Duka Saudaraku Luka Hatiku
PuisiGemuruh takbir dari pemuda pejuang pemberani
Dengan sesekali memanggil saudaranya di lain negeri
Namun, negeri-negeri muslim penguasanya diam tak punya nyali
Hanya kecaman yang tidak berarti tanpa aksi
_________________________
Penulis Belia Raihanah
Kontributor Media Kuntum Cahaya
KUNTUMCAHAYA.com, PUISI - Palestina...
Hati pilu bagai tersayat sembilu
Menyaksikan setiap kabar tentang dirimu saudaraku
Negeri Palestina yang mulia dukanya belum juga reda
Di sana tidak ada tempat untuk berleha-leha
Langit hitam karena gumpalan asap dari kobaran api yang menyala
Menimbulkan warna merah Saga
Letusan senjata yang siap menembus siapa saja saudara kami di sana
Tak peduli wanita, anak-anak ataupun lansia
Teriakan, rintihan dan tangisan seorang ayah, ibu, anak-anak bahkan adik dan kakak yang kehilangan, nyata di pelupuk mata
Gemuruh takbir dari pemuda pejuang pemberani
Dengan sesekali memanggil saudaranya di lain negeri
Namun, negeri-negeri muslim penguasanya diam tak punya nyali
Hanya kecaman yang tidak berarti tanpa aksi
Tumpah darah dari para syuhada
Menyesakkan dada kami yang tidak berdaya Hanya airmata dan doa yang bisa dilakukan
Tanpa mampu meringankan beban mereka yang penuh pengharapan
Itu pun bagi yang masih hidup hati nuraninya
Sebab masih banyak yang pura-pura bahkan mempertanyakan, mengapa harus ikut membela?
Wahai saudaraku...
Kami mendengar jeritan dan tangismu
Maafkan kami yang masih membisu
Semoga segera hadir Khalifah yang dirindu
Hadirmu akan mampu membuat muslim di dunia bersatu
Yang akan memperjuangkan kemerdekaan Palestina
Negeri muslim yang suci nan mulia. [GSM]
5 November 2023