Pembangunan Infrastruktur Perlu Pengelolaan yang Benar
Surat PembacaIslam memandang bahwa infrastruktur adalah sebagai pilar dalam rangka penyediaan pelayanan terhadap rakyat dalam kegiatan ekonomi sebagai perwujudan kesejahteraan bagi rakyat
Oleh karena itu, tidak boleh bergantung pada asing karena negara yang harus memegang peran yang sangat penting ini
________________________________________________
KUNTUMCAHAYA.com, SURAT PEMBACA - Pembangunan infrastruktur untuk memperbaiki jalan yang rusak akan dirasa efektif jika pengelolaannya dilaksanakan dengan baik dan tujuannya adalah memberikan pelayanan yang baik bagi kesejahteraan rakyat.
Sebagaimana yang diberitakan Antara tanggal 14 Desember 2023 : Untuk perbaikan infrastruktur di daerah, Pemerintah Kabupaten Bandung menyiapkan anggaran sebanyak 500 miliar per tahun. Hal itu disampaikan Bupati Bandung Dadang Supriatna pada Hari Kamis (14/12/2023) melalui Anggaran Pendapatan Daerah (APBD). Penambahan anggaran tersebut akan diprioritaskan untuk perbaikan jalan sepanjang 1.160 km. Sehingga dibutuhkan anggaran sebesar Rp1,8 triliun. Jika jalan tersebut dapat diselesaikan dalam 5 tahun maka setiap tahunnya akan diperlukan anggaran Rp500 miliar. Hall ini dilakukan untuk mempercepat perbaikan jalan.
Dalam perbaikan pembangunan infrastruktur jalan yang perlu diperhatikan adalah apakah anggaran yang tersedia itu dapat direalisasikan dan terserap semuanya untuk pembangunan jalan tersebut? Apakah ada yang menguap karena ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga timbulnya korupsi dalam proyek itu? Yang akhirnya pembangunan infrastruktur itu tidak bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia sudah biasa menggandeng investor dalam menyediakan pembiayaannya. Sehingga peran korporasi sangat besar yang akhirnya mengerdilkan peran negara sebagai pengurus kepentingan rakyat. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur tidak berpihak kepada rakyat tetapi akan sesuai dengan kepentingan korporasi saja.
Oleh karena itu, selama materi dijadikan orientasi dalam pembangunan infrastruktur saat ini akan semakin terjadi kerusakan demi kerusakan saja. Infrastruktur hanya dipandang sebatas indikator kemajuan daerah bahkan negara karena pembangunan secara fisik tersebut dinyatakan sebagai sebuah pertumbuhan ekonomi. Namun faktanya, walaupun tersedia sarana tersebut belum tentu dapat dirasakan oleh rakyat secara keseluruhan maupun meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ketika sistem yang melandasinya adalah kapitalis yang meniscayakan materi sehingga segala sesuatu diukur atas dasar untung rugi bukan lagi kepentingan terhadap pelayanan kepada rakyat yang harus diperhatikan.
Islam memandang bahwa infrastruktur adalah sebagai pilar dalam rangka penyediaan pelayanan terhadap rakyat dalam kegiatan ekonomi sebagai perwujudan kesejahteraan bagi rakyat. Oleh karena itu, tidak boleh bergantung pada asing karena negara yang harus memegang peran yang sangat penting ini. Pembangunan infrastruktur ini adalah untuk kemaslahatan rakyat dan negara mengelolanya dengan diserahkan kepada ahlinya melalui pembiayaan oleh negara. Dan dibangun berdasarkan kebutuhan rakyat yang sesungguhnya. Demikian, hanya dengan Islam pembangunan infrastruktur akan terealisasi dengan tepat guna. Wallahualam bissawab. [Dara]
Penulis Ummu Najmi
Kontributor Media Kuntum Cahaya