Alt Title

Tidak Hanya Boikot Produknya, Namun Boikot Pula Ideologinya

Tidak Hanya Boikot Produknya, Namun Boikot Pula Ideologinya

 


Umat harus bersatu untuk memperjuangkan kembalinya kehidupan Islam secara kafah dan bersama-sama, dengan bersatunya umat Islam di seluruh dunia

 Barulah kita dapat menolong Muslim Palestina di bawah kepemimpinan Islam

______________________________


Penulis Ermawati

Kontributor Media Kuntum Cahaya dan Pegiat Literasi


KUNTUMCAHAYA.com, OPINI - Di bulan yang penuh ampunan ini, mari kita meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah Swt.. Serta tetap istikamah dalam menolong saudara Palestina, yaitu dengan terus memboikot produk Israel hingga menjadikan Ramadan tanpa produk genosida.


Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) menyebutkan aksi boikot produk terafiliasi Israel memicu perubahan kebiasaan baru bagi konsumen. Muslim Indonesia lebih memilih konsumsi produk lokal. Hal itu berimbas potensi membuka lapangan pekerjaan baru di dalam negeri.


"YKMI justru melihat bahwa seiring boikot, produk-produk nasional mengalami peningkatan penjualan yang signifikan serta membuka lapangan pekerjaan baru," kata Direktur Eksekutif YKMI Ahmad Himawan dalam keterangan tertulis, Minggu (news.detik.com, 17/03/2024)


Palestina adalah tempat yang diberkahi, tempatnya para nabi dan juga kiblat pertama umat Islam. Namun saat ini Palestina sedang berdarah, sedih, kelaparan dan kedinginan bahkan pembunuhan paling brutal sedang terjadi.


Keinginan penjajah Israel untuk menghabiskan etnis Palestina atau genosida secara besar-besaran. Namun dunia seolah tak melihat pembantaian yang sedang terjadi. Negeri-negeri Muslim masih diam tak memberikan pembelaan atas kekejaman Zionis Israel. Sampai kapankah peperangan ini akan berakhir? 


Perang yang terjadi di Palestina dan masih berlangsung sampai saat ini adalah genosida dan telah memakan banyak korban. Bahkan kekejaman Israel masih terus mereka lancarkan di bulan Ramadan.


Dari peperangan ini muncul bagaimana cara agar bisa membantu Palestina untuk menghentikan genosida yang terus dilakukan oleh Israel. Salah satunya dengan cara memboikot produk kurma. Karena di bulan Ramadan, umat Islam selalu mengonsumsi kurma sebagai makanan untuk berbuka puasa.


Pemboikot kurma membuat para pengusaha kurma ketar ketir. Umat Islam harus terus berkomitmen memboikot seluruh produk-produk Israel. Bisa dicari informasinya mengenai produk yang dimiliki Israel di situs-situs berikut ini Boycott, Thewitness, dan Bdnaash.


Komitmen kita terhadap pemboikotan produk Israel sangatlah penting, karena mematikan ekonomi Israel dalam waktu yang panjang. Sehingga Israel tidak mempunyai kekuatan untuk melakukan genosida, karena ekonominya telah dipukul lumpuh. 


Jadi kita sebagai umat Muslim wajib menolong saudara Muslim Palestina dengan cara memboikot produk dan jenis makanan milik Israel. Selain itu, pemboikotan barang ini berdampak positif bagi para UMKM yang ada di dalam negeri, menambahya permintan pasar untuk produk dalam negeri dan dibukanya lowongan pekerjaan. Sehingga meningkatkan usaha-usaha yang ada di dalam negeri.


Pemboikotan produk Israel adalah langkah mudah dan kecil, tetapi dampaknya amat luar biasa bagi saudara Muslim di Palestina. Juga kehancuran bagi perekonomian Israel karena Israel akan mengalami kerugian besar serta kehabisan dana untuk membeli perlengkapan perang.


Jadi, jika kita umat Muslim di sini merasa enggan memboikot produk Israel, lalu jawaban apa kelak yang akan kita beri bila bertemu Allah atas pembelaan terhadap Muslim Palestina.


Selain pemboikotan produk makanan dan minuman milik Israel, kita juga perlu memboikot ideologi Barat yang selamat ini menancap pada pemikiran umat sehingga akidah umat rusak karena mengikuti budaya Barat.


Seperti hari ini banyaknya negeri-negeri Muslim tetapi mereka semua diam tidak mampu melakukan pembelaan terhadap saudara Muslim Palestina. Contohnya negeri Arab yang besar dan kaya tapi hanya mampu mengirimkan kain kafan.


Bukankah ini telah membuktikan bahwa ideologi Barat telah mematikan hati kaum Muslim satu dengan Muslim yang lainnya? Sehingga mereka hanya berdiam diri atas penderitaan Palestina.


Pemikiran-pemikiran kapitalisme, sekularisme yang harus dihilangkan dari kehidupan umat yang telah bercokol begitu lama. Umat bagaikan itik yang kehilangan induknya tanpa adanya perisai yang melindungi kehidupan umat.


Sehingga diskriminasi, penindasan hingga pembantai sampai genosida yang telah dialami umat Muslim di seluruh dunia ini karena tidak adanya institusi Islam. Sehingga umat bercerai berai dalam sekat nasionalisme.


Oleh sebab itu, umat harus bersatu untuk memperjuangkan kembalinya kehidupan Islam secara kafah dan bersama-sama, dengan bersatunya umat Islam di seluruh dunia. Barulah kita dapat menolong Muslim Palestina di bawah kepemimpinan Islam. Wallahualam bissawab. [SJ]