirnya terbentuk pemahaman mereka yang bebas.
Berbeda halnya dalam sistem Islam yang menyediakan wadah pendidikan kafah atau menyeluruh. Selain itu, anak-anak bukan hanya diberi teori semata, tetapi betul-betul dididik dan dibentuk karakternya menjadi taat pada Allah. Mereka juga akan dipahamkan bahwa perilaku-perilaku buruk adalah perilaku yang dibenci oleh Allah serta jika dilakukan akan dapat balasan di dunia dan akhirat.
Dalam sistem Islam, bukan hanya anak-anak yang akan dibentuk karakternya menjadi islami, tetapi para pendidik juga orang tua mereka sehingga mereka akan terus terkontrol dan terjaga dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah seperti bullying. Karena bullying adalah perbuatan buruk dan pelakunya akan dikenakan dosa di sisi Allah.
Sebagai firman-Nya dalam surah Al-Ahzab ayat 58 yang artinya: “Dan sesungguhnya orang-orang yang menyakiti mukminin dan mukminat, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, sungguh, mereka telah menanggung kebohongan dan dosa yang nyata."
Dari ayat di atas, kita bisa melihat bahwa Allah telah memberi peringatan berdosalah bagi orang-orang yang menyakiti saudara seakidahnya tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat. Bullying kadang kala terjadi bukan karena ada kesalahan korban, tetapi memang kenakalan remaja masa kini telah terbentuk dalam kapitalisme yang memberi mereka kebebasan dalam berekspresi.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki sistem pendidikan yang telah merusak watak sebagian generasi wajib hukumnya kita kembali pada hukum syariat Islam. Sebaik-baik hukum penentu dari setiap permasalahan umat masa kini hanya hukum syariat Islam yang dibuat oleh Sang Pencipta Alam Semesta dan seisinya.
Selain itu, hanya sistem Islam yang mampu memperbaiki sistem pendidikan dan melindungi generasi dari perilaku bullying. Wallahualam bissawab. [Dara/MKC]