Risalah Akhir Tahun (5): Kelam, Dendam, dan Kekacauan Dunia
PuisiBermuhasabah merenung bersama risalah
Siapa yang paling bersalah atas kekacauan dunia?
Manusia-manusia jahil yang dekil dan kikir
Sistem yang batil dari buah pikir yang keliru dan menjerumuskan ke dalam jurang
_________________________________________
Penulis Hanif Kristianto
Sastrawan Politik dan Analis Politik-Media
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Dunia dalam berita perang-perang betulan
Perebutan kekuasaan pada titik puncak elegi zaman
Sebuah prolog dalam dongeng akan berakhirnya alam
Tanda tanya apakah dunia berakhir kelam?
Rusia vs Ukraina perang dua tetangga negara
Gejolak mewarnai dunia dengan ancam dan terancam
Suplai kebutuhan pokok tertahan dan saling menahan
Mata uang pun beradu eksis mana yang tahan krisis?
Mula-mula biasa saja
Tiba-tiba meletus perang yang ketus
Palestina dihujani rudal dan bom buatan bangsa penjajah
Jangan bicara lagi kemanusiaan karena sudah hilang nurani sebagai manusia
Konflik berkepanjangan entah di mana titik perdamaian
Bangsa penjajah berpikir ulang habis uang yang dipunya
Krisis di mana-mana
Sembari perebutan kekuasaan negara superpower dunia kedua
Rohingya kembali menjadi obrolan renyah
Bangsa muslim yang diusir oleh negara yang merasa tinggi hatinya
Terkatung-katung sebagai manusia perahu
Suaka di mana yang mau melindungi dan menjadikannya manusia seutuhnya
Aduh, dunia ini seolah berubah menjadi nenek tua
Kebanyakan pikun dan lupa apa-apa yang telah diperbuatnya
Jalannya sudah goyah dan nafas terengah-engah
Kabar baiknya nasib dunia akan kembali kepada jalan yang dipinta-Nya
Dendam kesumat jadi monster kesumat
Arogansi bangsa penjajah ingin jadi raja dunia dan merasa paling hebat
Dia pikir dengan menguasai dunia akan hidup selama-lamanya
Pikiran sumbu pendek yang mudah terbakar kekacauan dunia kelam nan dendam
Bermuhasabah merenung bersama risalah
Siapa yang paling bersalah atas kekacauan dunia?
Manusia-manusia jahil yang dekil dan kikir
Sistem yang batil dari buah pikir yang keliru dan menjerumuskan ke dalam jurang
Apa-apa yang telah dikerjakan di masa sebelumnya
Persiapan diri menyambut masa depan cerah
Mendung dendam mengawan di langit yang menawan
Bersiap turun pelan-pelan menghujani dunia yang fana dengan ceritanya
Bisakah kekacauan dunia ini berhenti dan dihentikan?
Dengan kehadiran mukjizat penyelamatan yang diperjuangkan
Bukankah Allah telah memberi kode keselamatan jiwa dalam sumber hukum syariat?
Siapa saja yang mengambil-Nya jatuh hati ke dalam mahabbah dan berkah [By]