Alt Title

Tahun 2024 Momen Semangat Baru Wujudkan Kebangkitan Umat

Tahun 2024 Momen Semangat Baru Wujudkan Kebangkitan Umat

Dengan penerapan sistem Islam secara kafah, maka akan mampu menyatukan kaum muslimin seluruh dunia

Untuk itu, marilah menjadikan momen pergantian tahun ini sebagai momen membangkitkan semangat kaum muslimin untuk kebangkitannya

____________________________________



KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Tahun baru identik dengan harapan baru, visi misi baru, dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai untuk lebih baik. Namun nyatanya yang terjadi adalah ramai orang berkumpul untuk merayakan tahun baru dengan melihat pesta kembang api dan datang ke perkotaan untuk bersenang-senang. Seperti yang dilansir oleh cnnindonesia[dot]com pada tanggal 31 Desember 2023 lalu. Bahwa ada beberapa daerah yang dipersiapkan untuk menyambut malam pergantian tahun di negeri ini. 


Sungguh ironis, gemerlap malam pergantian tahun tersebut tidak bisa sama-sama dinikmati oleh saudara kita kaum muslimin Rohingya. Di mana saat ini mereka mengalami pengusiran dan intimidasi di negaranya, Myanmar.


Mereka berbondong-bondong meminta suaka ke Bangladesh. Namun mereka tidak mendapatkan keamanan dan kenyamanan yang diharapkan. Lalu mereka berlayar ke Malaysia dan Indonesia, tepatnya Aceh, berharap akan diterima.


Sayangnya, yang terjadi mereka harus mengalami pil pahit, ternyata mereka diperlakukan semena-mena oleh sebagian mahasiswa di Aceh. Sehingga mereka bersedih karena hal itu dilakukan oleh saudara sesama muslim. 


Pertanyaannya, kenapa kaum muslimin yang seharusnya saling melindungi, tega melakukan hal tersebut? Di beberapa media dikatakan bahwa para mahasiswa menjadi gelap mata karena terhasut oleh informasi media sosial yang simpang siur. 


Tidak sedikit yang melakukan cocoklogi dengan kasus Palestina dan Israel. Sehingga narasi negatif di media sosial malah mengantarkan isu datangnya kaum muslimin Rohingya kepada pemikiran nasionalisme yang mulai meracuni pemikiran kaum muslimin saat ini. Rakyat Indonesia menjadi buruk sangka terhadap datangnya para pengungsi Rohingya karena merasa takut terjajah.


Padahal Rasulullah saw. bersabda, "Perumpamaan kaum mukminin dalam saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh apabila salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh anggota tubuh lainnya merasakan sakit juga dengan tidak bisa tidur dan merasa demam." (HR. Muslim).


Dalil di atas menunjukkan bahwa umat Islam merupakan satu tubuh, sehingga harus saling menolong tanpa ada sekat wilayah karena sesama muslim bersaudara. Namun realitanya, kenapa tercerai berai karena saat ini kaum muslimin dikungkung oleh pemikiran nasionalisme, yakni pemikiran yang hanya memikirkan wilayahnya saja. Racun pemikiran ini menyebabkan kaum muslimin di dunia tercerai berai, tidak bersatu dalam satu kepemimpinan. 


Maka untuk mengembalikan kaum muslimin menjadi umat yang satu, pemikiran nasionalisme harus dihapuskan di benak kaum muslimin. Dengan menanamkan akidah Islam sebagai pijakannya. Maka ukhuwah Islam akan terwujud dalam bingkai penerapan hukum Islam secara kafah. 


Dengan penerapan sistem Islam secara kafah, maka akan mampu menyatukan kaum muslimin seluruh dunia. Untuk itu, marilah menjadikan momen pergantian tahun ini sebagai momen membangkitkan semangat kaum muslimin untuk kebangkitannya. Wallahualam bissawab. [SJ] 


Siti Aisyah, S.Pd.I.

Pengajar RA di Rancaekek