Krisis Gaza Bangkitkan Kesadaran Umat untuk Bersatu
OpiniPeperangan di Gaz* membuat umat Islam makin sadar
akan urgensi persatuan untuk menyelamatkan negeri-negeri muslim
_________________________
Penulis Ummu Aidzul
Tim Media Kuntum Cahaya dan Tenaga Pendidik
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Menyaksikan berita Gaz* ibarat menyaksikan film perang yang tiada akhir. Namun sayangnya, ini bukan drama, melainkan kisah nyata genosida yang belum berakhir.
Penjahat utama adalah tentara Isra*l dengan babak baru menunjukkan kelicikannya dengan mengingkari perjanjian gencatan senjata. Kini episode kekejian dan kekejaman mereka makin menjadi dengan beredarnya video rakyat Pal*stina yang diledakkan dengan rudal hingga akhirnya terlihat tubuh-tubuh yang terlempar ke udara.
Kemudian jurnalis hingga tenaga medis yang menjadi incaran perang. Mereka bahkan tidak mengizinkan adanya pertolongan medis. Buktinya rumah sakit yang terakhir beroperasi pun kini telah hancur. Tiada hati nurani, tentara Isra*l melakukan semua tindakan kejam tersebut sambil tertawa tanpa ada rasa belas kasihan.
Kondisi tragis ini memunculkan kemarahan dan reaksi keras dari umat Islam yang menginginkan kekejaman ini segera berakhir. Maka bergolaklah dukungan bagi negara Pal*stina. Tidak hanya negeri-negeri muslim, masyarakat dunia melakukan aksi damai menyerukan hentikan genosida di Pal*stina. Gaung teriakan hentikan genosida Pal*stina terus bergema di Amerika, Inggris, Perancis, Korea, juga di Indonesia.
Di Istanbul Turki digelar sebuah konferensi oleh koalisi Global yang mendukung pembebasan Al-Quds dan Pal*stina. Merupakan bagian dari konferensi tahunan pelopor ke-14 yang diadakan setiap tahunnya. Diikuti oleh peserta dari 60 negara dengan berbagai latar profesi mulai dari intelektual, puluhan tokoh nasional, media, sosial, budaya serikat pekerja dan pemuda. Mengusung tema "Kemenangan Gaz* adalah Tanggung Jawab Umat" pada Sabtu, 26 April 2025.
Tidak hanya itu, konferensi juga diikuti tokoh perlawanan, ulama, tahanan yang telah dibebaskan, pimpinan penggerak rakyat. Acara yang digelar selama dua hari berisi lokakarya, serangkaian video, pameran seni budaya dan karya intelektual yang mengingatkan tentang penderitaan anak-anak, rakyat Gaz* serta jasa jurnalis dan profesional media. Bertujuan untuk menyampaikan tujuan mulia permasalahan Pal*stina dan umat Islam. (sindonews.com, 28-04-2025)
Serukan Jihad
Ketenangan yang dinanti rakyat Pal*stina melalui gencatan senjata ternyata hanya berlangsung singkat. Dunia tertipu mengira kedamaian itu akan terwujud. Nyatanya tentara Isra*l bahkan telah melanggar melalui pembatasan kunjungan umat Islam ke masjid Al-Quds saat bulan Ramadan tiba. Yang membuat tambah sakit hati adalah serangan bom yang terjadi saat umat Islam merayakan Idul Fitri. Mereka seolah tidak memberikan sedikit saja kebahagiaan untuk rakyat Pal*stina.
Kondisi perang yang terus terjadi ini memunculkan seruan jihad dari persatuan Ulama Muslim Internasional atau IUMS. Hampir seluruh ulama dunia menyerukan agar para pemimpin muslim mengirimkan tentara mereka ke Pal*stina untuk membalas Isra*l. Berikut fatwa dari IUMS, di antaranya wajib berjihad melawan Zion*s bagi negara muslim dan membantu perjuangan Pal*stina melalui militer, ekonomi, politik. Dilarang melakukan kerja sama dengan negara yang memusuhi umat Islam, melanjutkan boikot, dan menyerukan persatuan umat Islam di seluruh dunia.
Anehnya seperti minim empati, beberapa negara Arab justru berangkulan dan melakukan hubungan diplomatik dengan negara Isra*l. Mereka bergandeng tangan dengan penjajah layaknya tokoh pembantu antagonis dalam suatu drama. Mereka justru mendukung kejahatan perang ini meski katanya mengecam penyerangan Isra*l ke Pal*stina. Namun, masih memberikan supply minyak atau menjalin kerja sama dagang. Itu berarti dukungan kepada Pal*stina itu hanyalah suatu kepalsuan, seperti bermuka dua.
Kondisi ini sebagai akibat dari runtuhnya Khil4fah yang terakhir di Turki. Umat Islam terpecah menjadi lebih dari 50 negara akibat sekat nasionalisme. Sibuk mengurusi urusan negaranya masing-masing dan tidak lagi merasa sebagai satu umat padahal umat Islam adalah umat yang satu sebagaimana firman Allah Swt.,
"Sesungguhnya umat kamu ini adalah umat yang satu, dan aku adalah Tuhanmu, oleh sebab itu maka hendaklah kamu menyembah aku." (QS Al-Anbiya: 92)
Wajib Wujudkan Persatuan Umat
Di sisi lain, peperangan di Gaz* membuat umat Islam makin sadar akan urgensi persatuan untuk menyelamatkan negeri-negeri muslim dari musuh yang senantiasa mengancam ketenteraman umat.
Aksi bela Pal*stina dan konferensi-konferensi menyangkut Gaz* banyak diselenggarakan dengan tujuan menyampaikan bahwa solusi mengakhiri perang ini hanya dengan jihad dan Khil4fah.
Negara Barat menyadari kondisi ini membuka pintu yang lebih lebar bagi arus kesadaran umat akan kewajiban dan urgensi Khil4fah. Ini menjadikan semua upaya yang sudah dilakukan untuk menghadangnya menjadi sia-sia. Krisis Gaz* menjadi lonceng kematian bagi peradaban Barat dan pertanda terbitnya Khil4fah.
Meski tegaknya Khil4fah merupakan suatu hal yang pasti terwujud, namun seyogyanya pengemban dakwah makin masif menggencarkan dakwah Khil4fah kepada semua kalangan hingga terwujud opini umum di tengah masyarakat tentangnya.
Dakwah ini wajib mengikuti metode dakwah Rasulullah yang target utamanya melalui thariqah umat yakni penyadaran berbasis akidah hingga terbentuk dukungan kuat dari umat yang akan mendorong perubahan mendasar berupa dibaiatnya seorang khalifah bagi seluruh umat Islam.
Khalifah ini yang akan mempersatukan umat muslim di seluruh dunia dan menjadi Amirul Jihad untuk membebaskan Pal*stina. Karena dia adalah junnah atau perisai bagi umat sebagaimana sabda Rasulullah saw.,
"Sesungguhnya imam (Khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya." (HR. Mutafaq 'alaih)
Wallahualam bissawab. [GSM/MKC]