Alt Title

Green Roof dan Cool Roof, Solusikah bagi Rakyat?

Green Roof dan Cool Roof, Solusikah bagi Rakyat?

 


Rendahnya tingkat kepedulian pemerintah 

terhadap masyarakat dalam memenuhi kebutuhan primernya 

_________________________


Penulis Anita Rahayu

Kontibutor Media Kuntum Cahaya


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - BMI Indonesia atau yang juga dikenal dengan PT. Monier dikabarkan telah meluncurkan sebuah produk baru yakni Green Roof dan Cool Roof pada acara BCI Equinox 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, pada Jumat (15/11/2024) lalu.


Hal ini merupakan sebuah bentuk kepedulian pada pemanasan global yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Managing Director dari BMI Indonesia Susanto mengatakan bahwa suhu bumi di tahun 2024 meningkat 1 derajat celcius dibandingkan suhu bumi di tahun 2023, peningkatan ini juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya.


Green Roof sendiri selain sebagai atap, juga dapat mengurangi polusi dan mempercantik atap hunian. Menurut penelitian green roof dapat menurunkan suhu hingga 5 derajat celcius.


Konsep green roof yang mengusung konsep atap yang dapat ditanami mengusung 4 lapisan tersendiri yang bersifat waterproof sehingga akar tidak menembus dak rumah. Lapisan pertama bernama BMI canopia filter atau filter pertama penyaringan, yang kedua ialah BMI canopia drainage board sebagai penampung air bagi tanaman. Produk ketiga yakni BMI canopia protection fleece penyaringan ketiga bagi air dan akar. Sedangkan yang keempat BMI waterproofing system yang akan menjaga dak dari air dan akar. 


Selanjutnya produk kedua dari PT. Monier ialah cool roof yang dikatakan mampu mengurangi suhu panas hinggal 10 derajat celcius. Dengan konsep yang memiliki 3 produk tersendiri, yakni atap beton monier yang dapat mengurangi panas dengan merefleksi sinar matahari, ventilasi atap yang mengurangi panas dengan mensirkulasi udara, dan monier radenshield yang mengurangi panas dengan insulatornya.


Susanto mengatakan pihaknya mematok harga produk cool roof dengan kisaran Rp200.000- Rp300.000 per meter persegi dan untuk produk green roof yang memiliki 4 lapisan dengan harga Rp500.000- Rp600.000 per meter persegi.(ekonomi.bisnis.com, 16-11-2024)


Filosofi Rumah


Hunian yang nyaman, sejuk, dan indah merupakan impian setiap orang. Bagaimana tidak hunian atau rumah sendiri merupakan salah satu tempat beraktifitas manusia. Rumah adalah tempat di mana manusia akan beribadah, beristirahat, membina keluarga, mendidik generasi, dan bersosialisasi dalam silaturahmi, dan masih banyak lagi.


Rumah juga menjadi pusat aktivitas setiap individu. Menjadi tempat ternyaman setelah aktivitasnya yang beragam di luar rumah. Kata pulang, merupakan kata yang bermakna tersendiri di dalam hati, yang langsung tertuju pada sebuah tempat bernama rumah itu sendiri. 


Apakah Green Roof dan Cool Roof Adalah Solusi?


Dilihat dari kondisi nyata masyarakat Indonesia, jangankan rumah dengan atap yang dapat menurunkan suhu panas di dalam rumah keadaannya rumah seadanya. Sekadar tempat merebahkan badan dari penatnya setelah aktifitas bekerja.


Rumah masih menjadi mimpi bagi jutaan masyarakat Indonesia. Bukan hal baru, di Indonesia sendiri masih terlalu banyak rakyat yang tak dapat mendambakan kata pulang, sebab tak memiliki hunian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2024, sebanyak 9,9 juta masyarakat Indonesia belum memiliki rumah. (metrotvnews.com, 31-05-2024)


Penyebab Memiliki Rumah


Sulitnya masyarakat Indonesia belum memiliki rumah bukan tanpa alasan. Selain minimnya  penyediaan tanah dan perumahan, daya beli akibat harga tanah yang semakin naik juga menjadi faktor utama. Rumah menjadi semakin sulit dimiliki dilihat dari jumlah rakyat terkategori miskin di Indonesia yang masih di atas 25 juta orang.


Permasalahan pelik Indonesia sendiri masih terlalu beragam. Karut marutnya sistem ekonomi serta rendahnya tingkat kepedulian pemerintah terhadap masyarakat dalam memenuhi kebutuhan primernya saja, masih amat jauh dari kata peduli. Padahal tugas utama pemerintah seharusnya adalah mengurusi rakyatnya, yang masih terlalu jauh dari kata sejahtera. Rakyat dipaksa memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri secara pribadi.


Saat ini, rakyat yang mayoritas beragama muslim dan masih berharap pada sistem demokrasi seharusnya mulai sadar dan mempelajari agamanya. Islam telah lebih dulu memiliki solusi dalam penyediaan rumah bagi rakyat. Dalam pandangan Islam, rumah adalah kebutuhan primer yang wajib terpenuhi. 


Solusi Islam


Islam memiliki sistem tersendiri yang unik dalam memenuhi kebutuhan primer, sekunder maupun tersier bagi warga negaranya. Mekanisme pemenuhan kebutuhan dalam hal ini pemenuhan kebutuhan rumah ialah dengan melalui 3 tahapan: 


Pertama, Islam akan memerintahkan laki-laki (yang mampu) untuk bekerja, agar dapat memenuhi kebutuhan primernya. Negara wajib memfasilitasi dengan membuka seluas-luasnya lapangan pekerjaan, memberikan lahan, peralatan serta modal sehingga dapat memenuhi kebutuhan primer, sekunder bahkan tersier rakyatnya.


Kedua, apabila pekerjaan tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhannya, maka keluarga, ahli waris dan kerabat memiliki kewajiban untuk memenuhinya sebagaimana aturan/hukum Islam dalam menyantuni makanan dan pakaian.


Hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam yang diriwayatkan Nasa'i: "Mulailah memberi nafkah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu, ibumu, ayahmu, saudara laki-lakimu, saudara perempuanmu dan kemudian kerabatmu yang jauh."


Ketiga, apabila tahapan 1 dan 2 juga tidak mampu memenuhi kebutuhan rakyat, maka kewajiban pemenuhan kebutuhan tersebut akan ditanggung oleh negara. Dengan menyediakan rumah dari harta kepemilikan negara atau harta kepemilikan umum.


Maka khalifah bisa menjual secara tunai maupun kredit dengan harga yang terjangkau, menyewakan, meminjamkan atau bahkan menghibahkan rumah kepada rakyat yang membutuhkannya sehingga tidak ada rakyat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya atau tidak memiliki rumah.


Begitulah sistem Islam mengatur seluruh kebutuhan rakyat dengan sangat rinci. Khalifah sebagai raa'in atau pengurus rakyat akan senantiasa bertanggung jawab terhadap kehidupan rakyatnya sebab khalifah memimpin dengan landasan ketakwaan kepada Allah semata. Ia akan senantiasa khawatir apabila terdapat rakyat yang kesulitan di bawah kepemimpinannya, dan pemimpin akan bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya.


Sebagaimana hadis Rasulullah shallahu alaihi wasallam: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya."(HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Islam menjadi agama yang diturunkan secara sempurna, mengatur seluruh tata kehidupan manusia. Mulai dari sistem pendidikan, sosial, ekonomi, bahkan pemerintahan dengan landasan ketakwaan. Kaum muslim wajib mempelajari Islam sebagai mabda sehingga tergambar di dalam benak mereka bahwa Islam adalah solusi tuntas berbagai problematik kehidupan yang sejatinya memberikan ketenteraman, kenyamanan, serta kebahagiaan bagi orang-orang yang mau menerapkannya. 


Sebab Islam hanya bisa tergambar apabila telah diterapkan secara menyeluruh sebagai sebuah mabda/ideologi. Wallahualam bissawab. [SM/MKC]