Alt Title

Ibu Cabuli Anak, Tercabutnya Naluri Kasih Sayang

Ibu Cabuli Anak, Tercabutnya Naluri Kasih Sayang

 


Penyebab terjadinya kasus seperti ini adalah tata kehidupan materialistis yang dibentuk oleh sistem kapitalisme

Sehingga, ibu lebih mengejar materi (uang) dan rela mengorbankan anaknya

____________________


Penulis Aini Rahmalia, S.Si

Kontributor Media Kuntum Cahaya


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Negeri ini selalu dihebohkan dengan kasus-kasus viral yang tak masuk akal. Dua kasus yang sama muncul dalam sepekan ini terkait pencabulan seorang ibu terhadap anak kandungnya. Kasus pertama dialami oleh bocah berumur lima tahun yang dicabuli oleh ibu kandungnya sendiri. 


Dilansir dari Kompas.com  (8/6/2024), ibu kandung berinisial R berusia 22 tahun tega mencabuli anak kandungnya sendiri di Tangerang Selatan. Bahkan, sang ibu merekam aksi asusilanya yang saat ini sudah tersebar di jagad maya. Saat ini sang ibu telah di tangkap oleh Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara, anaknya sedang diamankan oleh UPTD PPA di Fasilitas Rumah Aman Tangerang Selatan.


Kasus kedua, dilansir dari Detiknews (8/6/2024), seorang ibu kandung berinisial AK berusia 26 tahun tega melakukan pencabulan terhadap anak kandungnya yang berusia 10 tahun. Tindakan tersebut sengaja direkam dan dikirim ke salah satu akun facebook. Hingga tersebar di jagad maya dan menjadi viral.


Ibu asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan perbuatannya pada Desember 2023 yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam sepekan ini, muncul dua kasus yang sama juga motif yang sama yaitu menerima perintah untuk melakukan tindakan tersebut dari salah satu akun facebook dan dijanjikan akan diberikan sejumlah uang serta pekerjaan. Namun sayangnya, semua itu tidak didapatkan. Justru yang didapatkan adalah ibu menjadi tersangka  tindak asusila dengan anak sendiri yang menjadi korbannya. 


Walau saat ini korban tak mengalami trauma maupun dampak secara psikologis. Namun sebenarnya, dampak tersebut akan tampak ketika sang anak pubertas. Karena, ketika anak masih di bawah umur, anak belum memiliki libido dan anak belum memahami apa yang terjadi pada dirinya. Namun, kejadian tersebut akan teringat kembali ketika sang anak tumbuh dewasa yang akan berdampak pada sikap dan prilakunya.


Kerusakan Moral

Kasus-kasus semacam ini sudah sangat banyak terjadi. Ibu mencabuli anak kandungnya dan pernah terjadi pula ayah kandung mencabuli anaknya. Tak hanya satu, dua, atau tiga kasus, tetapi sudah tak terhitung lagi. Mirisnya, kasus di atas adalah anak yang menjadi korban masih di bawah umur yang membutuhkan hadhonah (perawatan dan pengasuhan) yang penuh. Sehingga, kasus ini merupakan kerusakan moral yang sangat luar bisa.


Ibu yang seharusnya memiliki kasih sayang yang paling dalam justru tega merusak masa depan anaknya dengan tindakan tersebut. Kini ghorizah nau’ yang seharusnya dicurahkan secara penuh dengan memberikan kasih sayang dan pengasuhan yang terbaik sudah tercabut darinya. Ibu yang seharusnya terdepan dalam menjaga dan mendidik anaknya demi masa depan sang anak sudah hilang darinya. Hingga tanpa mempertimbangkan statusnya sebagai seorang ibu, tega malakukan hal tersebut.


Penyebab terjadinya kasus seperti ini adalah tata kehidupan materialistis yang dibentuk oleh sistem kapitalisme. Sehingga, ibu lebih mengejar materi (uang) dan rela mengorbankan anaknya.  Sistem kapitalisme telah membentuk diri menjadi materialistis. Semua hal dilakukan demi mencari keuntungan belaka. Belum lagi himpitan ekonomi yang merata, membuat semua orang berkerja keras demi meningkatkan taraf ekonomi keluarga. Saat ini banyak orang rela melakukan apapun demi mendapatkan uang. Tak lagi memandang  apakah itu halal atau haram? apakah itu berdampak positif atau negarif?


Sistem Islam Melindungi Anak 

Sistem Islam akan melindungi anak melalu jalur orang tua, kerabat, sekolah, masyarakat dan negara. Sistem Islam akan membentuk pola pikir orang dewasa akan tanggung jawabnya sebagai orang tua. Bahwa anak merupakan anugerah yang harus dijaga dan dilindungi serta kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Anak memiliki hak untuk diberikan kasih sayang, pengasuhan dan pendidikan yang terbaik. Sehingga anak akan tumbuh menjadi generasi yang utuh dalam pertumbuhannya.


Sistem Islam akan menjaga kerabat terdekat untuk dapat berinteraksi secara baik dan sesuai dengan hukum Islam. Sehingga, anak akan tumbuh dalam lingkungan dan pribadi yang baik. Sistem Islam juga membangun sekolah-sekolah yang memberikan pendidikan moral dan menanamkan akidah Islam. 


Sehingga, anak akan teredukasi dengan pemahaman-pemahan Islam. Anak akan tumbuh menjadi makhluk yang taat terhadap syariat Islam. Bahkan, sistem Islam akan membuat peraturan dan kontrol negara secara intensif pada generasi. Karena, generasi yang akan melanjutkan estafet pembangun negara di masa depan. Wallahuaallam bissawab. [Dara]