Urgensi Persatuan Umat Islam
OpiniBegitulah realitas ideologi kapitalisme,
hanya menjadi keuntungan untuk para penguasa dan pengusaha saja
_________________________________________
Penulis Siti Rahmawati
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Serangan pesawat drone terhadap warga Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar menewaskan puluhan orang, termasuk keluarga dan anak-anak.
Warga Rohingya telah lama menjadi korban penganiayaan di Myanmar, negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Pada tahun 2017, lebih dari 730.000 warga Rohingya terpaksa meninggalkan Myanmar setelah tindakan keras militer yang diketahui PBB sebagai genosida.
Pada Kamis, 8 Agustus 2024, Israel menyerang al-Zawayda di tengah jalur Gaza, konflik antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Pada 10 Agustus 2024, ada tiga roket Israel menghantam sekolah di kota Gaza, insiden tersebut merupakan "pembantaian yang mengerikan".
Perang di Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.198 orang, menurut perhitungan kantor berita AFP berdasarkan angka resmi Israel. Sedangkan serangan balasan militer Israel di Gaza telah menewaskan 39.699 orang.
Departemen Luar Negeri menyampaikan Kongres AS telah menyetujui alokasi bantuan terhadap Israel selama aksi genosida ke Palestina. Amerika Serikat akan memberikan bantuan senilai 3,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp55,8 triliun untuk memperkuat persenjataan dan peralatan militer Israel. (Republika.co.id, 11/08/2024)
Kasus di atas hanya sebagian yang terjadi di berbagai negeri kaum muslim, seperti penindasan, pemboikotan, penyiksaan, bahkan sampai pembunuhan untuk melenyapkan eksistensi kaum muslim.
Betapa sedihnya kaum muslim di Palestina dibantai, muslimah Suriah diperkosa dan disakiti, kaum muslim Rohingya diusir dan kita tidak bisa berbuat banyak untuk membantu mereka. Kita hanya bisa melihat di televisi, media sosial, dan menangisi apa yang terjadi.
Alih-alih karena demokrasi yang dibentuk dari pemikiran manusia mempunyai hak asasi manusia untuk bebas berpendapat, bertingkah laku, beragama dan, kebebasan kepemilikan.
Hak asasi manusia inilah yang menjadikan Barat menganggap bahwa mereka boleh semena-mena memperlakukan manusia, terutama kaum muslim yang menjadi agama minoritas di negerinya.
Dalam kehidupannya, Barat memakai paham sekularisme yaitu pemisahan agama dari kehidupan, hingga mereka bebas melakukan apa pun tanpa melihat apa itu dibolehkan dalam agamanya atau tidak, menjadikan mereka berperilaku bebas tanpa ada aturan.
Padahal jelas apa yang dilakukan Barat saat ini bertentangan dengan hak asasi manusia yang selalu digaungkan yaitu kebebasan beragama. Kaum kafir Barat malah menindas umat Islam, melarang untuk beribadah, membakar Al-Qur'an, pelecehan muslimah, pengusiran, dan pembunuhan kaum muslim.
Seharusnya setiap orang bebas beragama dan bebas berperilaku selama tidak melanggar hak-hak orang lain atau mengganggu kepentingan orang lain.
Di sisi lain, negeri-negeri Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis dan wilayah Eropa Utara yang sedikit komunitas muslimnya sangat membenci Islam. Tetapi kasus tersebut dilindungi oleh PBB.
Padahal PBB merupakan kumpulan negara-negara Barat yang terdepan dalam menyuarakan HAM. Begitulah realitas ideologi kapitalisme, hanya menjadi keuntungan untuk para penguasa dan pengusaha saja, yang tidak punya modal, yang tidak punya kekuasaan hanya menjadi minoritas dan harus siap mengalah dan tertindas.
Dari fakta di atas, menegaskan bahwa sesungguhnya posisi politik umat Islam di dunia internasional itu sangat lemah karena ketiadaannya institusi Islam kafah sebagai perisai dalam segala hal bagi seluruh umat Islam.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya Imam/Khalifah adalah perisai (junnah), orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung. Jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah dan berlaku adil, baginya terdapat pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya." (HR. Muslim)
Penegakan institusi Islam kafah tidak bisa instan dalam sekejap mata. Penegakannya butuh keikhlasan, kesungguhan untuk berusaha, seperti yang dicontohkan Rasulullah ketika mendirikannya.
Beliau berdakwah dari Mekah sampai berdirinya di Madinah dengan pengorbanan dan perjuangan terus menerus tanpa mengenal lelah, hingga menjadi seorang pemimpin umat Islam di Madinah.
Kemudian dilanjutkan oleh para khalifah yang memimpin umat Islam kurang lebih selama 1300 tahun. Kejayaan Islam menjadikan negeri yang sejahtera, berwibawa, ditakuti oleh kaum kafir Barat, dan memiliki institusi politik yang kuat sebagai pelindung umat Islam.
Seharusnya umat Islam sekarang bisa menciptakan semangat di seluruh bangsa Arab, hingga bara itu membangkitkan semangat ke seluruh umat Islam seluruh dunia.
Untuk menyebarkan semangat, diperlukan kesadaran berdakwah dalam sebuah organisasi atau partai yaitu gerakan melalui dakwah praktis dan politis yang difokuskan pada aktivitas-aktivitas untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam.
Pembentukan partai ini menjadi urgensi sesuai contoh dakwah Rasulullah dalam rangka menegakkan Daulah Islam. Di mana Daulah Islam berperan sebagai junnah bagi umat Islam yang memberikan kejayaan yang diridai Allah Swt. dengan berpegang teguh pada syariat Islam.
Kemuliaan umat Islam akan terpancar abadi, sehingga kaum kafir Barat tidak semena-mena lagi menghina, menzalimi, menganiaya, mengusir, bahkan membunuh kaum muslim. Mereka akan mendapatkan sanksi yang berat atas perlakuannya kepada umat Islam.
Seperti masa Sultan Abdul Hamid II, selaku khalifah kaum muslim. Pada saat itu pernah marah karena mendengar bahwa pemerintah Prancis akan menyelenggarakan teater yang menampilkan tokoh utama Nabi Muhammad saw..
Seketika itu Sultan langsung memanggil duta besar Prancis, dan akan menghancurkan negara Prancis jika mereka terus melanjutkan pertunjukan tersebut. Tapi tak lama kemudian, Sultan mendapatkan kabar bahwa pemerintah Prancis membatalkan pertunjukannya.
Sungguh berpengaruh besar keberadaan institusi Islam kafah bagi umat Islam, yang memberikan kesejahteraan, keamanan, dan kemuliaan pada kaum muslim dan juga nonmuslim yang mau tunduk pada syariat Islam.
"Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian." (HR. Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan Al-Bazzar)
Wallahualam bissawab. [SJ]