Islam Berantas Predator Anak dengan Tuntas
Opini
Para predator anak dan kejahatannya bisa diberantas
tidak lain hanya dengan kembali pada sistem yang benar yang datang dari Allah Swt.
_________________________
Penulis Dewi Jafar Sidik
Tim Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Miris, peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan anak marak terjadi di kehidupan saat ini. Para predator anak berkeliaran siap mencari mangsa. Rasa aman dalam kehidupan anak makin menghilang seiring dengan banyaknya korban rudapaksa dan pembunuhan yang terus berjatuhan.
Dilansir dari Kompas.com, 17/11/2024. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi mengecam tindakan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak berinisial DCN (7) di Banyuwangi, Jawa Timur. Dia memastikan bahwa Kementerian PPPA akan mengawal proses hukum kasus tersebut, sekaligus memberikan pendampingan terhadap keluarga korban.
Kasus tersebut menyita perhatian publik dan kecaman pun datang. Menteri PPPA pun turut mengecam dan pihaknya akan mengawal proses hukum kasus ini. Tindakan tersebut perlu didukung dan diapresiasi, dengan harapan proses hukum berjalan lancar dan tuntas sampai keluarga korban mendapat keadilan dan pelaku dihukum sesuai kejahatannya.
Kasus kekerasan seksual di Banyuwangi merupakan salah satu dari sekian kasus yang terungkap, sementara di beberapa daerah masih banyak peristiwa serupa yang terjadi. Korbannya tidak hanya anak perempuan tapi anak laki-laki pun turut menjadi korban. Mirisnya, ada beberapa pelaku yang merupakan orang terdekat korban dan terjadi dalam rumah tangga.
Kehidupan Anak Terancam
Jika kita teliti peristiwa memilukan ini, jelas menjadikan kehidupan anak makin terancam. Keluarga yang diharapkan bisa melindungi dan menjaga mereka, justru dalam kehidupan saat ini ada yang menjadi predator anak dan tidak jarang sang predator sampai tega menghilangkan nyawa korban.
Tidak hanya keluarga, masyarakat pun saat ini tidak bisa sepenuhnya memberikan jaminan rasa aman pada anak. Kepedulian terhadap sesama mulai terkikis, lama kelamaan tergantikan oleh sikap individualis yang menghilangkan kepekaan terhadap anggota masyarakat yang lain.
Terlebih negara sebagai pengambil kebijakan. Pengaturan kehidupan masyarakat saat ini diatur oleh sistem buatan manusia. Para pengambil kebijakan seolah tidak menyadari dengan apa yang mereka tetapkan, kebijakan tidak akan membawa kebaikan terhadap kehidupan rakyat selama aturannya tidak bersumber dari wahyu Allah Swt..
Lihat saja di dunia maya, situs-situs yang tidak bermanfaat bahkan merusak kerap berseliweran. Seperti pornoaksi, pornografi, judol, pinjol, kekerasan, saat ini secara langsung bisa diakses di handphone masing-masing. Hal ini menggambarkan minimnya seleksi tayangan di media.
Akibat dari Penerapan Sistem Kapitalis Sekuler
Kondisi buruk ini tidak terlepas dari penerapan aturan yang mengatur kehidupan manusia saat ini. Termasuk sistem pendidikan yang dijalankannya, kebebasan berperilaku, dan sistem sanksinya yang belum mampu memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan.
Semua ini akibat dari penerapan sistem kapitalis sekuler dalam mengatur kehidupan masyarakat. Sekularisme yang memisahkan agama dengan kehidupan, akibatnya melahirkan individu-individu yang kehilangan nilai kemanusiaan, minim pemahaman agama sehingga dalam menjalani kehidupannya tidak takut dosa dan azab Allah Swt..
Maraknya predator anak membuat semua kalangan masyarakat merasa khawatir dan para predator itu harus segera diberantas agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan. Namun, selama dalam penyelesaiannya mengambil sistem kapitalis sekuler, kondisi ini tidak akan pernah terselesaikan hingga tuntas.
Islam Solusi Hakiki
Maka dari itu untuk memberantas para predator anak dan kejahatannya tidak lain dengan kembali pada sistem yang benar yang datang dari Allah Swt. yang dibawa oleh baginda Nabi Muhammad saw. yakni sistem Islam. Islam mempunyai solusi untuk mencegah dan menghilangkan para predator anak dan kekerasan seksual dengan tuntas, di antaranya:
Pertama, ketakwaan individu.
Untuk membentuk ketakwaan, sistem Islam akan menanamkan akidah Islam sejak dini. Keluarga sebagai pendidik pertama dan utama, harus bisa berperan secara optimal dalam mendidik anak. Begitu juga sekolah akan menerapkan kurikulum berbasis akidah Islam yang akan disampaikan pada anak sejak dini. Alhasil, akan membentuk kepribadian Islam yang akan menjadikan generasi taat dan berakhlak terpuji.
Kedua, peran masyarakat.
Masyarakat akan membudayakan amar makruf nahi mungkar dan akan mencegah terjadinya kejahatan. Masyarakat dalam Islam memiliki pandangan yang sama sesuai hukum syarak dalam menghukumi suatu persoalan. Kekerasan seksual adalah kejahatan yang harus diberantas dengan tuntas sehingga akan tercipta kehidupan yang aman dalam masyarakat.
Ketiga, peran negara.
Negara dalam Islam mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap sesuatu yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Negara akan menciptakan dan menjamin suasana yang aman dan nyaman bagi warganya, dan memisahkan kehidupan antara pria dan wanita supaya tidak terjadi campur baur.
Negara akan mengatur tayangan di media sosial, supaya konten pornografi, pornoaksi tidak beredar di internet dan akan menutup celah apa pun yang dapat memicu terjadinya tindak kekerasan seksual. Ketika ada kekerasan seksual negara akan berada di garda terdepan membela dan melindungi korban, segera menindak pelaku dengan memberi sanksi tegas.
Khatimah
Dengan demikian, ketika negara menerapkan Islam secara menyeluruh kekerasan seksual terhadap anak dapat dicegah. Para predator akan jera karena takut akan sanksi yang diberikan. Rasa aman, tenteram, bahagia, rakyat yang taat, pejabat yang amanah, serta amar makruf nahi mungkar, akan dijamin oleh negara.
Islam juga akan menjamin terpenuhinya seluruh kebutuhan pokok setiap warganya, yakni kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan sehingga para orang tua terutama ibu bisa optimal melindungi anak dari kejahatan para predator, karena waktunya tidak dihabiskan untuk bekerja di luar rumah.
Keamanan hidup akan dirasakan oleh seluruh umat manusia karena sistem Islam membawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Anbiya ayat 107:
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
Wallahualam bissawab. [SJ/MKC]